Cerita Jenderal Polri Berani Lawan Presiden RI, Tak Mempan Ditawari Jabatan
Merdeka.com - Kisah Jenderal Polisi (Purn.) Hoegeng Imam Santoso seolah tak pernah sirna dari sejarah bangsa Indonesia. Mantan Kapolri yang menjabat pada tahun 1968 hingga 1971 ini berhasil menjadi sosok yang berbeda.
Ia diketahui memang selalu berani menyampaikan pendapatnya, meski bertentangan. Bukan main-main, Hoegeng dikenal tak menciut sekalipun berseberangan dengan Soeharto.
Hoegeng terus maju melawan ketidakadilan yang berada di hadapannya kala itu. Ia pun disebut menjadi polisi teladan sepanjang masa.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Kenapa Soeharto dekat dengan keluarga BJ Habibie? “Hal ini patut saya kenang. Di rumah keluarga Habibie itu terdapat suasana yang membuat anggota Staf Brigade kami kerasan,“ kata Soeharto dikutip dari HMSoeharto.id.
-
Bagaimana Soeharto bernostalgia dengan teman-temannya? Terselip keharuan saat Kamin mengenang pernah bekerja bersama sama Soeharto sebagai pembantu klerek bank desa.
-
Siapa saja anak perempuan Soeharto? Tiga Srikandi di Keluarga Cendana Inilah 'tiga srikandi' dari keluarga Cendana. Ketiganya masih menjalin hubungan yang baik hingga saat ini.
-
Siapa yang menjodohkan Soeharto? Hingga suatu hari di tahun 1947, saat itu Soeharto sudah berpangkat Overste atau Letnan Kolonel, komandan pasukan TNI di Yogyakarta, Datanglah paman dan bibinya, keluarga Prawirowihardjo. Ibu Prawiro, mengingatkan Soeharto, saat itu sudah 26 tahun. Usia yang cukup matang untuk berumah tangga. Pemuda seumuran di desanya nyaris semua sudah berkeluarga, tinggal dia yang membujang.
Seperti apa kisah perjuangannya melawan rezim Orde Baru? Berikut ulasan selengkapnya.
Bertentangan dengan Kroni Soeharto
Kasus pemerkosaan seorang penjual telur bernama Sumarijem di Yogyakarta menjadi perhatian, tak terkecuali dengan Hoegeng. Anak seorang pejabat dan seorang anak pahlawan revolusi diduga turut menjadi pelaku.
Proses pengadilan berjalan penuh rekayasa. Sumarijem yang menjadi korban justru menjadi tersangka. Hoegeng bertekad mengusut tuntas kasus ini. Dia siap menindak tegas para pelaku.
©2013 Merdeka.com
Lantaran hal itu, Presiden Soeharto sampai turun tangan menghentikan kasus Sum Kuning. Dalam pertemuan di istana, Soeharto memerintahkan kasus ini untuk dilimpahkan ke Team Pemeriksa Pusat Kopkamtib.
Selalu Berlawanan dengan Soeharto
Sebelum menjabat sebagai Kapolri, Hoegeng memang diketahui berseberangan dengan Soeharto. Petisi 50 adalah buktinya. Tokoh-tokohnya antara lain Jenderal AH Nasution, Jenderal Hoegeng, Letjen M Jasin, Ali Sadikin, Mohammad Natsir dan lain-lain.
Mereka secara tegas menolak gaya Soeharto yang otoriter. Kala itu, segala bentuk kritik terhadap Soeharto selalu dianggap kritik terhadap pancasila dan mengancam kedaulatan.
buku hoegeng/sinar harapan
Menjadi anggota dalam Petisi 50 berarti menggali kuburan sendiri. Akibatnya, Hoegeng dilarang tampil di depan umum seperti menghadiri HUT Polri setiap tanggal 1 Juli.
Tegas Tolak Tawaran
Awal jabatannya sebagai Kapolri, Hoegeng menghadap Soeharto. Presiden RI kedua tersebut meminta agar polisi tak lagi bertugas di medan tempur.
Jawaban Hoegeng pun justru tak menimbulkan kepuasan bagi Soeharto. Ia justru seolah memerintahkan Soeharto untuk tak membuat angkatan lain mencampuri tugas Polri.
buku hoegeng/sinar harapan
"Kalau begitu angkatan lain juga jangan mencampuri tugas angkatan kepolisian," kata Hoegeng tegas. Soeharto terdiam mendengarnya. Demikian ditulis dalam buku Hoegeng, Oase menyejukkan di tengah perilaku koruptif para pemimpin bangsa terbitan Bentang.
Dicopot Tak Jelas
Sepak terjang Hoegeng membuat kroni keluarga Cendana mulai panas. Apalagi sejumlah kasus diduga melibatkan kerabat Soeharto. Puncaknya, Soeharto mencopot Hoegeng sebagai Kapolri tanggal 2 Oktober 1971.
buku hoegeng/sinar harapan
Hal ini dilakukan Soeharto saat Hoegeng masih memiliki tanggung jawab dalam dua tahun mendatang. Ironinya dengan alasan penyegaran, justru pengganti Hoegeng, Jenderal M Hasan lebih tua satu tahun.
Hendak Dibuang ke Luar Negeri
Heogeng kembali menghadap. Ia mempertanyakan alasan pencopotan dirinya secara langsung.
Tak disangka, Soeharto justru menawari Hoegeng dengan jabatan sebagai duta besar atau diplomat di negara lain. Sebuah kebiasaan untuk membuang mereka yang kritis terhadap Orde Baru. Hoegeng seketika langsung menolaknya.
©2012 Merdeka.com/dok
"Saya tidak bisa jadi diplomat. Diplomat harus bisa minum koktail, saya tidak suka koktail," sindir Hoegeng.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui, Hoegeng tidak memiliki rumah pribadi. Hanya ada rumah dinas di Jalan Muhammad Yamin, Jakarta. Bahkan, ia juga tak memiliki mobil pribadi.
Baca Selengkapnya“Di negara ini hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur.
Baca SelengkapnyaMonumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso diresmikan olah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Jenderal TNI Laksamana Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaJenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaListyo juga sempat berdialog melalui virtual dengan Meriyati Roeslani atau Meri Hoegeng, istri mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso.
Baca SelengkapnyaKapolri mengungkapkan sosok Kombes yang berhasil membuatnya kagum di acara Hoegeng Awards 2023.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Indonesia masih mewarisi semangat kolonial dalam sektor hukum.
Baca SelengkapnyaSosok cicit Polisi Hoegeng baru-baru ini sukses mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaHari Juang Polri yang jatuh pada 21 Agustus tidak bisa dilepaskan dari sosok M Jasin.
Baca SelengkapnyaPotret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Letjen berpangkat Kompol yang menjadi polisinya polisi.
Baca SelengkapnyaKeberanian Pangeran Diponegoro membuat penjajah berang. Mereka mencoba membunuh Pangeran Diponegoro tapi selalu gagal.
Baca Selengkapnya