12 Jenis Gangguan Mental yang Dapat Muncul Tanpa Disadari, Ketahui Cirinya
Merdeka.com - Jenis gangguan mental sangat beragam. Hal ini lantaran dipengaruhi berbagai faktor penyebab hingga ciri-cirinya. Gangguan mental merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan cara tepat agar tidak berlanjut pada kondisi fatal.
Jenis gangguan mental dapat muncul tanpa disadari oleh penderita hingga orang di sekitarnya. Padahal, gangguan mental perlu diatasi secepat mungkin. Lantas apa saja jenis gangguan mental tersebut? Berikut rangkumannya.
Anxiety Disorder
-
Apa saja masalah mental yang bisa muncul tiba-tiba? Beberapa masalah kesehatan mental yang bisa muncul secara tiba-tiba antara lain adalah: Serangan Panik Serangan panik bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, trauma, atau gangguan kecemasan lainnya. Psikosis adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan. Orang yang mengalami psikosis dapat mengalami halusinasi, yaitu melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang tidak ada, atau delusi, yaitu keyakinan yang tidak rasional. Psikosis bisa muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan kesulitan dalam berpikir, berkomunikasi, atau berperilaku normal. Psikosis Depresi Mayor Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD) PTSD adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan cemas, takut, atau marah yang berlebihan setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatik. PTSD bisa muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala fisik dan psikologis yang mengganggu.
-
Bagaimana mengatasi masalah mental yang muncul tiba-tiba? Menerapkan gaya hidup sehat termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan menghindari alkohol serta obat-obatan terlarang. Gaya hidup sehat dapat membantu menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial secara keseluruhan.
-
Cara mengatasi gangguan mental ? Kamu tidak dapat mengontrol semuanya. Terkadang kamu hanya perlu rileks dan yakin bahwa segala sesuatunya akan berhasil. Lepaskan sedikit dan biarkan hidup terjadi.
-
Kenapa masalah mental muncul tiba-tiba? Terjadinya masalah kesehatan mental pada diri seseorang biasanya merupakan akumulasi dari berbagai hal sejak lama. Hal ini kerap tidak disadari hingga kondisi masalah mental yang parah sudah terlanjut terjadi.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental? Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa menjadi indikasi bahwa kita perlu memeriksakan kesehatan mental kita: Perubahan suasana hati yang ekstrem atau tidak stabil. Misalnya, merasa sangat sedih, marah, cemas, takut, atau bahagia tanpa alasan yang jelas. Perubahan perilaku yang signifikan atau tidak biasa. Misalnya, menjadi penyendiri, agresif, impulsif, atau tidak peduli dengan orang lain. Perubahan pola tidur atau nafsu makan yang drastis. Misalnya, sulit tidur atau tidur terlalu banyak; tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak. Perubahan kinerja atau produktivitas di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, sulit berkonsentrasi, sering lupa, kurang motivasi, atau sering absen. Perubahan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang biasa dilakukan. Misalnya, tidak lagi menikmati hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan teman. Perasaan tidak berharga, bersalah, putus asa, atau ingin bunuh diri. Mengalami halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) atau delusi (percaya pada sesuatu yang tidak nyata). Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan untuk mengatasi masalah. Mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Misalnya, sakit kepala, nyeri dada, mual, atau sesak napas.
-
Kapan gangguan mental biasanya dimulai? Hampir setengah gangguan mental kronis dimulai sebelum usia 14 tahun.
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari Liputan6, jenis gangguan mental yang pertama ini lebih dikenal dengan istilah gangguan kecemasan. Penderita gangguan kecemasan akan merasa cemas, takut, gelisah pada hal-hal kecil yang menjadi faktor penyebabnya.
Pada umumnya, gangguan kecemasan ini disertai dengan adanya gangguan fisik seperti meningkatnya detak jantung, keringat dingin, mual, muntah, sesak dada, dan lain sebagainya.
Eating Disorder
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Eating disorder atau gangguan makan ini cenderung melibatkan rasa lapar yang berlebihan pada penderitanya. Rasa lapar dan keinginan untuk makan dapat muncul secara tiba-tiba dan terus terjadi lantaran berbagai faktor penyebab seperti sikap, emosi, hingga perilaku ekstrem.
Beberapa gangguan mental lainnya yang termasuk ke dalam gangguan makan ini meliputi anoreksia nervosa dan bullmia nervosa.
Mood Disorder
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Jenis gangguan mental berikutnya adalah gangguan perasaan yang tidak stabil atau lebih dikenal dengan istilah bipolar. Penderita gangguan mental ini biasanya akan merasa bahagia atau sedih secara berlebihan.
Namun, kondisi yang cukup mengkhawatirkan adalah adanya perpindahan rasa bahagia ke rasa sedih atau sebaliknya pada penderita secara cepat. Hal ini tentu menjadi kondisi gangguan mental yang cukup ekstrem.
