Istri Sedang Hamil di Bandung Menangis, Suami Kabur Bawa Motor Usai Lakukan KDRT 'Saya Minta Motornya Dibalikin'
Tim Prabu menemui seorang istri yang sedang hamil dan menjadi korban kekerasan oleh suaminya sendiri.
Istri Sedang Hamil di Bandung Menangis, Suami Kabur Bawa Motor Usai Lakukan KDRT 'Saya Minta Motornya Dibalikin'
Seorang perempuan menangis di depan rumahnya karena mendapatkan perlakuan yang tidak terpuji dari sang suami.
Suaminya melakukan KDRT terhadap istri dan mertuanya kemudian membawa kabur motor milik kakak iparnya.
Pria yang kini tidak diketahui keberadaannya itu membuat resah keluarga istri sehingga Tim Prabu dari Polresta Bandung pun langsung menghampiri korban.Tim Prabu melakukan pendekatan kepada korban dan menanyakan kronologi kejadian yang dialaminya.
Sang korban pun hanya bisa menangis sambil menjelaskan dengan kalimat yang terbata-bata. Bagaimana momennya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Tim Prabu Datangi Istri Korban KDRT
Prabu, sebuah tim yang dibentuk khusus untuk memburu pelaku pencurian kendaraan bermotor mendatangi sebuah rumah milik keluarga yang sedang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Sang suami adalah pelakunya. Ia menganiaya istrinya, bahkan sampai menginjak bagian perut padahal ia sedang mengandung.
Tim Prabu yang mendengar laporan itu, langsung gercep datang dengan membawa personel tim yang lengkap.
Menurut keterangan dari sang istri yang mengalami KDRT. Ia, ibunya, dan kakaknya pun menjadi korban kekerasan dari pria yang tidak bertanggung jawab. Ia juga kabur dengan membawa motor yang bukan miliknya.
“Aku, mama, kakak aku, ada aku luka diinjek, aku kan lagi hamil. Mama banyak, rumah berantakan” ucap perempuan yang menjadi korban KDRT.
Menurut keterangan sang ibu, situasi tersebut terjadi saat pasangan suami istri itu sedang adu mulut.
Saat sang kakak ingin melerai adiknya yang sedang ribut dengan suaminya, sang suami justru malah ngamuk.
“Ngamuk aja intinya mah. Lagi berantem sama anak saya, kakaknya itu melerai, tapi kakaknya yang kena,” ucap ibu korban KDRT.
Minta Motor Dikembalikan
Sang istri yang mengalami korban kekerasan itu tidak meminta apapun kepada Polisi. Ia hanya ingin motor sang kakak dikembalikan kepada pemiliknya. Bahkan, ia rela melahirkan tanpa kehadiran seorang suami, daripada ia harus menanggung rasa sakit setiap hari.
“Pinginnya diambil saja motornya terserah orangnya mah saya pingin udahan nggak apa-apa ngelahirin nggak ada papanya juga daripada saya terancam,” kata istri yang mengalami KDRT.