Ini Koran PKI Harian Rakyat, Lihat Isi Beritanya Usai Tragedi G30S Terjadi
Merdeka.com - Tragedi G30S/PKI menjadi sejarah nasional yang takkan terlupakan. Kemarin, bangsa Indonesia baru saja memperingatinya. Hormat dan doa dipanjatkan buat para pahlawan revolusi yang gugur.
Fadli Zon mantan Wakil Ketua DPR RI menunjukkan koran Harian Rakyat yang terbit pada Sabtu, 2 Oktober 1965, usai tragedi G30S terjadi. Koran tersebut diketahui media cetak milik PKI.
Sebagai dokumen bersejarah yang sudah berusia puluhan tahun, koran tersebut tersimpan sangat rapi dan bersih tanpa cacat. Hanya warna kuning yang menunjukkan koran itu dimakan usia. Namun susunan katanya masih terlihat jelas.
-
Kapan peristiwa G30S PKI terjadi? Sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 1975, G30S PKI adalah peristiwa pengkhianatan atau pemberontakan yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan atau pengikut-pengikutnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965, termasuk gerakan atau kegiatan persiapan serta gerakan kegiatan lanjutannya.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Kapan G30S/PKI terjadi? 'Jumlah pasukan yang ikut gerakan ini sangat kecil. Kodam Jaya punya 60.000 prajurit, 20 kali lebih banyak dari pasukan yang ikut G30S.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Mengapa peringatan G30S PKI penting? Peringatan G30S PKI … Jangan Biarkan Masa Kelam ini Terulang Kembali di Masa Depan!.
Penasaran dengan isi koran Harian Rakyat milik PKI usai tragedi G30S terjadi? Simak informasinya berikut ini.
Isi Koran Harian Rakyat Setelah Peristiwa G30S/PKI
Selang dua hari pasca penculikan dan pembunuhan para jenderal pada 30 September 1965, Koran Harian Rakyat baru menyinggung perihal peristiwa tersebut.
"Ini adalah yang saya tunjukan semalam itu foto copy-nya. Yang ini adalah Harian Rakyat aslinya. Di sini bisa kita lihat yang saya sampaikan semalam. Ada editorial, kemudian ada kartun-kartunnya," ujar Fadli.
"Dan juga tentang susunan dewan revolusi. Dan ini terbit pada hari Sabtu, 2 Oktober 1965. Tanggal 1 Oktober mereka tidak terbit," imbuhnya.
Channel YouTube Fadli Zon Official ©2020 Merdeka.com
PKI yang menjunjung tinggi ajaran komunis dari Marxisme, yakni mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis. Sebagai dasar teori komunisme modern yang diterapkan dalam kehidupan sosial.
Fadli menjelaskan berbagai pernyataan yang disebutkan para elite PKI melalui koran Harian Rakyat.
"Di sini memang sudah dipersiapkan ya termasuk di dalamnya boleh dilihat di sini. 'Marxisme mutlak diajarkan di AAK'. Kemudian 'Empat orang yang diajukan rakyat memang setan-setan kota'. Banyaklah pernyataan-pernyataan. Dan termasuk ini, "Situasi ibu kota Pertiwi dalam keadaan hamil tua', kata Sanusi, dan seterusnya," jelas Fadli.
Bukti PKI Sebagai Dalang Pembantaian G30S
Gerakan 30 September 1965 yang telah memakan korban para jenderal Angkatan Darat, dianggap sebagai bentuk perjuangan PKI. Melalui koran tersebut, mereka menyinggung soal Dewan Revolusi Indonesia.
"Jadi ini adalah suatu bukti yang menyatakan bahwa PKI adalah dalang dari G30S PKI. Karena di sini juga dimuat susunan dewan revolusi Indonesia, ada sejumlah nama yang dicatut ya. Diumumkan oleh Untung, keputusan nomor satu atau dekrit pertama, tentang Dewan Revolusi Indonesia," ungkap Fadli.
Gerakan PKI Mengakar Sampai Tingkat Bawah
Channel YouTube Fadli Zon Official ©2020 Merdeka.com
Dalam koran tersebut juga diberitakan soal hadiah kenaikan pangkat, bagi yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan para jenderal kala itu.
"Mereka juga membentuk Dewan Revolusi Daerah, sampai tingkat bawah. Kemudian penurunan dan kenaikan pangkat. Semua jenderal diturunkan pangkatnya hanya menjadi Letnan Kolonel. Kemudian yang ikut serta di dalam penculikan dan pembunuhan para jenderal, pangkatnya dinaikkan. Jadi ini jelas sekali bahwa Harian Rakyat koran resmi, PKI mendukung G30S dan mereka yang ada di belakangnya," tutup Fadli.
Karikatur Koran Harian Rakyat Memuji Letkol Untung & G30S
Koran tersebut juga membuat karikatur yang memuji tindakan Letkol Untung dan pasukan yang dipimpinnya menculik dan membunuh para jenderal revolusi.
Instagram fadlizon ©2020 Merdeka.com
"Karikatur 'Harian Rakyat' 2 Oktober 1965. Ini menceritakan kejadian 30 September dan 1 Oktober 1965. PKI dalang Gerakan 30 September dan memuji Untung yang membunuh para Jenderal AD," terang Fadli dalam caption Instagram.
Karikatur Koran Harian Rakyat Para Jenderal Masuk Jurang
Selain itu, koran tersebut juga membuat karikatur para jenderal yang masuk ke dalam jurang atau lubang.
Instagram fadlizon ©2020 Merdeka.com
"Karikatur koran PKI 'Harian Rakyat' 2 Oktober 1965. Ini menggambarkan para Jenderal AD masuk jurang," tulis Fadli dalam keterangan.
Video Koran Harian Rakyat Koleksi Fadli Zon
Berikut video penjelasan Fadli Zon terkait bukti media cetak, koran PKI Harian Rakyat. Terbit usai peristiwa G30S 1965.
(mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaMuseum Pancasila Sakti menjadi saksi bisu dari G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaIstilah "Tritura" merupakan singkatan dari "Tri Tuntutan Rakyat" (Tiga Tuntutan Rakyat).
Baca SelengkapnyaDengan insting jurnalistiknya, B.M. Diah memutuskan untuk memungut kembali naskah teks proklamasi yang asli dari tempat sampah.
Baca SelengkapnyaMuseum Jenderal Besar AH Nasution adalah saksi bisu dari salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia, G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaBanyak spekulasi tentang keterlibatan CIA dan dinas rahasia AS dalam peristiwa G30S/PKI. Bagaimana sebenarnya?
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaHasto mengajak seluruh pihak untuk tetap menggelorakan semangat menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat lewat peringatan 28 tahun Kudatuli.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pengungkapan tragedi Kudatuli diharapkan mampu menghilangkan kekuasaan yang menindas.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca Selengkapnya