Lebih Sehat Makan Buah Utuh atau Minum Jus Buah? ini Jawabannya
Buah utuh kaya akan serat, yang sangat berperan dalam mengontrol kadar gula darah.
Mengonsumsi buah dalam bentuk utuh jauh lebih dianjurkan dibandingkan dengan mengonsumsinya dalam bentuk jus, terutama bagi individu yang menderita diabetes. Hal ini dijelaskan oleh dr Rulli Roandi, Sp.PD-KEMD, seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin dan metabolik.
Ia menegaskan bahwa diabetes memengaruhi cara tubuh dalam menggunakan insulin dan glukosa.
-
Apa saja jenis jus buah yang sehat? Jus buah seperti jus kiwi, jus jeruk, dan jus pisang adalah pilihan yang baik.
-
Bagaimana cara makan buah yang baik untuk penderita diabetes? Christopher merekomendasikan agar buah lebih baik dikunyah daripada dijus.
-
Mengapa jus buah tidak baik untuk diabetes? Alasan utama mengapa jus buah tidak dianjurkan untuk penderita diabetes adalah penurunan kandungan serat.
-
Buah apa yang baik untuk diabetes? Beberapa jenis buah yang dapat berkontribusi dalam menurunkan kadar gula darah antara lain jeruk, kiwi, pir, jambu biji, apel, anggur, dan beri.
-
Kenapa jus buah dan sayur bermanfaat untuk diet? Minuman ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan bisa meningkatkan metabolisme.
-
Kenapa jus buah baik untuk darah tinggi? Ada banyak buah yang bisa menurunkan kolesterol dan asam urat.
"Jus dikurangi, karena jus itu akan membuat serat buah banyak tidak terpakai atau terbuang, kalorinya juga menjadi lebih tinggi fruktosanya (jenis gula yang banyak ditemukan pada buah)," ujarnya saat diskusi dalam rangka memperingati Hari Diabetes di Jakarta, Kamis, seperti dilansir oleh ANTARA.
Menurut Rulli, buah utuh memiliki kandungan serat yang lebih tinggi, yang sangat penting untuk mengatur kadar gula darah. Serat yang terdapat dalam buah utuh, terutama serat larut, berfungsi untuk memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, sehingga dapat mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba setelah makan.
Di sisi lain, ketika buah dijus, sebagian besar seratnya hilang, sedangkan konsentrasi gula alami tetap ada. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang lebih cepat setelah mengonsumsi jus, yang bisa memperburuk kontrol glikemik pada penderita diabetes.
Selain itu, makan buah utuh cenderung memberikan rasa kenyang yang lebih lama karena tingginya kandungan serat. Ini membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah kebiasaan makan berlebihan.
Sebaliknya, jus buah sering kali mengandung tambahan kalori dan gula, atau bahkan kental manis, yang dapat meningkatkan beban glikemik. Ini berpotensi memperburuk resistensi insulin dan meningkatkan risiko fluktuasi gula darah yang tidak terkontrol.
"Selain itu, jus juga umumnya tidak hanya butuh satu buah, ada beberapa buah sehingga kalorinya juga akan lebih banyak," tambah Rulli.
Buah yang Perlu Dihindari oleh Pasien Diabetes
Rulli memberikan saran kepada para penderita diabetes untuk tidak mengonsumsi buah-buahan yang memiliki kadar gula tinggi, seperti kurma. Meskipun terdapat banyak buah yang bermanfaat bagi kesehatan, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan porsi yang tepat saat mengonsumsinya.
"Yang pasti, penderita diabetes harus mengkonsumsi buah yang jumlah kalorinya tidak melebihi kebutuhan kalori hariannya, buah apa pun boleh kita berikan yang penting tidak melebihi kebutuhan kalori hariannya," kata Rulli.
Dengan demikian, pemilihan buah yang tepat sangat penting agar penderita diabetes tetap dapat menikmati manfaat buah tanpa mengganggu kesehatan mereka.