Kisah Inspiratif Brigadir Rochmat, Nyambi Ngojek Demi Hidupi 80 Anak Tidak Mampu
Merdeka.com - Seorang anggota Polri, Brigadir Rochmat Tri Marwoto sejak 2007 di masa gaji kurang dari satu juta rupiah telah merawat puluhan anak tidak mampu. Jumlah itu kian bertambah hingga mencapai 80 anak di tahun 2019.
Rochmat dan istri menyayangi mereka layaknya anak kandung sendiri. Tinggal dalam satu atap, dari balita hingga remaja. Demi mencukupi kebutuhan makan dan sekolah, Rochmat nyambi ngojek dan bertani.
Ingin tahu perjuangan Brigadir Rochmat? Berikut ulasannya.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
-
Apa yang dialami anak-anak Aiptu FN? Kedua anak perempuan itu masih di bawah umur, yakni 16 tahun dan 13 tahun. Saat dikepung, keduanya berada di dalam mobil bersama ibu dan ayahnya.
-
Siapa Polwan yang baru naik pangkat? Kenaikan pangkat 31 personel ini berdasarkan surat telegram nomor STR/1768/VI/KEP/2024, dan telegram nomor STR/1686/VI/KEP/2024.Satu di antara 31 personel Pati Polri yang mendapatkan promosi kenaikan pangkat adalah Kombes Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, D.F.M.,Sp.F.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Bagaimana Anak TNI berprestasi? Dalam Kejuaraan Nasional Arung Jeram itu, Shafira mengikuti lomba Sprint, Head to Head, Slalom, dan Down River Race.
-
Siapa anak artis yang jadi Polwan? Muthia Syahra, seorang polwan cantik yang berpangkat Briptu, memiliki latar belakang keluarga yang menarik perhatian publik. Ia adalah anak dari artis senior Yanti Yaseer.
Tergerak Hati Merintis Rumah Anak Asuh
Sudah cukup lama Rochmat memiliki mimpi untuk membiayai anak-anak yang kurang mampu. Sejak 2007 saat menjabat sebagai Brigadir Polisi Satu, dia telah mengurusi 11 anak asuh dari keluarga tidak mampu, yatim-piatu, serta anak jalanan yang terlantar.
Channel YouTube SCTV ©2020 Merdeka.com
Dia membagi waktu dari dinasnya di kantor Brimob Madiun Polda Jatim untuk kerja sambilan, demi bisa menyekolahkan setiap anak asuhnya.
"Saya punya janji, punya mimpi sama istri itu ketika nanti kita bisa makan, dua piring ibaratnya demikian, kita nyekolahin anak-anak yang kurang mampu," ujar Rochmat dalam wawancara dengan SCTV.
Anak Asuh Pertama Mirip dalam Kisah Nabi
Anak asuh pertama yang dirawat oleh Rochmat bernama Ketut, keturunan Bali dan Pacitan. Kala itu Rochmat tengah bermain ke tempat temannya semasa SMA di Pacitan. Tidak sengaja melihat seorang nenek yang memasak batu dalam air. Hal itu mengingatkannya pada kisah Nabi, tentang teladan khalifah Umar.
Ketut sudah lulus SD dan tinggal bersama neneknya yang tidak mampu. Kedua orang tuanya telah berpisah. Rochmat merasa perihatin dan menawarkan bocah kecil ini untuk sekolah, serta tinggal bersama di Madiun.
Dia berpikir kalau hanya dibantu dengan uang saja, Rochmat merasa tidak bisa mengontrol masa depan Ketut.
Gaji Kecil Tak Menghalangi Niat Baik
Segala kebutuhan anak asuh sehari-hari dicukupi oleh Rochmat. Pertama kali merintis saat gajinya masih sekitar Rp600 ribu dan istrinya Rp250 ribu.
Seiring berjalannya waktu, gaji satu juta sekian untuk membiayai istri dan satu buah hati. Tidak ada keraguan sama sekali, logika matematika manusia dengan uang kecil tersebut tak akan mampu membiayai semua anak. Namun matematika Tuhan punya cara terbaik.
Channel YouTube SCTV ©2020 Merdeka.com
"Saya punya keyakinan dan saya meyakini matematika Allah itu berbeda dengan matematika kita," kata Rochmat dalam wawancara bersama Andy F Noya di acara Kick Andy.
