Mantan Pejabat Dua Periode Santai Hidup di Hutan Belantara & Bertani, ini Alasannya
Merdeka.com - Tidak lagi maju menjadi pejabat, pria ini memilih hidup santai jauh dari keramaian. Ia banyak menghabiskan waktu di hutan belantara.
Meski begitu, Ia justru merasa senang. Bahkan menurutnya, dengan hidup di hutan maka dirinya dijamin tidak akan kelaparan. Lantas bagaimana kisah mantan pejabat dua periode yang santai hidup di hutan belantara?
Melansir dari akun YouTube SODIK KALIGANE, Selasa (27/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Kenapa Pak Kasimin tinggal di hutan? Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Kenapa Pak Narfin betah tinggal di hutan? 'Di sini betah. Karena memang rumah saya di sini, nggak ada tempat lainnya,' kata Pak Narfin.
-
Mengapa Mbah Slamet tetap tinggal di hutan? Mbah Slamet mengaku berani tinggal di sana karena terdesak keadaan ekonomi.
-
Kenapa pria itu kabur dari pekerjaannya? 'Kerja tadinya, kerja proyek tapi nggak dibayar sudah sebulan. Yaudah kabur, nggak betah, lama-lama nggak betah,' kata pemuda tersebut kepada Polisi.
-
Siapa yang tinggal di tengah hutan? Pak Kasimin mengungkapkan jika ia tinggal di sana sejak tahun 1991. Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Siapa yang memilih hidup sebagai pertapa? Sosok Sanggramawijaya Tunggadewi, Putri Mahkota Kerajaan Medang Kahuripan yang Memilih Jadi Pertapa dan Tak Menikah Ia meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan besar.
Mantan Pejabat Dua Periode
Bapak Sriyono, mantan Kepala Desa selama dua periode sukses mencuri perhatian. Bagaimana tidak, Ia memilih untuk menghabiskan waktu lebih banyak di Hutan Pinus, Gunung Semeru.
YouTube SODIK KALIGANE ©2023 Merdeka.com
"Dua periode nggih Pak panjenengan (Dua periode ya Pak, Anda)?," tanya pria yang merekam.
"Nggih (Iya)," jawab Bapak Sriyono.
"Dua periode, nggak bisa jabat lagi kan atahnya cuma dua periode. Beliau memilih hidup sederhana di hutan," jelasnya.
Sudah Tiga Tahun
Sriyono mengaku sudah kurang lebih selama tiga tahun di hutan tersebut. Di situ, ia berkebun seperti kopi, terong, cabai hingga alpukat.
YouTube SODIK KALIGANE ©2023 Merdeka.com
"Di sini sudah berapa tahun?," tanyanya."Sudah 3 tahun ini Mas," jawab Pak Sriyono."Tanam apa saja ini Pak?," tanyanya."Tanam kopi, terong, cabai, alpukat. Di sini isinya alas saja Mas," jelas Pak Sriyono."Tapi kalau sore pulang? Kadang nginep juga ya?," tanyanya."Nggak, berangkat pagi pulang sore," jawab Pak Sriyono.
Makanan Terjamin
Meski begitu, ia justru merasa senang. Bahkan menurutnya, dengan hidup di hutan maka dirinya dijamin tidak akan kelaparan.
YouTube SODIK KALIGANE ©2023 Merdeka.com
"Pokoke gelem sobo alas, gak keluwen wes (Pokoknya mau babat alas, nggak kelaparan)," ujar Pak Sriyono."Sembarang makanan ada," sambungnya."Sobo alas yo wareg (babat alas ya kenyang)," tambahnya.
Video Mantan Pejabat Dua Periode Santai Hidup di Hutan Belantara
Tidak lagi maju menjadi pejabat, pria ini memilih hidup santai jauh dari keramaian. Ia banyak menghabiskan waktu di hutan belantara.Berikut videonya.
(mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria paruh baya itu memilih hidup sendirian, jauh dari hiruk-pikuk manusia dan peradaban dunia.
Baca SelengkapnyaSaat pensiun ia memilih untuk tinggal di Indonesia tepatnya di desa terpencil Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSeorang mantan roker memilih untuk hidup sederhana di kampung tengah hutan karena mencari ketenangan.
Baca SelengkapnyaKisah pasutri lansia memilih pindah dan tinggal di tengah hutan tanpa tetangga.
Baca SelengkapnyaPotret rumah sederhana milik seorang pria di pinggiran hutan.
Baca SelengkapnyaIa mengaku sudah tinggal sendirian di gubuk tersebut selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaWalaupun keluarganya sudah membujuknya untuk tinggal bersama mereka, namun Mbah Subeno tetap memilih tinggal menyendiri di sana.
Baca SelengkapnyaKini tak lagi didampingi suami, wanita itu tinggal di gubuk sederhana sekaligus hidup menggunakan uang tabungan senilai puluhan juta.
Baca SelengkapnyaMbah Soyo sudah 35 tahun tinggal menyendiri di puncak bukit. Dia tinggal di sana untuk menjaga lahan pertaniannya dari serangan kera
Baca SelengkapnyaDia meminta agar masyarakat selalu mengawal dan mengawasinya.
Baca SelengkapnyaMeski hidup sederhana dengan keterbatasan yang ada, namunia merasa sangat nyaman menikmati hari-hari tuanya.
Baca SelengkapnyaDalang bernama Kang Bayu ini memilih hidup menyepi dan hanya ditemani oleh wayang serta istri dan beberapa anak. Ada beberapa kejadian di dekat rumahnya.
Baca Selengkapnya