Cara Menghilangkan Masuk Angin yang Efektif dan Aman
Berikut cara menghilangkan masuk angin yang efektif dan aman.

Masuk angin bukanlah istilah medis yang diakui secara internasional. Istilah ini lebih sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk mendeskripsikan serangkaian gejala yang menyerupai flu atau gangguan pencernaan ringan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masuk angin didefinisikan sebagai sakit meriang, di mana meriang adalah rasa tidak enak badan karena kurang sehat atau agak demam.
-
Bagaimana cara meredakan masuk angin? Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut sejumlah cara sederhana untuk meredakan masuk angin dengan cepat saat malam hari: 1. Minum Air Hangat Saat merasa masuk angin, minumlah segelas air hangat. Air hangat dapat membantu meredakan perut kembung dan mengurangi rasa tidak nyaman. Anda juga bisa menambahkan sedikit madu atau perasan lemon untuk meningkatkan efeknya.
-
Bagaimana cara mengatasi masuk angin? Untuk mengatasi situasi tersebut, ia mengikuti saran dari dokter, yaitu dengan beristirahat dan memperhatikan asupan makanan, alih-alih langsung mengonsumsi obat.
-
Bagaimana mengatasi masuk angin? Walaupun tidak ada obat khusus untuk masuk angin, menjaga tubuh tetap terhidrasi sangatlah penting. Mengonsumsi banyak air, kaldu, atau teh herbal dapat membantu meredakan gejala.
-
Gimana cara mengatasi masuk angin? Mengatasi masuk angin biasanya bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana di rumah.
-
Bagaimana cara menghilangkan masuk angin di Jawa Timur? Sebagian besar masyarakat Jawa yang merasakan gejala tidak enak badan, seperti pegal-pegal, perut kembung, mual, sakit kepala, hingga nyeri otot, langsung mengidentifikasinya sebagai gejala penyakit masuk angin.
-
Bagaimana cara mencegah masuk angin saat berkendara? Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mencegah masuk angin saat bersepeda motor di musim hujan.
Secara medis, kondisi yang sering disebut sebagai masuk angin ini mungkin merujuk pada beberapa kemungkinan, seperti:
- Common cold atau flu biasa
- Gangguan pencernaan ringan
- Kelelahan
- Aerofagia (kondisi ketika banyak udara yang masuk ke dalam tubuh)
Penting untuk dipahami bahwa masuk angin bukanlah diagnosis medis yang spesifik, melainkan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan ketidaknyamanan tubuh yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Penyebab Masuk Angin
Meskipun istilah “masuk angin” menyiratkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam tubuh, sebenarnya ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada munculnya gejala-gejala tersebut.
Memahami penyebab-penyebab ini dapat membantu kita dalam mencegah dan mengatasi masuk angin secara lebih efektif. Berikut beberapa faktor yang sering dikaitkan dengan masuk angin:
- Penurunan daya tahan tubuh: Ketika sistem imun kita melemah, tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi ringan yang dapat memunculkan gejala mirip masuk angin. Kelelahan, stres, kurang tidur, dan pola makan yang tidak sehat dapat berkontribusi pada penurunan daya tahan tubuh.
- Perubahan cuaca: Transisi dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya sering kali dikaitkan dengan peningkatan kasus masuk angin. Perubahan suhu dan kelembapan udara yang drastis dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat kita lebih rentan terhadap infeksi.
- Paparan udara dingin: Berada terlalu lama di lingkungan bersuhu rendah, seperti ruangan ber-AC atau terkena hujan, sering dianggap sebagai pemicu masuk angin. Meskipun udara dingin itu sendiri tidak menyebabkan penyakit, namun dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat kita lebih rentan terhadap infeksi virus.
- Gangguan pencernaan: Konsumsi makanan yang tidak higienis atau sulit dicerna dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang gejalanya mirip dengan masuk angin, seperti perut kembung dan mual.
- Infeksi virus ringan: Banyak gejala masuk angin sebenarnya dapat disebabkan oleh infeksi virus ringan seperti rhinovirus atau coronavirus yang menyebabkan flu biasa.