Jadi Tukang Ojek, Guru dan Bertani
Guna menambah biaya hidup, istri Rochmat dibuatkan warung kecil yang menjual handphone bekas dan pulsa. Selain itu, Rochmat pernah merangkap jadi tukang ojek. Panggilan ini datang setelah merasakan bahwa biaya kuliah mahal. Sehingga dia harus punya sambilan.
Channel YouTube SCTV ©2020 Merdeka.com
Selain itu, hingga kini Rochmat masih menjadi guru ekstrakurikuler di beberapa sekolah termasuk SMAN 5 Kota Madiun, SMKN 2 Madiun, SMK Katolik Binafarma, dan SMA Katolik Bonaventura. Dia mengajar Paskibraka, palang merah, pramuka, dan OSIS di luar waktu dinas kantor.
Dari kegiatan Rochmat di sekolah dan aktif dengan tim SAR tersebut bisa mendapat anak-anak asuh baru. Dia juga bercocok tanam menjadi petani sayuran dan buah untuk tambah kebutuhan.
Jiwa Sosial yang Tinggi Terhadap Anak Yatim-Piatu
Membantu pendidikan dan mengarahkan anak asuh sebanyak 54 orang di tahun 2016, dari TK hingga mahasiswa. Rochmat ingin merubah cara berpikir setiap anak asuhnya, bahwa sukses itu bukan hanya milik orang kaya saja.
Channel YouTube SCTV ©2020 Merdeka.com
Berbagai latar belakang dibawa setiap anak asuhnya, ada yang tidak punya rumah sama sekali, ditelantarkan orang tua, mantan Napi, dan anak yatim-piatu.
Anak Asuh Diajari Sesuai Kemampuan dan Keinginan
Rochmat dan istri percaya bahwa setiap anak asuhnya memiliki kemampuan di bidang tertentu untuk dikembangkan. Keduanya membimbing anak-anak untuk berwiraswasta, bertani, bermain musik, hingga pencak silat.
Prinsip utamanya, setiap anak harus bisa mandiri menghadapi dunia yang sebenarnya. Setelah menamatkan sekolah hingga sarjana, Rochmat ingin anak asuhnya sudah memiliki bekal dan tidak cengeng.
Anak Asuh Jadi Kepala Sekolah dan Anggota Militer
Kini banyak anak asuhnya yang telah berhasil membawa prestasi luar biasa. Beberapa di antaranya ada yang telah menjadi kepala sekolah madrasah, pegawai bank, hingga menjadi anggota polisi.
Channel YouTube SCTV ©2020 Merdeka.com
Perjuangan Rochmat sejak 2007 begitu menginspirasi. Sampai saat ini dia masih berusaha memperluas bangunan rumah untuk bisa menampung lebih banyak anak asuh. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semula mengasuh 15 anak, kini Exwanto menanggung puluhan anak yatim dan piatu.
Baca SelengkapnyaDalam video yang viral tersebut, terlihat pemuda itu didampingi oleh kedua orang tuanya yang selalu memberikan dukungan penuh
Baca SelengkapnyaDia rela banting tulang 20 jam sehari agar sang adik dapat melanjutkan pendidikan.
Baca SelengkapnyaApa yang dilakukan siswa satu kelas di SMA Negeri 1 Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah, ini sungguh luar biasa.
Baca SelengkapnyaMelihat temannya yang sering terlambat masuk sekolah karena jalan kaki, sekelompok anak SMA ini iuran beli sepeda.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sang putra akhirnya dinyatakan lolos dari kepolisian usai mengikuti 10 kali tes dalam 4 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKang DS menyampaikan bahwa anggaran insentif guru ngaji mencapai Rp 109 miliar.
Baca SelengkapnyaGuna menyambung hidup putra-putrinya, pria tersebut banting tulang menjadi pengemudi ojek online.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita inspiratif tiga putra suku anak dalam Jambi hingga berhasil jadi polisi.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang sopir bangga sang anak lolos seleksi anggota Polri setelah berkali-kali gagal.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan perjuangan sopir angkot yang jadi Tamtama TNI hingga berhasil pensiun sebagai perwira.
Baca SelengkapnyaOrang tua yang berprofesi sebagai petani ini awalnya banyak menghadapi cibiran lantaran memiliki 10 anak.
Baca Selengkapnya