Personality Disorder
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Personality disorder atau gangguan kepribadian merupakan jenis gangguan mental yang termasuk pada kategori ekstrem. Pasalnya, gangguan mental yang satu ini dapat melibatkan hingga berdampak buruk pada orang lain.
Gangguan kepribadian ini seperti perilaku antisosial serta ketakutan berlebih pada lingkungan sekitarnya. Cara berpikir penderita pun cukup berbeda dengan lebih kaku hingga mengganggu fungsi normal pada lingkungan sekitarnya.
Obsessive Compulsive Disorder
©2018 Merdeka.com/Pexels
Penderita jenis gangguan mental ini selalu memiliki obsesi hingga ketakutan berlebih terhadap sesuatu kondisi atau barang tertentu. Jenis gangguan mental ini menyebabkan penderita akan selalu bertindak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan obsesi dari pemikirannya.
Pada umumnya, penderita juga akan melakukan rutinitas tertentu untuk memuaskan pemikiran dan obsesinya. Apabila hal ini tidak dilakukan, maka akan terjadi ketakutan yang luar biasa.
Gangguan Pengendalian Impuls
©Shutterstock.com/Jochen Schoenfeld
Gangguan ini dalam dunia medis dikenal dengan istilah Impulse Control and Addition Disorders (ICAD). Istilah ini merujuk pada penderitanya yang memiliki ketergantungan dan kecanduan pada sesuatu hal tertentu.
Pada umumnya, penderita jenis gangguan mental yang satu ini tidak dapat menahan keinginan untuk melakukan berbagai tindakan sebagai akibat kecanduan hingga membahayakan diri sendiri.
Post Traumatic Stress Disorder
©2018 Merdeka.com
Jenis gangguan mental yang satu ini pada umumnya sering terjadi. Penderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) memiliki kaitan erat dengan pengalaman masa lalu yang membuatnya menjadi kurang peka hingga mati rasa secara emosional.
Beberapa pengalaman yang menjadi penyebab gangguan mental PTSD ini biasanya cukup menakutkan hingga dramatis bagi penderitanya.
Psychotic Disorder
©2018 Merdeka.com
Gangguan ini pada umumnya akan menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi terhadap suatu kondisi atau peristiwa yang tidak nyata terjadi. Sebab, gangguan mental ini melibatkan pemikiran yang terdistorsi sejak lama dalam pikiran penderita. Contoh gangguan mental ini yaitu skizofrenia.
Sexual And Gender Disorder
©2018 Merdeka.com/Pexels
Jenis gangguan mental ini melibatkan keinginan dan hasrat seksual. Sehingga hal ini akan mempengaruhi perilaku dan sikapnya. Beberapa kondisi yang termasuk ke dalam gangguan mental ini yakni meliputi paraphilias, disfungsi seksual, dan gangguan identitas gender.
Somatic Symptom Disorder
©2018 Merdeka.com/Pexels
Jenis gangguan mental ini pada umumnya berkaitan erat dengan gangguan fisik yang dipengaruhi oleh pikiran. Penderita yang mengalami gangguan mental ini akan merasakan nyeri atau tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu.
Hal ini apabila terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan stres yang berlebihan sehingga dapat mempengaruhi kegiatan sehari-hari.
Dissociative Disorder
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Gangguan disosiatif merupakan penyakit mental yang berhubungan dengan perubahan ingatan, identitas, hingga kesadaran dari penderita. Jenis gangguan mental ini dapat diakibatkan oleh adanya stres yang terjadi secara berlebihan dan berbagai peristiwa traumatis yang dapat mengguncang jiwa penderita.
Stress Response Syndrome
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Jenis gangguan ini dikenal dengan istilah gangguan penyesuaian. Pada umumnya, sindrom ini terjadi pada penderita yang hampir mirip dengan gejala PTSD yakni mereka yang memiliki pengalaman cukup menegangkan.
Sindrom ini biasanya terjadi pada penderita setelah tiga bulan dari peristiwa yang menyebabkan trauma. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.
Baca SelengkapnyaMunculnya pikiran intrusif pada seseorang bisa terjadi akibat sejumlah hal yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaSebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaMeski tak terlihat atau terdengar oleh orang lain, bagi penderita halusinasi, pengalaman tersebut terasa sungguh nyata.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental adalah kondisi yang kompleks dan melibatkan aspek-aspek psikologis, emosional, perilaku, dan sosial.
Baca SelengkapnyaKondisi skizofrenia perlu diatasi dan dicegah secepatnya sebelum memburuk dengan menyadari tanda-tanda awalnya.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaGangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.
Baca SelengkapnyaPikiran intrusif tak boleh disepelekan sebab dapat memengaruhi kualitas hidup secara negatif.
Baca SelengkapnyaDalam konteks pekerja kantoran, tekanan dan tuntutan pekerjaan dapat menjadi pemicu yang potensial untuk munculnya anxiety disorder.
Baca Selengkapnya