Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Singapura Ternyata Masih Ada Kampung, Ini Potret Desa Satu-Satunya & Terakhir

Di Singapura Ternyata Masih Ada Kampung, Ini Potret Desa Satu-Satunya & Terakhir Potret Kampung Terakhir di Singapura. Youtube/Aksanation ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Singapura, merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan wisata favorit banyak orang dari berbagai penjuru dunia. Di negara ini, wisatawan akan dibuat takjub dengan gemerlapnya cahaya lampu kota yang dikelilingi dengan gedung-gedung pencakar langit.

Meski luas daratan dari Negeri Singa ini tidak bisa dikatakan besar, Singapura merupakan sebuah negara yang identik dengan kehidupan mewahnya.

Kontras dengan image Singapura yang gemerlap, ternyata masih terdapat sebuah desa yang asri di negara ini. Kabarnya, perkampungan tersebut merupakan yang terakhir di Singapura. Seperti apa? Berikut potretnya:

Desa Terakhir di Singapura

potret kampung terakhir di singapura

Youtube/Aksanation ©2021 Merdeka.com

Melansir dari sebuah video yang diunggah oleh akun Youtube Aksanation, membagikan momen saat seorang pemuda asal Indonesia datang mengunjungi desa terakhir yang ada di Singapura. Menurut keterangan, desa tersebut diberi nama Kampong Lorong Buangkok. Lokasinya, berada di kawasan Hougang, Singapura.

Menurut sejarah, kampung ini berdiri sejak tahun 1956 dari tanah yang dibeli oleh seorang pedagang obat tradisional asal China yang bernama Sng Teow Koon.

Nama lain dari kampung ini adalah 'Selak Kain' yang dalam bahasa Malaysia berarti mengangkat sarung. Konon, nama tersebut diambil karena dahulu orang-orang mengangkat sarung mereka untuk menyeberangi banjir setiap kali desa mengalami banjir.

Suasana Kampung Masih Asri

potret kampung terakhir di singapura

Youtube/Aksanation ©2021 Merdeka.com

Luas tanah dari perkampungan ini sekitar 2 hektare. Meski saat ini luas tanahnya sudah sedikit berkurang, namun desa ini masih terlihat asri dengan banyaknya pepohonan di sekitar.Seperti layaknya wilayah perkampungan, Lorong Buangkok juga memiliki suasana khas. Rumah-Rumah yang berdiri bisa dibilang masih sederhana, masih banyak ditemukan pepohonan dan tumbuhan lain, jalan kampung masih berupa makadam, dan kita bisa melihat berbagai hewan peliharaan berkeliaran di jalanan kampung.

potret kampung terakhir di singapura

Youtube/Aksanation ©2021 Merdeka.com

Masih Ada Perkebunan

potret kampung terakhir di singapura

Youtube/Aksanation ©2021 Merdeka.com

Dalam video yang dibagikan, terlihat pula jika kampung tersebut masih memiliki are perkebunan yang dipakai untuk menanam berbagai tanaman hasil kebun. Bangunan Masjid Masih SederhanaDi kampung ini, kita juga akan menemukan banyak bangunan sederhana yang hanya terbuat dari kayu dan seng. Salah satunya ialah masjid yang satu ini.

potret kampung terakhir di singapura

Youtube/Aksanation ©2021 Merdeka.com

Pemandangan Gedung Bertingkat

potret kampung terakhir di singapura

Youtube/Aksanation ©2021 Merdeka.com

Lorong Buangkok memang menjadi potret tersendiri dari negara Singapura. Suasana dan pemandangannya sangat kontras dengan wajah Singapura yang dikenal dunia. Jika kampung-kampung lain di Singapura sudah berubah menjadi kondominium atau apartemen, Lorong Buangkok masih mencoba bertahan meskipun keluarga yang tinggal di kampung ini sudah tidak sebanyak dulu. Maka dari itu, dari perkampungan ini kita juga bisa melihat gedung-gedung pencakar langit yang mengelilingi wilayah tersebut.

(mdk/khu)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror
Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror

Kini, kampung itu hanya menyisakan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah tampak sudah ambruk.

Baca Selengkapnya
Potret Reklamasi di Singapura dari Hasil Debu Pembakaran Sampah, Keren Banget
Potret Reklamasi di Singapura dari Hasil Debu Pembakaran Sampah, Keren Banget

Singapura dinobatkan sebagai salah satu negara terbersih di dunia. Ternyata, Singapura memiliki sederet sistem yang mengatur soal pembuangan limbah.

Baca Selengkapnya
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut

Disaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.

Baca Selengkapnya
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai
Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai

Bangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.

Baca Selengkapnya
Potret Gerbang Perbatasan Indonesia-Malaysia di Sambas, Kondisi Jalanan Bikin Salfok
Potret Gerbang Perbatasan Indonesia-Malaysia di Sambas, Kondisi Jalanan Bikin Salfok

Begini penampakan gerbang perbatasan Indonesia-Malaysia via desa terakhir di Sambas. Simak ulasannya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Menguak Peradaban yang Hilang di Kawasan Perbukitan Semarang, Ada Makam Tua di Atas Bukit
Menguak Peradaban yang Hilang di Kawasan Perbukitan Semarang, Ada Makam Tua di Atas Bukit

Masih banyak ditemukan peninggalan pondasi rumah dan perabotan rumah tangga di bekas desa yang hilang itu

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Cihaur Sumedang, Jumlah Warganya Disebut Tak Tambah atau Berkurang
Mengunjungi Kampung Cihaur Sumedang, Jumlah Warganya Disebut Tak Tambah atau Berkurang

Kampung Cihaur jadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Mati Wonotopo Temanggung, Suasananya Bikin Merinding Walau di Siang Hari
Mengunjungi Kampung Mati Wonotopo Temanggung, Suasananya Bikin Merinding Walau di Siang Hari

Kampung itu kini hanya menyisakan bangunan terbengkalai karena sudah ditinggal pemiliknya.

Baca Selengkapnya
Potret Kampung Puncak Manik Sumedang yang Dulu Dibakar DI/TII, Kini Tersisa 10 Bangunan
Potret Kampung Puncak Manik Sumedang yang Dulu Dibakar DI/TII, Kini Tersisa 10 Bangunan

Di balik keasriannya, ada cerita kelam ketika puluhan rumah dibakar paksa oleh pemberontak. Dari 80 rumah yang ditinggali warga, kini tersisa hanya 10 bangunan.

Baca Selengkapnya