Kenali Gangguan Tidur pada Anak yang Sering Muncul, Ini Tandanya
Merdeka.com - Secara umum, gangguan tidur pada anak seringkali terjadi. Gangguan tidur pada anak tersebut tentu dapat memberikan dampak yang signifikan bagi aktivitas mereka sehari-hari.
Sebenarnya, gangguan tidur pada anak tersebut wajar dan umum terjadi kepada siapa saja. Namun demikian, tanda dan gejalanya pun juga dapat berbeda-beda antara satu anak dengan yang lain.
Gangguan tidur juga memiliki beragam jenisnya yang cenderung dialami anak. Umumnya, jenis dari gangguan tidur pada anak tersebut yakni sleepwalking, obstructive sleep apnea, hingga sindrom kaki gelisah.
-
Apa dampaknya terhadap anak yang tidur tidak teratur? 'Anak-anak dengan jadwal tidur yang berantakan menunjukkan lebih banyak impulsivitas dan kurang mampu mengendalikan diri.'
-
Apa akibat kurang tidur bagi anak? Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memengaruhi memori, penilaian, dan suasana hati anak.
-
Bagaimana orang tua bisa mengatasi hal-hal yang mengganggu tidur anak? Jika anak terganggu oleh cahaya, gunakan tirai yang dapat menghalangi sinar masuk. Jika gelap menjadi masalah, pasang lampu malam atau senter kecil. Jika kebisingan mengganggu, pertimbangkan untuk menggunakan mesin suara putih. Hal yang paling penting adalah tidak meletakkan televisi atau perangkat elektronik di kamar anak, karena bisa mengganggu kualitas tidur mereka.
-
Apa dampak kurang tidur pada otak anak? Kurang tidur dapat mengganggu proses-proses penting yang terjadi selama tidur, sehingga berdampak negatif pada perkembangan otak anak. Beberapa dampak yang telah diteliti antara lain: Penurunan Volume Materi Abu-abu: Materi abu-abu adalah bagian otak yang mengandung sebagian besar badan sel neuron. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang tidur memiliki volume materi abu-abu yang lebih sedikit di area-area otak yang terkait dengan perhatian, memori, dan kontrol impuls.
-
Apa dampak tidur larut malam pada perilaku anak? Tidur larut malam dapat mempengaruhi mood dan perilaku anak, seperti menjadi mudah marah, cemas, sedih, atau hiperaktif.
-
Kenapa tidur larut malam bahaya untuk anak? Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik.
Gangguan tidur pada anak juga memiliki dampak yang besar apabila tidak segera ditangani dengan cepat. Di antara dampaknya yakni mulai dari kesulitan berkonsentrasi, perilaku yang terganggu, aktivitas sosial yang menurun, mengalami perubahan berat badan drastis, hingga muncul beragam gangguan kesehatan.
Maka dari itu, rasanya penting bagi setiap orang tua untuk mulai mengenali gejala hingga dampak dari gangguan tidur pada anak yang dapat terjadi. Lantas, apa saja gejala gangguan tidur pada anak hingga dampaknya tersebut? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (1/2/23), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai gangguan tidur pada anak.
Mengenal Gangguan Tidur Pada Anak
Usia anak-anak merupakan masa di mana mereka tumbuh dan berkembang dengan pesat. Salah satu prosesnya yakni pada saat anak-anak tidur.
Terdapat beragam proses yang tidak sadar dialami setiap anak dalam masa perkembangannya. Bagi anak-anak, kebutuhan tidur merupakan salah satu hal yang perlu dipenuhi setiap harinya.
Sebab, proses tidur merupakan peristiwa yang dapat merangsang perbaikan sel-sel otak hingga produksi hormon pertumbuhan. Hormon tersebut yang mendukung pertumbuhan berbagai hal seperti tulang, jaringan lunak, hingga jaringan otak.
Sementara itu, kebutuhan waktu istirahat atau tidur pada anak-anak mulai dari bayi hingga usia tertentu pun juga berbeda-beda. Secara umum, bayi yang baru saja dilahirkan membutuhkan waktu tidur lebih dari 80 persen setiap harinya.
Shutterstock/Hung Chung Chih
Bagi anak-anak usia bawah lima tahun atau balita, mereka cenderung dapat menghabiskan waktu setengah hari untuk memenuhi kebutuhan tidurnya. Gangguan tidur pada anak tentu membuat proses pertumbuhan dan perkembangan mentalnya menjadi terhambat.
Salah satu gejala umum dari gangguan tidur pada anak adalah berkurangnya durasi tidur malam yang kurang dari 9 jam. Selain itu, gangguan tidur pada anak juga dapat ditandai dengan bangun di malam hari lebih dari tiga kali. Jika terjadi hal demikian, maka hendaknya perlu mendapatkan pengawasan serta penanganan dengan segera.
Jenis Gangguan Tidur Pada Anak
Umumnya, gangguan tidur pada anak dapat dikenali dari berbagai dampaknya. Biasanya, anak yang memiliki gangguan tidur akan lebih sulit untuk dapat terbangun di pagi hari.
Selain itu, mereka justru cenderung memiliki sifat yang lebih emosional dari anak-anak pada umumnya. Sering rewel, sering terbangun, hingga berperilaku impulsif juga tak jarang ditunjukkan anak-anak sebagai dampaknya.
