Mengenal Autonomous Rail Transit (ART), Kereta Tanpa Rel yang Beroperasi di IKN Bulan Ini
Apa itu Autonomous Rail Transit (ART), kereta tanpa rel yang akan beroperasi di IKN? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Pemerintah memiliki ambisi yang sangat besar dalam menerapkan berbagai macam teknologi canggih yang ada di IKN.
Salah satunya adalah transportasi umum yaitu kereta tanpa rel. Kereta ini nantinya akan digunakan oleh para pejabat yang berkantor di IKN.
-
Apa yang dibangun di IKN untuk menunjang transportasi? Dalam video tersebut, terlihat bahwa perekam video sedang berada di dalam mobil sembari merekam sekeliling jalan. 'Jalan Tol IKN, demi menunjang kelancaran transportasi di ikn salah satu proyek yang juga dibangun adalah jalan tol dibuat langsung menuju ke kawasan inti pusat pemerintahan atau kipp, kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat atau pupr pun menargetkan jalan tol,' tulis akun Herlina Indah selaku pengunggah video dikutip merdeka.com, Kamis (27/6).
-
Kapan IKN direncanakan beroperasi? Telkom Indonesia dan NEC Indonesia akan merumuskan strategi, roadmap, desain, dan implementasi Smart City untuk kota-kota di Indonesia dengan fokus pertama pada pengembangan di IKN yang rencananya akan beroperasi pada tahun 2024.
-
Bagaimana Kementerian PUPR membangun tol IKN? Saat ini, Kementerian PUPR sedang melakukan pembangunan di tiga seksi, antara lain Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,3 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
-
Dimana letak IKN? Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang meliputi sebagian besar wilayah administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur masih terus berlangsung.
-
Apa itu kereta api wisata? Kereta api wisata bisa menjadi pilihan rekreasi menarik untuk dicoba.
-
Bagaimana akses menuju IKN? Pembangunan Tol IKN Selesai Akhir 2024 Tol dari Balikpapan menuju ke kawasan inti IKN ini bisa ditempuh dengan jarak kurang lebih 40 kilometer atau sekitar 30 menit.
Sehingga memudahkan mobilitas mereka dan mengantar para penumpang sampai ke tujuan tepat waktu tanpa macet-macetan.
Lantas, apa itu kereta tanpa rel atau yang biasa disebut ART? Berikut ini merdeka.com merangkumnya
Apa Itu Autonomous Rail Transit?
Autonomous Rail Transit (ART) adalah sebuah inovasi dalam sistem transportasi massal yang menggabungkan teknologi kereta tanpa rel dengan kemampuan otonom.
ART dirancang untuk beroperasi di jalur khusus tanpa memerlukan rel fisik, menggunakan sensor dan teknologi GPS untuk navigasi.
Kendaraan ini dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar dengan efisiensi dan fleksibilitas tinggi.
Transportasi massal ini dikembangkan oleh perusahaan dari China yaitu CRRC Corp., Ltd dan dikenalkan pada Oktober 2017 lalu di Kota Zhuzhou, Hunan.
Secara bertahap kereta ini beroperasi di beberapa kota lain di China. ART terdiri dari tiga gerbong dan mampu menampung hingga 300 orang dengan kecepatan maksimum 70 km per jam.
Kereta ini juga menggunakan ban berbahan karet tanpa awak dan berjalan sesuai dengan lintasan virtual yang telah ditentukan.
Di dalam kereta ada sensor yang berfungsi mengidentifikasi lintasan virtual di jalan dan memberi perintah melalui unit kendali pusat.
Selain itu, ada juga sistem persinyalan untuk memprioritaskan ART di persimpangan jalan raya.
Teknologi dan Fitur ART
ART dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih untuk memastikan operasinya yang aman dan efisien. Beberapa fitur utama termasuk:
1. Navigasi Otonom
Menggunakan sensor LIDAR, radar, dan kamera untuk mendeteksi lingkungan sekitar dan menghindari rintangan.
2. Kendali Elektronik
Sistem kendali yang terkomputerisasi memastikan pergerakan yang halus dan presisi tanpa menggunakan awak.
3. Energi Ramah Lingkungan
Menggunakan tenaga listrik, ART mengurangi emisi karbon dan mendukung inisiatif keberlanjutan lingkungan.
4. Desain Modular
Kereta ini memungkinkan penambahan atau pengurangan gerbong sesuai kebutuhan penumpang.
Implementasi di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Pada bulan Agustus ini, ART dijadwalkan untuk mulai beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rencananya, ART akan beroperasi di IKN tepat pada HUT RI yang ke-79 yaitu pada 17 Agustus tahun 2024.
Kereta yang dioperasikan menggunakan baterai ini nantinya akan menjadi solusi atas transportasi umum yang ada di IKN untuk mengantisipasi kemacetan.
Dikatakan akan ada dua rangkaian ART yang nantinya akan beroperasi di IKN dan masing-masing rangkaian terdiri dari 3 gerbong penumpang.
Menhub menargetkan bahwa waktu tunggu di setiap pemberhentian trem ART ditargetkan hanya 5 menit saja.ART akan beroperasi mengitari Jalan Sumbu Kebangsaan di IKN.
Dimulai dari pusat Sumbu Kebangsaan kemudian berputar ke Sumbu Timur dan Barat sesuai dengan arah jarum jam.
Manfaat ART bagi IKN
Implementasi ART di IKN membawa sejumlah manfaat, antara lain:
1. Efisiensi Transportasi
ART dapat mengangkut banyak penumpang sekaligus dengan waktu tempuh yang cepat dan tepat waktu.
2. Fleksibilitas Rute
Tidak memerlukan rel fisik memungkinkan ART untuk memiliki rute yang lebih fleksibel, mudah disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan kota.
3. Pengurangan Polusi Udara
Dengan penggunaan energi listrik, ART membantu mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor konvensional.
4. Daya Tarik Wisata
Teknologi canggih dan desain futuristik ART dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke IKN.
Meskipun ART menawarkan banyak manfaat, implementasinya tidak tanpa tantangan.
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi termasuk membangun jalur khusus dan stasiun yang sesuai dengan kebutuhan ART memerlukan investasi besar dan waktu.
Selain itu, ART harus diintegrasikan dengan sistem transportasi lain di IKN untuk memastikan konektivitas yang baik dan pengalaman pengguna yang lancar.
Dengan perencanaan yang matang dan komitmen dari pemerintah serta pemangku kepentingan terkait. ART memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung sistem transportasi di IKN.
Autonomous Rail Transit (ART) adalah inovasi transportasi yang menjanjikan, membawa efisiensi, fleksibilitas, dan keberlanjutan ke tingkat baru.
Dengan mulai beroperasinya ART di Ibu Kota Nusantara bulan Agustus ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mobilitas dan pembangunan kota baru tersebut.
Keberhasilan ART di IKN juga dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan sistem transportasi canggih di wilayah lain.