Ketahui Cara Membuat RAB Beserta Definisi & Fungsinya, Hitung Biaya yang Dibutuhkan

Merdeka.com - Masih banyak yang belum memahami dengan benar cara membuat RAB. RAB sendiri kepanjangan dari Rencana Anggaran Biaya yang dilansir dari bpsdm.pu.go.id didefinisikan sebagai perkiraan perhitungan atas banyaknya biaya yang diperlukan. Baik untuk bahan, alat, upah pekerja hingga biaya lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu proyek atau pekerjaan.

RAB atau Rencana Anggaran Biaya pada umumnya dibuat sebelum proyek dilaksanakan. Sesuai dengan namanya yang disebut sebagai "rencana" atau perkiraan atau estimasi biaya. Di mana bukan sebagai anggaran sebenarnya yang berdasarkan pelaksanaan (actual cost).

Lantas bagaimana cara membuat RAB beserta definisi dan fungsinya? Simak ulasan informasinya berikut ini.

Definisi RAB

Sebelum mengetahui cara membuat RAB, ada baiknya mengenal terlebih dahulu definisi RAB. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berkaitan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Orang yang mengerjakan perhitungan dan pembuatan RAB bisa disebut Estimator atau Quantity Engineer (QE) atau Quantity Surveyor (QS).

RAB pada umumnya dibuat oleh dinas atau instansi pemerintah, perencana proyek ataupun kontraktor. Rencana Anggaran Biaya dihitung berdasarkan gambar-gambar rencana dan spesifikasi yang sudah ditentukan. Termasuk pula upah tenaga kerja, harga bahan hingga alat yang diperlukan.

Sedangkan, anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung secara teliti, cermat, dan memenuhi syarat. Anggaran biaya bisa saja berbeda-beda meski pada type bangunan yang sama. Hal ini tergantung pada harga bahan serta upah tenaga kerja yang berlaku di daerah masing-masing.

Misalnya, upah tenaga kerja di Jakarta berbeda dengan upah tenaga kerja di kota Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Jambi dan lain-lain.

Fungsi dan Tujuan RAB

Fungsi RAB yakni sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, RAB juga berfungsi sebagai alat kontrol  pelaksanaan pekerjaan. Melalui RAB ini, kalian bisa memperhitungkan serta mengetahui biaya yang dibutuhkan secara pasti untuk mendirikan bangunan sesuai permintaan owner.Tujuan RAB adalah untuk mengetahui harga item atau bagian pekerjaan sebagai pedoman dalam mengeluarkan biaya-biaya saat melaksanakan pembangunan. RAB juga bertujuan agar bangunan yang ingin dibangun mampu dilaksanakan secara efisien dan efektif. Efektif dan efisien di sini maksudnya yakni kemungkinan mendirikan bangunan dengan perhitungan biaya yang tepat dan ekonomis. Namun, bangunan yang didirikan tetap memiliki kualitas sesuai standar berlaku.

Cara Membuat RAB

Terdapat dua cara membuat RAB suatu bangunan yang bisa dipelajari. Adapun cara membuat RAB adalah sebagai berikut:1. Perhitungan melalui Anggaran Biaya Kasar (taksiran)Cara membuat RAB yang pertama adalah perhitungan melalui Anggaran Biaya Kasar (taksiran). Anggaran biaya kasar ini dipakai sebagai pedoman dalam penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar, digunakan harga satuan tiap meter persegi luas lantai. Meskipun namanya anggaran biaya kasar, tetapi harga satuan tiap meter persegi luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti. 2. Perhitungan melalui Anggaran Biaya TelitiCara membuat RAB yang kedua yakni dengan perhitungan melalui Anggaran Biaya Teliti. Anggaran Biaya Teliti sendiri adalah anggaran biaya bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya. Jika pada anggaran biaya kasar harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas lantai m2, maka anggaran biaya teliti dihitung berdasarkan:a. Bestek Bestek berguna untuk menentukan spesifikasi bahan serta syarat-syarat teknis.b. Gambar bestek Gambar bestek berguna untuk menentukan atau menghitung besarnya masing-masing volume pekerjaan. Biasanya gambar bestek berisi:

c. Harga satuan pekerjaanHarga satuan pekerjaan ini diperoleh melalui harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan analisa BOW. BOW (burgerlijke openbare werken) merupakan suatu ketentuan serta ketetapan umum yang ditetapkan oleh Dir. BOW tanggal 28 Februari 1921 nomor 5372 A pada zaman pemerintahan Belanda. Analisa BOW hanya dapat dipakai untuk pekerjaan padat karya yang memakai peralatan konvensional.

Tahapan & Data Penyusunan RAB

Tahap yang dilakukan dalam cara membuat RAB adalah sebagai berikut (Ervianto, 2005):

1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga, serta kemampuan pasar untuk menyediakan bahan atau material konstruksi secara kontinu
2. Melakukan pengumpulan data tentang upah para pekerja yang berlaku di daerah lokasi proyek atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah ke lokasi proyek
3. Melakukan analisis perhitungan bahan dan upah dengan menggunakan analisis yang diyakini baik dalam pembuatan anggaran. Di pasaran terdapat buku SNI analisa upah dan bahan

Adapun data-data yang diperlukan dalam cara membuat RAB sebagai berikut:

1. Peraturan dan syarat-syarat (RKS atau kontrak)
2. Gambar rencana
3. Berita acara atau risalah penjelasan pekerjaan (untuk bangunan yang dilelang)
4. Buku analisa upah dan bahan (SNI analisa upah dan bahan)
5. Daftar analisa harga upah dan bahan
6. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan
7. Peraturan-peraturan bangunan negara dan bangunan setempat