- Kelelahan: Aktivitas yang berlebihan tanpa istirahat yang cukup bisa membuat tubuh kelelahan. Kelelahan ini dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga seseorang menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk gejala yang sering disebut sebagai masuk angin.
- Udara yang terlalu lembap atau ventilasi rumah yang kurang baik: Lingkungan dengan kelembapan tinggi atau kurangnya sirkulasi udara juga bisa menjadi penyebab masuk angin. Udara yang tidak bersih dapat memicu reaksi pada saluran pernapasan dan membuat seseorang merasa kembung atau mual.
- Konsumsi makanan atau minuman dingin: Mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin, terutama dalam jumlah yang berlebihan, bisa membuat perut menjadi kembung. Pencernaan yang belum matang sepenuhnya pada beberapa orang sering kali tidak dapat menangani makanan atau minuman dingin dengan baik, sehingga menimbulkan gejala seperti masuk angin.
Gejala Masuk Angin
Gejala masuk angin dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa orang mungkin mengalami sebagian besar gejala tersebut, sementara yang lain hanya mengalami beberapa gejala saja. Berikut adalah gejala-gejala yang sering dikaitkan dengan masuk angin:
- Pusing atau sakit kepala
- Demam ringan
- Perut kembung
- Mual dan terkadang muntah
- Radang tenggorokan
- Pilek dan batuk
- Hidung tersumbat
- Lemas dan kelelahan
- Nyeri otot dan sendi
- Diare ringan
- Peningkatan frekuensi sendawa atau kentut
- Kehilangan nafsu makan
- Meriang atau kedinginan
- Berkeringat dingin
- Rasa tidak nyaman di dada
Cara Menghilangkan Masuk Angin Secara Alami
Sebelum beralih ke obat-obatan, ada beberapa metode alami yang dapat Anda coba untuk menghilangkan masuk angin. Metode-metode ini umumnya aman, mudah dilakukan, dan sering kali efektif dalam meredakan gejala masuk angin. Berikut beberapa cara menghilangkan masuk angin secara alami:
- Istirahat yang cukup: Memberikan tubuh waktu untuk beristirahat adalah salah satu cara terbaik untuk memulihkan diri dari masuk angin. Cobalah untuk tidur setidaknya 7-8 jam sehari dan hindari aktivitas berat yang dapat membuat tubuh semakin lelah.
- Konsumsi cairan yang cukup: Menjaga hidrasi tubuh sangat penting dalam proses pemulihan. Minum air putih yang cukup, setidaknya 8 gelas sehari, dapat membantu mengeluarkan toksin dari tubuh dan menjaga kelembapan saluran pernapasan. Anda juga bisa mengonsumsi teh herbal hangat atau sup untuk tambahan cairan dan nutrisi.
- Makan makanan yang mudah dicerna: Pilih makanan yang ringan dan mudah dicerna seperti bubur, sup, atau nasi tim. Hindari makanan yang terlalu berminyak, pedas, atau sulit dicerna yang dapat memperburuk gejala pencernaan.
- Konsumsi jahe: Jahe dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan mual serta meningkatkan sirkulasi darah. Anda bisa membuat teh jahe dengan menambahkan irisan jahe segar ke dalam air panas, atau mengonsumsi jahe dalam bentuk permen atau kapsul.
- Gunakan minyak esensial: Beberapa minyak esensial seperti eucalyptus, peppermint, atau tea tree oil dapat membantu melegakan hidung tersumbat dan meredakan sakit kepala. Anda bisa menghirup uap minyak esensial ini atau mengoleskannya pada dada dan punggung setelah diencerkan dengan minyak pembawa.
- Lakukan kompres hangat: Meletakkan handuk hangat pada dahi atau bagian tubuh yang terasa nyeri dapat membantu meredakan ketidaknyamanan dan meningkatkan sirkulasi darah.
- Olahraga ringan: Meskipun Anda mungkin merasa lelah, melakukan gerakan ringan seperti berjalan santai atau peregangan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Konsumsi probiotik: Makanan atau suplemen yang mengandung probiotik dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Mandi air hangat: Mandi dengan air hangat dapat membantu melegakan hidung tersumbat, meredakan nyeri otot, dan memberikan rasa nyaman pada tubuh.