Untuk dapat memberikan penangangan yang tepat, maka setiap orang tua perlu mengetahui jenis gangguan tidur pada anak. Umumnya, gangguan tidur pada anak tersebut terbagi menjadi lima jenis. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. InsomniaJenis gangguan tidur pada anak yang pertama adalah insomnia. Tanda atau ciri-cirinya yakni anak cenderung merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tidurnya dengan cukup.
©shutterstock.com/SuriyaPhoto
Selain itu, gejalanya juga dapat dikenali dengan seringnya kesulitan untuk memulai aktivitas tidur di malam hari, sulit kembali tertidur usai terbangun, hingga terbangun pada waktu yang tidak seharusnya.
Biasanya, insomnia tersebut dapat dipicu oleh faktor stres. Munculnya stres tersebut dapat berasal dari faktor diri sendiri berupa mengalami gangguan kesehatan hingga emosional. Sementara faktor dari luar yakni lingkungan yang kurang mendukung anak untuk dapat memenuhi kebutuhan tidurnya setiap hari.
2. Sleep Walking
Jenis gangguan tidur pada anak yang kedua adalah sleep walking atau biasa dikenal dengan tidur berjalan. Dalam dunia kedokteran, istilah gangguan ini sering disebut somnambulisme.
Hal ini umumnya dapat terjadi pada orang dewasa. Namun, tak jarang pula usia anak-anak juga dapat mengalami sleep walking.
Tanda dari sleep walking tersebut dapat dikenali dengan perilaku anak yang berjalan di saat tertidur. Meski bukan ditandai sebagai masalah tidur yang serius, namun tentu hal ini dapat mengganggu kualitas pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
3. Sleep Apnea
©© Travelsort.com
Jenis gangguan tidur pada anak yang ketiga yakni sleep apnea. Gangguan yang satu ini umumnya dialami oleh anak-anak dengan berat badan berlebih.
Kondisi tubuhnya yang cenderung memiliki lemak berlebih dapat menyebabkan mereka merasa kesulitan bernapas saat tidur. Selain itu, pembesaran amandel juga dapat menjadi penyebab utamanya.
Ciri-cirinya yakni anak-anak dapat tertidur dengan suara mendengkur, terbangun dengan kondisi kaget, atau mengeluarkan keringat berlebih.
4. Narkolepsi
Gangguan tidur pada anak yang keempat adalah narkolepsi. Gejala yang dapat diamati secara langsung adalah anak cenderung tertidur secara tiba-tiba.
Selain itu, anak-anak juga dapat terbangun di malam hari secara mendadak. Tentu hal ini bukan suatu hal yang diharapkan setiap orang tua di masa pertumbuhan dan perkembangan anak.
Penyebab utamanya yakni terjadinya gangguan saraf yang mengendalikan aktivitas tidur. Maka, hal ini dapat dipertimbangkan sebagai gangguan tidur pada anak yang serius.
5. PLMD atau RLS
©Shutterstock/pedalist
Gangguan tidur pada anak yang selanjutnya adalah periodic limb movement disorder (PLMD). Gangguan ini cenderung membuat anak-anak dapat bergerak secara tiba-tiba pada saat tertidur.
Hal ini tentu membuat tubuh mereka cepat lelah meski sedang beristirahat. Seringkali, PLMD juga dapat menyebabkan anak merasakan gatal, kram, atau sensasi panas pada bagian kaki.
Untuk dapat mengubah hal tersebut, anak cenderung akan menggerakkan kaki atau tangan. Alhasil, kualitas tidur mereka menjadi menurun dan kurang merasa rileks.
Dampak Gangguan Tidur Pada Anak
Setelah mengenal ciri hingga jenis gangguan tidur pada anak, maka hal selanjutnya yang perlu dipahami ialah dampaknya bagi kesehatan.
Selain cenderung mengubah jam hingga durasi, beragam jenis gangguan tidur pada anak tersebut juga dapat memberikan dampak lain yang cenderung signifikan. Beberapa dampak gangguan tidur pada anak tersebut yakni antara lain sebagai berikut.
- Metabolisme terganggu
- Mengalami perubahan suasana hati
- Mengalami gangguan pada jaringan kulit
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak penyebab anak tidur gelisah dan menangis beserta gejalanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengetahui ciri ketika seorang anak menjadi korban perundungan dan cara bagi orangtua untuk melindunginya.
Baca SelengkapnyaTumbuh kembang merupakan proses yang kompleks dan penting pada anak, orangtua perlu segera menyadari jika terjadi gangguan.
Baca SelengkapnyaStres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil yang dapat diabaikan, tetapi merupakan tanda bahwa anak sedang menghadapi tekanan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPenyebab insomnia pada anak bisa beragam, mulai dari faktor psikologis hingga faktor lingkungan.
Baca SelengkapnyaTidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaAnak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaMembangunkan anak untuk bersekolah di pagi hari bisa jadi tantangan bagi banyak orangtua.
Baca SelengkapnyaKondisi depresi dan kecemasan juga bisa terjadi pada anak dan perlu dipahami tanda serta gejalanya oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaAnak rewel tengah malam bisa dipicu oleh berbagai macam faktor.
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan buruk pada anak perlu diketahui dan diatasi oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaKarena bayi masih belum bisa berbicara, maka penting untuk mengetahui apakah mereka kelelahan atau hanya mengantuk.
Baca Selengkapnya