Jenderal Intelijen Heran TNI Dikirim ke Papua Malah Diberitakan, Musuh Jadi Tahu
Merdeka.com - Operasi pengamanan yang dilakukan oleh TNI Polri di Papua terus dilakukan dalam rangka untuk melindungi masyarakat dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) OPM Papua.
Meskipun demikian, masih ada para prajurit TNI yang mendapatkan serangan dari KKB bahkan sampai gugur dalam operasi tersebut.
Seorang Jenderal TNI sekaligus Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) mengatakan seharusnya penerjunan pasukan ke Papua itu dilindungi kerahasiaannya. Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
Kebocoran Informasi ke Media
Marsekal Muda TNI (Purn.) Maroef Sjamsoeddin, dalam sebuah wawancara di channel Youtube Abraham Samad SPEAK UP mengatakan bahwa operasi yang dilakukan TNI Polri ke Papua seharusnya tidak diketahui oleh publik dan dijaga kerahasiaannya.
Kebocoran informasi itulah yang menyebabkan operasi di Papua tidak bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga terjadi beberapa insiden yang justru merugikan pihak TNI Polri.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Abraham Samad SPEAK UP
“Kegiatan itu harus dijaga kerahasiaan beritanya, Pak. Jangan sampai ada kebocoran informasi, bahwa ini ada pasukan TNI mau masuk di wilayah ini. Ini kerahasiaan harus tinggi,” ucap Maroef.
Calon Lawan akan Mempelajari
Maroef juga menuturkan kegiatan publikasi agenda penurunan pasukan ke Papua itu menyebabkan musuh akan mengetahui agenda-agenda TNI.
Mereka akan mencari tahu secara detail informasi tentang batalyon yang diterjunkan, serta mencari kelemahan mereka.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Abraham Samad SPEAK UP
“Calon lawan akan mempelajari oh dia akan masuk ini. Siapa sih komandan batalyonnya, apa kebiasaan, apa kelemahannya, akan terbaca bagaimana satuan itu nanti. Dia akan diposisikan di mana, berapa banyak,” lanjut Maroef.
Tujuannya Agar Masyarakat Aman
Purnawirawan Perwira Tinggi TNI Angkatan Udara itu menyampaikan tujuan utama dari operasi tersebut agar masyarakat merasa aman, sehingga informasi jangan terlalu dibuka di publik.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Abraham Samad SPEAK UP
“Outcome-nya itu rakyat aman, sejahtera. Aman, tidak terjadi apa-apa. Kalau intelijen itu bekerja, rakyat bisa tidur. Rakyat bisa bekerja dengan tenang. Jangan publikasi,” ucap Maroef.
“Kan ada fungsi-fungsi dalam intelijen itu, fungsi pengamanan, amankan berita, amankan kegiatan kita, jangan sampai diketahui calon musuh, calon lawan. Jangan terlalu terbuka,” lanjutnya. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka rekrutmen khusus untuk masyarakat yang memiliki kemampuan terkait IT.
Baca SelengkapnyaJokowi tak mau lagi ada korupsi di instansi atau jabatan yang strategis.
Baca Selengkapnya"Pegang teguh netralitas TNI dalam Pemilu Tahun 2024," kata Panglima TNI Agus Subiyanto, Kamis (23/11) di Biak.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengatakan bahwa data pertahanan adalah bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok para Jenderal Intel yang dimutasi Panglima TNI dan ditugaskan di BIN.
Baca SelengkapnyaHadi mencontohkan pengamanan yang harus diperhatikan adalah pengetatan keamanan di Papua.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Agus berkolaborasi dengan Polri dan seluruh elemen masyarakat terkait penanganan Papua.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengecek langsung kesiapan prajurit TNI Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana.
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaBrigjen Toto sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Provinsi Sultra.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memastikan tetap mengirim personel pengamanan dari Puspom TNI kepada KPK
Baca Selengkapnya