Cerita Bos PO Rosalia Indah Anak Seorang Buruh Tani, Kini Sukses Bisnis Transportasi
Merdeka.com - PT Rosalia Indah Transport atau Rosin merupakan perusahaan otobus yang memberikan pelayanan berupa bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Namanya sudah tak asing dan pemain senior di industri AKAP. Melayani berbagai trayek antar kota di Jawa dan Sumatera, serta jasa angkutan pariwisata.
Pertama kali didirikan tahun 1983 oleh pasangan suami-istri, Yustinus Soeroso dan Yustina Rahyuni. Kini bisnis yang digeluti selama 39 tahun itu kian menggelora.
Tapi siapa sangka, sang owner PO Rosalia Indah berasal dari keluarga tak berkecukupan. Bahkan Soeroso harus merantau demi mendulang hidup. Lantaran sang ayah yang kala itu bekerja sebagai buruh tani dan tak memiliki sawah sama sekali.
-
Siapa yang merintis pekerjaan sebagai petani di Sukomakmur? Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
-
Siapa miliarder properti yang dulunya anak sopir bajaj? Sosok perempuan hebat bernama Endang Kumalasari yang sukses mengubah nasibnya, dari hanya seorang anak supir angkot hingga sukses menjadi seorang miliarder.
-
Bagaimana Dapoer Sukowati memulai usaha? Diungkap owner Dapoer Sukowati, Partini, mulanya ia tak berniat membuka kedai makan dan hanya iseng menjual menu melalui sistem open pre order.
-
Kenapa anak-anak Soeharto memiliki bisnis yang besar? Bisnis Milik Anak-Anak Soeharto Beberapa informasi mengindikasikan bahwa bisnis anak-anak Soeharto memiliki skala besar dan tersebar luas, termasuk di bidang hotel, transportasi, media, hingga sektor migas dan pertambangan.
-
Apa pekerjaan orang tua Sarijaya? Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai buruh tobong labor atau perajin gamping. Sementara ibunya, Sumirah, merupakan pedagang gula jawa yang setiap hari berkeliling menyusuri jalanan di Kota Yogyakarta untuk menjajakan dagangannya.
-
Bagaimana Soeharsikin membantu ekonomi keluarga? Perjuangan Keberadaan indekos fenomenal di Jalan Peneleh merupakan ide Soeharsikin. Saat itu, ia bertekad meringankan beban ekonomi keluarga, karena HOS Tjokroaminoto juga sibuk berpolitik.
Perlahan namun pasti. Soeroso yang mengawali karier sebagai kondektur, kini sukses sebagai bos besar di dunia transportasi.
Simak kisah inspiratif bos PO Rosalia Indah berikut ini, seperti dihimpun dari kanal YouTube PerpalZ TV, Rabu (1/6).
Anak Buruh yang Menderita
kanal YouTube PerpalZ TV ©2022 Merdeka.com
Yustinus Soeroso atau yang akrab disapa pak Roso, selaku pendiri dan Presiden Direktur PT Rosalia Indah Transport yang sukses menggeluti bisnis transportasinya.
Di balik kesuksesannya tersebut, Roso berasal dari latar belakang keluarga kekurangan. Tapi berkat hal itu, Roso mengaku menjadi sosok yang mandiri.
"Seorang Soeroso ini sebenarnya apa sih, cah ndeso (anak desa), anaknya buruh tani. Kalau ini buruh, bapak saya tani tapi tidak punya sawah. Itulah kondisi saya sebenarnya. Termasuk masa kecil saya termasuk anak kurang beruntung. Maksudnya karena keadaan keluarga menderita, anak ada 6. Dari situ saya termotivasi untuk mandiri," kata Roso.
Merantau dan Jadi Kondektur
kanal YouTube PerpalZ TV ©2022 Merdeka.com
Perjalanan karier yang cukup apik dilalui oleh Soeroso di dunia transportasi. Ia yang akhirnya memutuskan merantau, bisa dapat kerja sebagai kondektur.
