5 Penyakit Sering Muncul Saat Musim Hujan, Ini Tips Menghindarinya
Merdeka.com - Musim hujan menjadi suatu anugerah bagi sebagian yang lain, setelah melewati masa-masa panjang dengan rasa panas yang melanda hingga menyebabkan kekeringan di beberapa tempat. Namun curah hujan yang kini sering datang tidak terduga.
Musim hujan menjadikan mikroorganisme penyebab penyakit mudah menyerang manusia. Karena di sisi lain, sistem kekebalan tubuh yang cenderung menurun, dan perubahan suhu mendadak dari panas ke dingin, sehingga rentan terserang sakit.
Tips Terhindari dari Penyakit Musim Hujan
-
Mengapa penyakit muncul di musim hujan? Perubahan cuaca yang tiba-tiba dari musim kemarau ke musim hujan sering kali berdampak pada kesehatan, di mana gejala seperti demam, batuk, dan pilek mulai banyak ditemukan.
-
Apa penyakit yang muncul di musim hujan? Walaupun flu dan demam merupakan penyakit yang paling umum terjadi saat musim hujan, terdapat sejumlah penyakit lain yang juga patut diwaspadai. Beberapa penyakit yang muncul pada musim hujan dapat berkembang menjadi kondisi serius yang mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
-
Apa yang jadi makna hujan bagi sebagian orang? Mungkin sebagian orang menganggap hujan bukanlah fenomena alam biasa. Bagi mereka, di dalam hujan terdapat berbagai macam makna yang begitu mendalam. Nuansa gelap yang menenangkan di langit, irama derau putih, gemericik tetesan air yang bertemu tanah, hingga aroma petrichor yang begitu khas.
-
Kapan penyakit musim hujan muncul? Musim hujan sering kali diiringi dengan berbagai penyakit yang dapat menyerang siapa saja.
-
Apa saja penyakit yang muncul di musim hujan? Selain flu, ada sejumlah penyakit lain yang bisa muncul di musim hujan, seperti:LeptospirosisPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang menyebar melalui kontak dengan tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi urine, darah, atau jaringan hewan yang terinfeksi. Gejala leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah-muntah. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti meningitis, kerusakan hati dan ginjal, atau bahkan kematian. DiarePenyakit ini ditandai dengan feses yang encer dan cair, serta frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Penyebab diare adalah bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala diare antara lain kram perut, mual, muntah, dan demam. Jika diare tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan dehidrasi, kekurangan elektrolit, atau bahkan kematian. Demam tifoidPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi yang menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala demam tifoid antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri perut, mual, muntah, dan diare atau sembelit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti perdarahan usus, perforasi usus, atau infeksi pada organ lain. Demam berdarah denguePenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala demam berdarah antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, muntah, dan perdarahan pada hidung, gusi, atau kulit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti syok, gagal organ, atau kematian.MalariaPenyakit ini disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk anopheles. Gejala malaria antara lain demam, menggigil, keringat dingin, sakit kepala, mual, muntah, dan anemia. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti kerusakan otak, ginjal, hati, atau paru-paru. Penyakit tangan-kaki-mulutPenyakit ini disebabkan oleh virus coxsackie yang menular melalui kontak dengan sekresi hidung, air liur, atau tinja orang yang terinfeksi. Gejala penyakit tangan-kaki-mulut antara lain demam, sakit tenggorokan, ruam merah pada tangan, kaki, atau mulut, dan luka melepuh pada tangan, kaki, mulut, atau bokong. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari.Infeksi kulitPenyakit ini disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus yang masuk ke dalam kulit melalui luka, gigitan, atau iritasi. Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan orang atau benda yang terinfeksi. Gejala infeksi kulit antara lain kulit merah, bengkak, gatal, nyeri, atau bernanah. Jenis infeksi kulit yang umum terjadi saat musim hujan antara lain kudis, kurap, bisul, atau impetigo.
Melalui pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih, pastinya membuat Anda lebih tercegah dari segala penyakit. Mencegah dengan cara mudah lebih menyenangkan daripada mengobati yang terlanjur tersakiti.
Menjaga Pola Makan
Pastikan Anda menjaga kekuatan sistem imun dengan banyak makanan bernutrisi, serta porsi yang cukup. Makanlah 3 kali sehari dengan mengonsumsi lebih dari satu jenis kelompok makanan, seperti makanan pokok (nasi), lauk pauk, sayur, dan buah.
Kementerian Kesehatan RI, Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
Tambahkan pula yoghurt, tahu, dan tempe pada menu Anda. Supaya pencernaan terhindari dari penyakit diare dan flu.
Cukup Tidur
Berikan tubuh Anda waktu istirahat yang cukup sebagai pemulihan seluruh anggota badan. Kebutuhan tidur yang baik, akan membantu sistem imun bekerja lebih aktif lagi.Dilansir dari Jurnal tentang rekomendasi waktu tidur oleh National Sleep Foundation, Washington DC, USA, rekomendasi waktu tidur perhari untuk anak prasekolah usia 3-5 tahun selama 10-13 jam, anak sekolah usia 6-13 tahun selama 9-11 jam, remaja usia 14-17 tahun selama 8-10 jam, usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam, usia dewasa 26-64 tahun selama 7-9 jam, dan usia lansia lebih dari 65 tahun direkomendasikan tidur selama 7-8 jam perhari. Dikutip dari Kementerian Kesehatan.
