Cara Allah Mengangkat Derajat Hambanya, Ketahui Tanda-tandanya
Tanda Allah SWT akan menaikkan derajat hamba-Nya yang bertaqwa dan bersabar.
Tanda Allah SWT akan menaikkan derajat hamba-Nya yang bertaqwa dan bersabar.
Cara Allah Mengangkat Derajat Hambanya, Ketahui Tanda-tandanya
Cara Allah SWT mengangkat derajat hamba-Nya tentu merupakan hal yang sulit untuk diprediksi kapan datangnya.
Namun, ada tanda-tanda yang bisa dilihat saat Allah akan menaikkan derajat seseorang. Sebagaimana yang dijelaskan pada QS. Al- An'am ayat 132.
Dalam ayat tersebut, dijelaskan jika derajat seseorang akan naik sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.
Lalu, apa saja tanda-tanda Allah SWT menaikkan derajat hamba-Nya? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Kamis (13/6/2024):
-
Bagaimana Allah menilai amal hamba-Nya? Allah melihat dan menilai semua amal dari hamba-Nya. Setiap amal harus dilakukan dengan ikhlas, bukan karena riya’ dan mengharap pujian dari manusia.
-
Bagaimana cara menunjukkan iman kepada Allah? 'Iman kepada Allah adalah cahaya yang menerangi jalan hidup kita di tengah kegelapan dunia.'
-
Siapa yang mendapat peningkatan derajat karena Sholawat? Dalam HR Ahmad, terdapat penjelasan menarik tentang peningkatan derajat bagi mereka yang bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
-
Bagaimana manusia bisa mengetahui kebesaran Allah? Ini meliputi pemahaman bahwa seluruh alam semesta, termasuk bumi, tata surya dan seisisnya terbentuk atas kuasa Allah SWT.
-
Siapa yang paling mulia di sisi Allah? Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
-
Bagaimana cara mengenal nama-nama Allah? Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengenal-Nya adalah dengan mengenal Asmaul Husna.
Cara Allah SWT Angkat Derajat Seseorang
QS. Al- An'am ayat 132 yang berbunyi:
وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۗ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: Masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
Dalam ayat tersebut, menjadi jelas bahwa kedudukan atau derajat bisa diperoleh dengan cara melakukan atau berbuat.
Namun, saat Allah SWT berkehendak memuliakan dan mengangkat derajat hamba-Nya maka bisa melalui cara-cara yang tak terduga.
Tanda Allah SWT Akan Menaikkan Derajat Hamba-Nya
1. Menimpakan Musibah
Disebutkan jika musibah yang menimpa manusia dapat membawa berkah dan mengangkat derajat seseorang.
Pada hakikatnya, semua itu merupakan sarana kecintaan Allah SWT kepada hamba-Nya.
Allah akan mengangkat derajatnya, melebur dosa-dosanya, memperbanyak pahalanya, meninggikan kemuliaannya, sekaligus mencintainya.
Setiap muslim disebut diberikan cobaan berdasarkan kadar kekuatan imannya.
Semakin kuat agamanya maka, cobaan akan semakin berat. Dan berlaku sebaliknya. Hal tersebut sebagaimana yang diterangkan pada sebuah hadist.
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling dahsyat cobaannya?,'
Nabi SAW menjawab, "Para nabi, lalu orang yang paling mulia (di antara kalian),
kemudian orang yang paling mulia lagi (di bawah mereka). Setiap orang akan diberi cobaan menurut kadar agamanya,"
"Jika seorang hamba telah mendapat ketetapan sebuah derajat dari Allah, tapi ia tidak dapat mencapainya dengan amal ibadahnya,
Maka Allah akan memberinya cobaan pada raganya, atau hartanya, atau anaknya. Kemudian, Allah memberinya kesabaran
Sehingga Allah menyampaikannya kepada derajat yang telah menjadi ketetapan untuknya dari Allah SWT" (HR. Ahmad). 2. Diberi Ujian Rasa Sakit
Rasa sakit yang diberikan oleh Allah SWT bisa menjadi salah satu bentuk kepedulian dan tanda cinta kasih kepada hamba-Nya.
Ujian rasa sakit juga menjadi salah satu cara Allah dalam memuliakan dan mengangkat derajat seseorang.
Asalkan orang yang sakit tersebut menerima sakit yang dideritanya dengan penuh kesabaran, lapang hati, ridha dan berserah diri kepada-Nya. Rasulullah SAW bersabda: "Rasa pusing yang dirasakan oleh seorang mukmin, atau duri yang menusuk tubuhnya, atau sesuatu yang membuatnya merasa sakit,
Maka semua itu akan menjadikan Allah mengangkat derajatnya sebanyak satu derajat
(satu tingkat kemuliaan) dan Allah pun akan menghapuskan dosa-dosanya besok pada hari kiamat," (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya)
4 Amalan untuk Angkat Derajat
1. Rajin Sholat Berjamaah di Masjid
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW:
"Maukah kalian kutunjukkan amalan yang dapat meninggikan derajat dan mengampuni dosa-dosa? (Yaitu) menyempurnakan wudhu pada saat-saat susah..
(dingin atau ketika sedang sakit)
Memperbanyak langkah ke masjid, dan menunggu salat setelah salat," (HR Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Malik)
2. Menuntut Ilmu
Allah SWT juga menegaskan akan meninggikan derajat bagi mereka yang memiliki ilmu pengetahuan pada surat Al Mujadalah ayat 11:
"... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan,"
3. Bersholawat
Sebagaimana yang dijelaskan pada sebuah hadist dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda dari Malaikat Jibril:
"Barang siapa yang bersholawat sekali untukmu, Allah SWT akan bersholawat dan memberikan keselamatan untuk orang itu sepuluh kali. Allah SWT pun akan mengangkat orang itu 10 derajat," (HR Bukhari)
4. Melaksanakan Sholat Tahajud
Melaksanakan sholat tahajud berfungsi sebagai penyempurna sekaligus amalan tambahan yang dapat meninggikan derajat di hadapan Allah SWT.
Rutin melaksanakan sholat tahajud juga menjadi jalan memperoleh ketenangan hidup, dan sarana menghindarkan diri kita dari berbagai macam penyakit lahir maupun batin.
Dilansir dari NU Online, disebutkan jika Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang melakukan shalat tahajud kepada para malaikat. Dalam sebuah atsar disebutkan:
إن الله يعجب من العبد إذا قام من على فراشه وبين أهله إلى صلاته ويباهى به ملائكته ويقبل عليه بوجهه الكريم.
Artinya: Sesungguhnya Allah membanggakan hambanya kepada para malaikat ketika hamba tersebut berdiri meninggalkan tempat tidurnya dan keluarganya menuju shalat
Dan Allah menerima hamba tersebut (Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, Risalatul Mu’awanah wal-Mudzaharah wal-Muazarah, [Darul Hawi: 1994], halaman 40-41).