Lika-Liku Kehidupan Kenta Yamaguchi, Artis Jepang Cari Sesuap Nasi di Indonesia
Merdeka.com - Kenta Yamaguchimerupakan pelawak asal Jepang. Namun kini dia tengah mengadu nasib di Indonesia. Saat ini Kenta pun jadi terkenal di Tanah Air.
Badan tambun dan pengucapan kalimatnya yang masih terbata menjadi ciri khas yang unik, hingga disukai masyarakat.
Ternyata perjuangan Kenta sejak merintis di Jepang tidaklah mudah. Dia sempat menjadi pengantar pizza dan pengangguran cukup lama. Ingin tahu lika-liku kehidupan Kenta Yamaguchi, komedian Jepang yang mencari sesuap nasi di Indonesia? Berikut ulasannya.
-
Bagaimana Pak Kempleng awalnya berjualan sate? Dikutip dari kanal YouTube J. Christiono, nama asli Pak Kempleng adalah Pak Sakimin. Ia merintis berjualan sate dengan berkeliling Kota Ungaran sejak tahun 1960-an. Namun pada tahun 1972 Pak Sakimin meninggal dunia. Usaha itu kemudian diteruskan oleh putra keduanya, Pak Mulyono.
-
Bagaimana Komeng memulai karirnya? Pemilik nama asli Alfiansah ini mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia saat mengisi acara Spontan di SCTV.
-
Bagaimana Jeanneta menghadapi tantangan? Meskipun masih muda, Jean akan menghadapi tantangan hidup sebagai seorang ibu sendirian.
-
Kenapa perajin tempat panggangan sate kewalahan? Para perajin sempat kewalahan dengan melonjaknya sebagian pesanan karena keterbatasan bahan baku yang didatangkan dari luar daerah.
-
Bagaimana Kane Tanaka menjalani hidupnya? Seorang wanita kelahiran 02 Januari 1903, yang berasal dari kota Fukuoka, Jepang ini tercatat memiliki usia mencapai 119 tahun 107 hari. Kelahirannya pada masa kekaisaran Meiji membuatnya melihat transformasi yang luar biasa dalam perjalanan bangsanya. Pada usia 45 tahun, dia dihadapkan pada kanker pankreas, dan kemudian, pada usia yang luar biasa, 103 tahun, dia menjalani operasi untuk mengatasi kanker usus besar.
-
Apa profesi Ken Ken sekarang? Saat ini, ia mengalami kehidupan yang sederhana dengan bertani tanaman-tanaman Korea.
8 Tahun Tak Laku Jadi Komedian Jepang
Tepat Selasa (28/4) Kenta merayakan tahun kelima resmi tinggal di Tanah Air. Video yang diunggahnya pada 2 Mei mengisahkan sepak terjangnya di dunia hiburan Jepang maupun Indonesia. Dia memulai karir sebagai komedian di manajemen Yoshimoto sejak berusia 19 tahun.
Channel YouTube KENTA MANIS CHANNEL ©2020 Merdeka.com
Selama sekitar 8 tahun sebagai komedian di Jepang, Kenta mengaku tidak pernah laku dan bingung dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Dari umur sembilan belas tahun sampai dua puluh tujuh tahun, kira-kira delapan tahun tidak laku di sana," ujar Kenta.
Jadi Pengantar Pizza
Demi memenuhi kebutuhan keluarga, sebagai anak laki-laki pertama yang membantu ibundanya, Kenta coba jadi pengantar pizza. Tapi sayangnya uangnya tetap kurang. Lebih bisa menghidupi keluarga dari uang tip pelanggan.
Channel YouTube KENTA MANIS CHANNEL ©2020 Merdeka.com
"Berniat kerja lain juga, aku jadi pizza delivery. Jadi kerja komedian itu nggak ada. Hidup dari uang tip," ujar Kenta.
Ditawari Jadi Komedian di Luar Negeri
Kenta mencoba peruntungan di banyak tempat. Mendaftar kerja di tempat lain pula karena komedian tidak laku-laku. Akhirnya pihak manajemen Yoshimoto Kogyo menawarkan untuk jadi komedian di luar negeri bersama Keitaro Ura dan Daisuke Hamada.
Akhirnya tercetuslah grup baru bernama 'The Three'. Tapi Kenta merasa ragu, kalau di negerinya sendiri saja tidak laku, bagaimana jika di luar negeri. Apalagi sejak kecil hingga dewasa terbiasa dengan tontonan Jepang.
Channel YouTube KENTA MANIS CHANNEL ©2020 Merdeka.com
Hal yang sama disampaikan oleh Keitaro. Ketiganya ingin jadi komedian di Jepang. Daisuke mendukung untuk mencoba dahulu, meski Kenta masih takut. Daisuke diakui memiliki pikiran dan motivasi yang paling kuat.
Awal di Indonesia
Pertama kali Kenta terbang ke Indonesia pada 28 April 2015. Kenta mengaku, belajar menghitung bahasa Indonesia dan berucap selamat saja tidak bisa-bisa.
Susahnya melafalkan bahasa Indonesia menjadi ketiganya tidak dapat-dapat tawaran pekerjaan di dunia entertaint Indonesia. Sebelumnya The Three ditawarkan memilih negara mana saja, ada Indoensia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Myanmar.
Setelah dipikir cukup lama, di Indonesia sudah ada Haruka dan 'Senam Yang Iya Iyalah'. Begitu lama memilih, apalagi mereka ini masih satu manajemen. Akhirnya pilihlah Indonesia yang sama.