Olah Raga Teratur
Kegiatan fisik terbukti mampu memperkuat kekebalan tubuh. Olah raga tidak perlu yang berat dan lama, Anda bisa meluangkan waktu 30 menit untuk jalan cepat, bersepeda, atau jogging. Kegiatan tersebut mampu mengaktifkan sel darah putih (leukosit)Leukosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap daerah-daerah tubuh yang mengalami peradangan, Dalam buku Guyton dan Hall, Fisiologi Kedokteran.
Kelola Stres
Stres memberi dampak secara fisiologis, seperti mudah letih, gelisah, emosi, dan deta jantung meningkat. Manajemen stres dapat Anda lakukan dengan menenangkan diri dengan relaksasi. Karena stres ini ikut berpengaruh terhadap sistem imun Anda, bisa berakibat psikosomatis.
mentalfloss.com
Rajin Cuci TanganMikroorganisme penyebab penyakit bisa dari mana saja. Apalagi tangan Anda sering memegang benda-benda yang tidak diketahui steril atau tidaknya. Cuci tanganlah dengan benar, menggosok seluruh sela jari, permukaan tangan, dan kuku dijaha bersih.
Penyakit Musim Hujan yang Sering Terjadi
"Pada seminggu terakhir bulan Desember, banyak menerima pasien dengan keluhan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Penyakit langganan lainnya saat musim hujan ialah diare, penyakit kulit, hingga tuberculosis atau TB. Cacar air, kulit gatal-gatal juga menjadi penyakit yang sering terjadi" , ujar dr. Sumiati Yusup, Kepala Klinik Pratama Permata Bunda, Bekasi Timur. DIkutip dari merdeka.com.Inilah beberapa penyakit musim hujan yang sering dialami,DiarePenyakit diare disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui genangan air kotor, seperi E.coli, shigella, cryptosporidium dan rotavirus. Diare ditandai dengan frekuensi buang air besar yang terus menerus dan encernya feses.Penyakit ini termasuk ringan dan sementara, namun memiliki kisaran kondisi berbahaya hingga dehidrasi tinggi bila tidak segera ditangani.
DBD (Demam Berdarah Dengue)
Kementerian Kesehatan merilis secara Nasional tahun 2019, Jumlah kasus hingga tanggal 3 Februari 2019 adalah sebanyak 16.692 kasus dengan jumlah kematian 169 orang akibat DBD.Penyakit DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti, aedes albopictus, dan aedes scutellaris. Perlu adanya peran serta masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan kasus DBD. Musim hujan menjadikan sarang nyamuk lebih mudah berkembang biak. Penderita DBD akan mengalami fase demam selama 2 7 hari. Pada fase pertama (1-3 hari) demam tinggi 40 derajat celcius, kemudian fase kedua atau kritis demam turun dan penderita akan merasa sembuh.Fase kedua ini sebenarnya butuh pengobatan kuat, karena trombosit secara drastis menurun akibat pemecahan pembuluh darah. Lalu fase ketiga (hari ke 6-7) atau masa pemulihan, penderita demam lagi dan trombosit perlahan naik kembali normal. Dikutip dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Malaria
Penyakit malaria akibat infeksi parasite plasmodium akibat gigitan nyamuk anopheles. Malaria lebih diwaspadai untuk Indonesia wilayah timur, seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Termasuk penyakit berbahaya bila tidak segera ditangani, berisiko mengancam nyawa penderitanya.
Shutterstock.com/Pressmaster
Influenza (Flu)Siapa nih yang tidak pernah flu? Pasti setiap orang pernah mengalami sakit ini, tidak mengenal usia dari kecil hingga yang tua. Pada hari-hari biasa flu saja bisa melanda, apalagi di saat musim hujan dengan imun yang merendah.Penyakit flu disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, atau C. Virus ini menyebar melalui bersin, batuk, atau menyentuh benda yang terkontaminasi penderita lain. Sebaiknya segera ditangani sejak awal, karena dapat mengakibatkan komplikasi seperti pneumonia. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaDibalik kesejukannya, musim hujan juga membawa dampak negatif bagi kesehatan. Mereka yang imunnya rendah, akan jadi korban dari penyakit musim hujan.
Baca SelengkapnyaKehujanan di jalan dapat menyebabkan berbagai efek yang mengganggu kesehatan.
Baca SelengkapnyaKelembaban tinggi, suhu yang rendah, dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu munculnya berbagai masalah kulit selama musim hujan.
Baca SelengkapnyaAir hujan yang turun dari langit tidak selalu bersih. Air hujan bisa mengandung berbagai kotoran, polutan, bakteri, jamur, atau alergen yang bisa menempel.
Baca SelengkapnyaFlu adalah penyakit yang paling sering terjadi selama musim hujan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencegahnya agar tubuh tetap fit di musim hujan.
Baca SelengkapnyaPemerhati kesehatan dokter Reisa Broto Asmoro mengungkapkan alasan musim hujan membuat tubuh semakin rentan sakit.
Baca SelengkapnyaTidak semua orang bisa menjaga kondisi bugar tubuhnya di musim hujan. Tips ini tidak hanya menjaga kebugaran, tapi juga membantu seseorang mencegah penyakit.
Baca SelengkapnyaHujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.
Baca SelengkapnyaCuaca panas dapat meningkatkan risiko beberapa gangguan kesehatan.
Baca SelengkapnyaDengan datangnya musim hujan, risiko penyebaran penyakit menular juga meningkat secara drastis.
Baca SelengkapnyaPerubahan cuaca yang tidak stabil ini kerap membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan hingga aktivitas sehari-hari.
Baca Selengkapnya