"Prinsip saya, kalau dewasa pergi dari rumah. Ijazah juga hanya pas-pasan, cari kerjaan akhirnya dapatlah kondektur bus. Yang malang melintang di dunia transportasi. Dari kondektur itu pelan-pelan dan semangat keras, berdoa kepada Tuhan. Akhirnya saya menjadi agen bus, Timbul Jaya dulu," ujar Roso.
Perlahan dari kondektur, Soeroso merasa senang bisa menjadi agen bus di Timbul Jaya. Ia mencari penumpang ke banyak wilayah.
"Jalan dari satu ke dua, jalan berkembang terus 11 tahun saya berkarya di Timbul Jaya. Alhamdulillah saya pinter itu berkat ini. Jasanya tidak terlupakan. Itu adalah almamater saya," imbuhnya.
Berusaha Tak Aneh-Aneh Selama Bekerja
kanal YouTube PerpalZ TV ©2022 Merdeka.com
Dari pekerjaannya di dunia transportasi itu juga Roso dipertemukan dengan tambatan hatinya. Sang istri tercinta, Yustina Rahyuni Soeroso bertindak sebagai bawahannya saat bekerja.
Diakuinya selama mengabdi di Timbul Jaya, Soeroso berusaha tak macam-macam dan tulus kepada atasannya.
"Jadi saya kerja di Timbul Jaya dibantu istri saya. Saat itu dia sebagai pembantu saya di lingkungan kerja. Tapi di lingkungan keluarga, istri. Tanpa pamrih apa pun, istri saya membantu saya tulus. Saya tidak pernah minta gaji, minta-minta sesuatu yang tidak diberikan secara ikhlas dari bos saya," ungkap Soeroso.
Naik Jabatan jadi Penanggung Jawab
kanal YouTube PerpalZ TV ©2022 Merdeka.com
Di balik terjalnya kehidupan, Soeroso begitu menikmati dan ikhlas dengan profesinya. Dari bawah dijalani sampai akhirnya dipercaya sebagai kepala unit. Ia bertanggung jawab besar terhadap kebijakan di Timbul Jaya kala itu.
"Saat itu kita mengelola sekitar 36 bus. Segala sesuatu kebijakannya, saya yang menentukan, hampir 90 persen saya. Bos tahunya ada setoran dan ada cicilan dibayar. Zaman itu masih gampang-gampangnya," papar Soeroso.
"Saya ditunjuk sebagai kepala unit wilayah pemasaran Solo dan Jawa Timur. Kemudian saya kembangkan. Pada saat itu belum banyak saingan, belum kayak sekarang. Timbul Jaya dulu masih menangan. Dilayani apa adanya, penumpang diam saja enggak pernah komplain," sambungnya.
Tercetus Ide untuk Jasa Transport
Bus awal milik PO Rosalia Indah, kanal YouTube PerpalZ TV ©2022 Merdeka.com
Lantaran jasa yang dihadirkan oleh Timbul Jaya kala itu hanya sampai Kota Solo. Akhirnya Soeroso tercetus ide untuk membuat jasa transportasi dari kota tersebut menuju kota lain.
Sebagai pelayanan terusan yang ditawarkan dan tergabung dengan Timbul Jaya. Roso memutuskan untuk kredit satu unit mobil di tahun 1983.
"Saya dulu tidak punya target tertentu, mengalir saja, saya jalankan sesuai prosedur. Berjalannya waktu, di tahun 1983 saya punya ide bus-bus dari Sumatra finishnya di Solo. Terus dioper. Saya ambil kesempatan itu, saya cari inisiatif untuk kredit kendaraan sendiri. Supaya bisa mengangkut, meneruskan pelayanan ini," tutur Soeroso.
Buka Jasa Travel
kanal YouTube PerpalZ TV ©2022 Merdeka.com
Berselang satu tahun, Soeroso menambah armadanya. Hingga ia dan istri mampu membuka jasa travel di tahun 1984.
