Brasil Umumkan Indonesia Sebagai Anggota BRICS, Begini Dampaknya
Indonesia telah resmi bergabung dengan BRICS. Apa saja pengaruhnya terhadap perekonomian, hubungan diplomatik, dan kebijakan global?
Brasil secara resmi mengumumkan Indonesia sebagai anggota penuh BRICS untuk tahun 2025. Pengumuman ini menandai awal baru bagi Indonesia dalam perannya di kancah internasional, terutama dalam meningkatkan kerja sama multilateral. Keanggotaan ini dipandang sebagai langkah strategis yang menunjukkan posisi Indonesia dalam memperkuat kolaborasi di antara negara-negara berkembang.
Dalam rilis resmi dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), keputusan ini sejalan dengan amanat konstitusi yang mengharuskan Indonesia untuk aktif menjaga tatanan dunia yang adil dan damai. Indonesia juga menegaskan niatnya untuk berkontribusi pada agenda global, termasuk dalam bidang ketahanan ekonomi, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.
Menurut Kemlu RI, keanggotaan ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk memastikan suara negara-negara berkembang didengar dalam proses pengambilan keputusan di tingkat global.
"Kami berdedikasi untuk menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan sejahtera," ujar perwakilan Kemlu RI.
"Pencapaian ini mencerminkan peningkatan peran aktif Indonesia dalam isu-isu global, serta komitmen untuk memperkuat kerja sama multilateral demi mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan," demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) yang dipublikasikan pada Selasa (7/1/2025).
Sejarah BRICS dan Peran Strategisnya di Dunia
Mengutip Liputan6.com, BRICS didirikan pada tahun 2009 oleh negara-negara Brasil, Rusia, India, dan China. Pada tahun 2010, Afrika Selatan resmi bergabung, sehingga membentuk kelompok dengan lima anggota utama. Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk menantang kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh negara-negara maju yang tergabung dalam G7.
Seiring waktu, BRICS terus memperluas keanggotaannya dengan menambahkan negara-negara seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab pada tahun 2023. Kini, Indonesia telah bergabung sebagai anggota penuh setelah sebelumnya berstatus sebagai mitra.
Dengan kehadiran Indonesia, blok ini kini mencakup hampir 45 persen dari total populasi dunia serta berkontribusi sebesar 35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global. Diperkirakan bahwa dengan bergabungnya Indonesia, pengaruh BRICS akan semakin meningkat dalam upaya merestrukturisasi arsitektur ekonomi dan politik di tingkat internasional.
Kewajiban dan Tanggung Jawab Indonesia di BRICS
Sebagai anggota penuh, Indonesia memikul tanggung jawab yang signifikan dalam melaksanakan agenda BRICS. Tanggung jawab ini mencakup partisipasi aktif dalam pembahasan isu-isu ekonomi global, dukungan terhadap pembangunan yang berkelanjutan, serta kolaborasi dalam bidang ketahanan energi dan pangan.
Indonesia diharapkan dapat memimpin inisiatif yang memperkuat kerjasama Selatan-Selatan. Fokus utama dari agenda ini adalah melakukan reformasi terhadap lembaga keuangan global dan menciptakan sistem perdagangan yang lebih adil.
Selain itu, Indonesia berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam agenda perubahan iklim dan ketahanan kesehatan. Dengan status barunya, Indonesia diharapkan mampu memperluas pengaruhnya di kancah internasional dan membangun jaringan yang lebih solid dengan negara-negara berkembang lainnya.
Manfaat Ekonomi dan Politik bagi Indonesia
Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS memberikan peluang signifikan dalam aspek ekonomi dan politik. Dari perspektif ekonomi, negara ini akan memperoleh akses yang lebih luas ke pasar internasional, serta meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara-negara anggota lainnya.
Di sisi politik, keanggotaan ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam arena diplomasi global. Hal ini terutama penting dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti ketidaksetaraan ekonomi dan perubahan iklim. Indonesia juga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong reformasi di lembaga keuangan internasional.
Dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain utama dalam memperkuat kerja sama global.
Apa itu BRICS dan apa tujuannya?
BRICS merupakan sebuah aliansi ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Tujuan utama pembentukan aliansi ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi di antara negara-negara berkembang serta untuk menyaingi hegemoni ekonomi yang dimiliki oleh negara-negara maju seperti G7.
Mengapa Indonesia bergabung dengan BRICS?
Indonesia berpartisipasi dalam upaya memperkuat posisinya di dalam kerja sama multilateral. Dengan demikian, negara ini mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berusaha agar suara negara-negara berkembang dapat didengar dalam forum global.
Apa manfaat ekonomi bagi Indonesia setelah bergabung dengan BRICS?
Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pasar ekspor, menarik investasi baru, serta meningkatkan kolaborasi di bidang teknologi dan perdagangan dengan negara-negara anggota.
Apa tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai anggota BRICS?
Tantangan yang dihadapi mencakup upaya untuk mencapai kesepakatan di antara anggota yang memiliki kepentingan yang beragam. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa kontribusi Indonesia selaras dengan kebijakan yang berlaku baik di tingkat domestik maupun global.
Apa dampak keanggotaan ini terhadap hubungan Indonesia dengan negara lain?
Keanggotaan dalam organisasi ini berpotensi untuk meningkatkan posisi tawar Indonesia di kancah internasional. Namun, hal ini juga memerlukan upaya untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan bilateral dengan negara-negara yang tidak tergabung dalam BRICS.