Tahun Pertama Tak Ada Pekerjaan
Tahun pertama di Indonesia meski dikirim dari kantor Jepang, tidak ada pekerjaan. Terkadang dua bulan sekali ada syuting, tapi tidak pasti. Nanti saat waktu luang belajar bahasa Indonesia.
Channel YouTube KENTA MANIS CHANNEL ©2020 Merdeka.com
Kenta bersama Daisuke dan Keitaro tinggal di indekos sederhana. Ketiganya belajar bahasa Indonesia dari teman satu kos. Awalnya mengira pihak manajemen Jepang akan membantu mencarikan hubungan, tapi ternyata belum ada kabar.
Belajar di Mal Demi Hemat Listrik Kos
Lebih lama menganggur di kos hanya terasa jadi lebih boros bagi Kenta. Uang listrik di indekos jadi lebih banyak pengeluaran, padahal pendapatan saja tidak tetap.
Kira-kira satu tahun belajar di Kuningan City Mal. Kenta berinisiatif belajar dan membaca buku di mal, karena sudah dingin dan nyaman. Daripada menghabiskan tabungan dengan listrik AC di kos.
Awal Lagu The Three
Suatu ketika Kenta dan teman-teman mendapat undangan makan malam bersama. Di sana mereka bertemu dengan banyak warga Jepang yang sudah cukup lama tinggal di Tanah Air.
Channel YouTube KENTA MANIS CHANNEL ©2020 Merdeka.com
Tidak disangka bertemu musisi profesional dari Jepang yang sudah cukup lama di Indonesia. Akhirnya membuat konsep bersama The Three. Sayangnya dia sempat meminta bayaran tinggi, tentu saja Kenta tidak sanggup. Namun sudah saling bertukar nomor telepon.
Lagu Tidak Apa-Apa
Dari makan malam itulah The Three teringat, bahwa orang Indonesia suka sekali mengucapkan kata 'Tidak Apa-Apa'. Tercetus ide untuk membuat lagu komedi tersebut.
"Sketsa, 'tidak apa-apa', sketsa, 'tidak apa-apa'," kata Kenta.
Hanya dalam kisaran waktu 3 atau 4 jam untuk membuat note lagunya selesai seutuhnya. Membuat video di beberapa set terkenal di Tanah Air, baru kemudian diunggah di YouTube.
Video Viral 2 Bulan Kemudian
Pertama kali diunggah, tidak ada yang menonton. Selama sekitar dua bulan hanya seratus. Suatu ketika coba ikut audisi di Gong Show. Produser dari acara Gong Show mengajak untuk tampil di acara lain sebagai bintang tamu.
Channel YouTube KENTA MANIS CHANNEL ©2020 Merdeka.com
Akhirnya penonton di YouTube jadi semakin banyak. Meski sudah banyak tampil di layar televisi, masih belum fasih berdialog bahasa Indonesia, menjadi salah satu penghalang Kenta dan teman-teman.
Tahun Ke-3 Di Indonesia Mulai Kemana-Mana
Kenta mulai belajar lawak di Ini Talks Show bersama Sule dan Andre. Selanjutnya melalui acara Mission X, The Three jadi bisa keliling Indonesia, seperti Medan, Bali, Kalimantan, Bangka Belitung, dan banyak lagi.
Pertama kali ikut lawak Indonesia saat syuting di komedi show bernama Pojok Istana, bersama Denny Cagur dan Eko Patrio. Hingga akhirnya awal tahun 2019 berhasil menerima program acara sendiri, Mantul. Tahun keempat begitu bersyukur sudah bisa menjadi pembawa acara sendiri.
Dibantu Ruben Onsu
Pertama kali tampil di MNC TV langsung ketemu Ruben Onsu. Ruben mengajak Kenta, langsung pegang tangan menuju belakang panggung. Dia mengira akan dimarahi ternyata dipuji lucu dan diberi kartu nama. Dari situlah, bisa kontrak di acara bersama Brownies.
Channel YouTube KENTA MANIS CHANNEL ©2020 Merdeka.com
Di tahun yang sama, masuklah Kenta ke MOP, manajemen yang dikembangkan oleh Ruben Onsu dan adik lelakinya. Kenta pindah manajemen mulai 1 Oktober 2018 dan keluar dari manajemen Jepang, serta grup The Three. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.
Baca SelengkapnyaBanyak yang tak mengetahui bahwa artis kelahiran Kabupaten Ciamis, 19 September 1990 itu pernah menjadi asisten manajer sebuah restoran.
Baca SelengkapnyaAwalnya, ia ingin menyerah dan pulang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaYang ada di benak Ian, mencari cara mengangkat perekonomian keluarganya di Lampung.
Baca SelengkapnyaPak Beno adalah seorang pengusaha mie di Bantul lulusan SMP yang pernah mengalami jatuh bangunnya kehidupan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku pernah menjalani profesi sebagai kernet dan berjualan bensin eceran.
Baca SelengkapnyaDulu rela jual gorengan demi sambung hidup, artis ini sekarang tinggal di rumah mewah seharga Rp 15 milliar
Baca SelengkapnyaSimak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca SelengkapnyaSudah memiliki karier gemilang di Tanah Air, nyatanya sederet artis Indonesia ini memutuskan untuk pindah ke luar negeri dan menjalani profesi baru.
Baca SelengkapnyaBanyak selebriti Tanah Air yang berdarah-darah saat merintis karier atau sedang tak ada pekerjaan syuting
Baca SelengkapnyaBeberapa selebriti Indonesia mengalami kemiskinan karena tidak bisa bertahan dalam persaingan sengit di industri hiburan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.
Baca Selengkapnya