- Konsumsi makanan kaya vitamin C: Buah-buahan seperti jeruk, kiwi, atau stroberi yang kaya akan vitamin C dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Cara Menghilangkan Masuk Angin Secara Medis
Meskipun banyak kasus masuk angin dapat diatasi dengan metode alami, terkadang penggunaan obat-obatan diperlukan untuk meredakan gejala yang mengganggu.
Berikut beberapa jenis obat yang sering digunakan sebagai cara menghilangkan masuk angin:
- Obat pereda nyeri dan penurun demam: Obat-obatan seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu meredakan sakit kepala, nyeri otot, dan menurunkan demam yang sering menyertai masuk angin.
- Obat flu: Obat flu yang dijual bebas biasanya mengandung kombinasi bahan aktif yang dapat meredakan berbagai gejala masuk angin seperti hidung tersumbat, batuk, dan sakit tenggorokan.
- Antasida: Jika masuk angin disertai dengan gejala pencernaan seperti mual atau kembung, antasida dapat membantu meredakan ketidaknyamanan di perut.
- Dekongestan: Obat ini dapat membantu melegakan hidung tersumbat dengan mengurangi pembengkakan pada saluran hidung.
- Antihistamin: Meskipun lebih sering digunakan untuk alergi, antihistamin juga dapat membantu mengurangi gejala seperti bersin-bersin dan hidung berair yang kadang menyertai masuk angin.
- Obat batuk: Tergantung pada jenis batuk yang dialami, obat batuk ekspektoran (untuk batuk berdahak) atau antitusif (untuk batuk kering) dapat digunakan untuk meredakan gejala.
- Probiotik: Suplemen probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam sistem pencernaan, yang dapat membantu mengurangi gejala pencernaan yang terkait dengan masuk angin.
- Multivitamin: Suplemen multivitamin, terutama yang kaya akan vitamin C dan zinc, dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh selama proses pemulihan.
Selain itu, beberapa produk herbal atau tradisional yang sering digunakan untuk mengatasi masuk angin di Indonesia termasuk:
- Minyak kayu putih atau minyak telon untuk dioleskan di perut atau dada
- Jamu tradisional seperti Tolak Angin atau Antangin
- Balsem gosok untuk memberikan sensasi hangat pada otot yang pegal
Cara Mencegah Masuk Angin
Mencegah masuk angin adalah langkah yang lebih baik daripada mengobatinya. Dengan menerapkan beberapa kebiasaan sehat dan langkah pencegahan, Anda dapat mengurangi risiko terkena masuk angin. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah masuk angin:
- Jaga pola makan sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral, terutama vitamin C dan zinc yang penting untuk sistem kekebalan tubuh. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan protein sehat.
- Rutin berolahraga: Olahraga teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari, 5 kali seminggu.
- Kelola stres: Stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Praktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menenangkan.
- Tidur yang cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam. Orang dewasa umumnya membutuhkan 7-9 jam tidur per malam.
- Jaga kebersihan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar rumah. Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci.
- Hindari paparan suhu ekstrem: Jika memungkinkan, hindari perubahan suhu yang drastis. Jika harus berada di lingkungan ber-AC, pastikan suhu tidak terlalu rendah dan gunakan jaket atau selimut jika diperlukan.
- Konsumsi suplemen: Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin C, vitamin D, dan zinc untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama selama musim pancaroba atau ketika Anda merasa rentan terhadap penyakit.
- Gunakan masker: Terutama di tempat umum atau ketika berada di sekitar orang yang sedang sakit, penggunaan masker dapat membantu melindungi Anda dari paparan virus dan bakteri.
- Hindari rokok dan alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.
- Vaksinasi rutin: Meskipun tidak ada vaksin khusus untuk masuk angin, vaksinasi rutin seperti vaksin influenza dapat membantu melindungi Anda dari beberapa virus yang mungkin menyebabkan gejala serupa masuk angin.
- Jaga ventilasi rumah: Pastikan rumah Anda memiliki ventilasi yang baik. Buka jendela secara teratur untuk memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan mengurangi kelembapan.
- Hindari makanan yang memicu: Kenali dan hindari makanan yang mungkin memicu gejala pencernaan pada Anda, seperti makanan yang terlalu pedas, berminyak, atau sulit dicerna.