"Berjalannya waktu kok baik, tahun 1984 nambah lagi dua, sekaligus buka travel. Masih travel gelap itu. Belum ada jenis pelayanannya, masih plat hitam, soalnya yang resmi dulu travel antar jemput yang resmi itu hanya diizinkan AKDP (antar-kota dalam provinsi). Jadi peluang yang sekiranya baik, menguntungkan, di situ saya ambil," ungkap Soeroso.
"Tapi semua itu kuasa Tuhan. Hanya manusia itu wajib berusaha, bagaimana mencari rezeki yang benar, sepanjang itu dilakukan dengan itikad yang baik, Insyaa Allah Tuhan punya kuasa," terangnya.
Tercetus Nama PO Rosalia
Soeroso merupakan sosok yang spontanitas namun terkonsep. Sehingga perjalanan bisnis dan peluang kariernya terkesan mulus. Salah satunya dalam menentukan nama perusahaan yang didirikannya.
"Saya tidak banyak berpikir panjang. Karena anak saya namanya Ana Rosalia. Akhirnya saya ambil, dikasih Indah belakangnya. Semua itu saya lakukan yang gampang, sederhana, yang ada di depan mata," kata Soeroso.
Perlahan dari travel, Soeroso memilih utang untuk membeli bus. Untuk satu bus saja, sudah bisa untuk mengangsur utang dua bus.
"Lahir busnya tahun 1991. Saya itu tanpa berpikir yang tinggi-tinggi, apa yang bisa kita lakukan, sesuai kemampuan ya saya jalani. Kayak buka bus itu, saya sudah punya 29 unit travel itu. Jadi saya ambil bus itu utang. Alhamdulillah karena zaman itu bus masih gampang dan laku banget, persaingan belum banyak, jadi pendapatan bisa maksimal. Pendapatan bus 1 untuk angsur bus 2, mampu," jelas Soeroso.
Seberapa Pun Pendapatan, Tidak Boros
kanal YouTube PerpalZ TV ©2022 Merdeka.com
Sejak menjadi kondektur, diakuinya bahwa urusan keuangan menjadi tanggung jawab sang istri. Bahkan Soeroso dan istri sama-sama bukan tipe yang boros.
Seberapa pun pendapatan akan dijaga dan segera digunakan untuk melunasi utang. Bukan disimpan terlalu lama.
"Saya kan orang otodidak, jadi kalau dapat duit berapa dari hasil operasional bus saya enggak pernah simpan-simpan itu. Dapat dikit langsung setor bank, dapat banyak juga setor bank. Artinya, kalau setorannya itu rutin, cepat, lunas, buruan utang lagi," ucap Soeroso tertawa.
"Kebetulan sejak jadi kondektur, itu semua urusannya ibu. Kalau enggak punya duit, ya saya minta. Makanya duit itu utuh. Duit sekecil apa pun istilahnya utuh," tandasnya.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lahir dari Keluarga Miskin dan Pernah Jadi Sopir Angkot, Kini Punya Harta Rp1.000 Triliun
Baca SelengkapnyaDengan penuh kerja keras dan diiringi dengan doa, ia berhasil mengangkat derajatnya dan juga keluarga menjadi sosok pebisnis mobil sukses.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah sejarah PO Rosalia Indah dari tahun ke tahun. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaDia ogah mengandalkan ekonomi keluarga untuk menjemput kesuksesannya
Baca SelengkapnyaAyah Try Sutrisno merupakan sopir Ambulans, sementara ayah Luhut Bisnsar sopir bus.
Baca SelengkapnyaKenaikan harta kekayaan Prajogo setidaknya dapat membiayai sekitar 46 juta orang miskin.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah sejarah PO Rosalia Indah dari tahun ke tahun. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPerjalanan Najamuddin menjadi pengusaha konstruksi tidak lah mudah.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka di balik kesuksesannya, Bendahara Umum DPP Partai Nasdem itu sempat menjadi seorang sopir dan berasal dari keluarga tidak berkecukupan.
Baca SelengkapnyaKekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.
Baca SelengkapnyaBagi busmania, PO Sumber Alam sudah tidak asing lagi. Termasuk sang bos Sumber Alam, Anthony Steven Hambali atau akrab dipanggil Tony.
Baca Selengkapnya