8 Bulan lalu Diumumkan Tewas oleh Israel, Komandan Hamas ini Tiba-Tiba Muncul Sehat Walafiat Berpidato Lantang di Gaza
Berikut momen Komandan Hamas tiba-tiba muncul sehat walafiat berpidato lantang di Gaza.

Hamas baru-baru ini berhasil mengejutkan publik dan bahkan Israel. Bagaimana tidak, Komandan mereka yang sebelumnya telah diumumkan tewas oleh tentara Israel tiba-tiba muncul di hadapan publik.
Bahkan, Komandan Hamas ini muncul sehat walafiat dan berpidato lantang di Gaza. Sontak saja kemunculan Komandan Hamas tersebut langsung menyedot perhatian publik.
Lantas bagaimana momen Komandan Hamas tiba-tiba muncul sehat walafiat berpidato lantang di Gaza? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (30/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
Komandan Hamas Tiba-Tiba Muncul Sehat Walafiat Berpidato Lantang di Gaza

Melansir dari The Palestine Chronicle, sebuah video yang diunggah pada hari Rabu memperlihatkan Hussein Fayyad (Abu Hamzah) muncul di Gaza, viral di media sosial.
Bagaimana tidak, Komandan Batalyon Beit Hanoun di Brigade Al-Qassam ini sebelumnya telah diumumkan tewas oleh militer Israel sekitar 8 bulan lalu.
Menariknya, Fayyad terlihat sehat walafiat dan bertemu dengan warga di tengah kehancuran akibat bombardir Israel.
Dalam video yang beredar, Fayyad sedang berpidato lantang untuk membahas kegagalan tujuan militer Israel di Gaza.
Selain itu, Ia membahas perang dan kerugian yang diderita oleh tentara Israel di Gaza. Ia menekankan kegagalannya mencapai tujuan yang dinyatakan.
"Jika yang kuat tidak menang, mereka kalah; dan jika pihak yang lemah tidak dikalahkan, maka merekalah yang menang," ujarnya.
Fayyad juga menekankan bahwa pendudukan hanya menyebabkan kehancuran tetapi tidak menghancurkan Gaza, yang Ia gambarkan sebagai wilayah yang tidak tergoyahkan, bermartabat dan penuh kemenangan.
Melihat video tersebut, peneliti Israel Or Bialikov menyebut bahwa kemunculan Fayyad di Beit Hanoun 'memalukan' bagi tentara Israel.
"Jelas, tentara Israel membunuh orang lain," ujarnya dengan sinis.
8 Bulan lalu Diumumkan Tewas oleh Israel

Pada bulan Mei 2024 lalu, Israel mengumumkan telah membunuh Fayyad atas tuduhan berada di balik beberapa serangan terhadap Israel. Akan tetapi, kemunculan Fayyad kembali di Gaza sontak menantang klaim tentara Israel tersebut.
Di sisi lain, melansir dari The Times of Israel, tentara Israel atau Israel Defense Forces (IDF) mengakui bahwa mereka tidak membunuh komandan batalion Beit Hanoun Hamas pada bulan Mei.
Pernyataan tersebut muncul usai video Fayyad yang muncul di Gaza dengan kondisi sehat walafiat.
Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan bahwa setelah Fayyad menjadi sasaran pada bulan Mei, ditentukan dengan tingkat kemungkinan yang tinggi oleh IDF dan Shin Bet, dia telah dieliminasi. Setelah itu pernyataan juru bicara IDF mengenai hal tersebut dikeluarkan.
"Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ternyata temuan intelijen yang diandalkan oleh Direktorat Intelijen dan Shin Bet tidak cukup akurat," kata militer zionis.
Israel & Hamas Gencatan Senjata

Saat ini, Israel dan Hamas telah berada di fase gencatan senjata. Gencatan senjata antara pasukan perlawanan Palestina dan Israel, yang ditengahi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat ini memasuki fase pertama pada hari Minggu.
Di mana dikatakan gencatan senjata fase pertama ini akan berlangsung selama 42 hari, dengan negosiasi lebih lanjut untuk fase kedua dan ketiga.
Sejak Oktober 2023, genosida Israel di Gaza dengan dukungan Amerika Serikat, telah mengakibatkan lebih dari 47 ribu korban jiwa. Mirisnya, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, lebih dari 14.000 orang hilang.