Polisi Ini Sampai Tak Kuasa Tahan Tangis saat Evakuasi Bayi yang Disandera Ayah Kandungnya di Sulsel
Momen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Seorang ayah di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan tega menyekap dan mengancam membunuh anaknya yang masih balita.
Balita berusia 14 bulan itu digantung selama belasan jam tanpa diberi makan sama sekali oleh ayah kandungnya sendiri.
Saat berhasil diselamatkan, polisi yang membantu proses evakuasi balita tersebut bahkan sampai tak kuasa menahan tangisnya. Simak ulasan selengkapnya:
Ayah Aniaya Anak Kandung
Sandi (25), menyekap dan menganiaya anak kandungnya sendiri di rumahnya di Desa Massulowalie, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang pada Minggu (4/8/2024).
Dia bahkan merekam aksi penganiayaannya itu menggunakan kamera ponselnya hingga videonya beredar di media sosial.
Selama belasan jam, Sandi menggantung balitanya tanpa diberi makan. Dia bahkan mengancam akan membunuh anaknya dengan parang.
Sandi tega melakukan hal tersebut usai cekcok dengan sang istri. Dia mengaku kesal terhadap istrinya yang ingin berpisah.
Polisi Tak Kuasa Tahan Tangis
Sandi ditangkap polisi di rumahnya pada Senin (5/8) usai proses negosiasi yang panjang. Perlu waktu hingga 16 jam bagi polisi dan warga mengevakuasi korban dan menangkap pelaku.
Melansir dari akun Tiktok @_hexieel, membagikan momen saat polisi yang membantu melakukan evakuasi balita tersebut sampai tak kuasa menahan tangisnya.
Sambil mengelus-ngelus kepala korban, polisi tersebut tampak menangis dan tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Seorang polisi yang menggendong korban juga terlihat terus memandangi wajah korban sambil berkaca-kaca.
Pelaku Positif Narkoba
Setelah dilakukan pemeriksaan, Kepolisian Resor Pinrang menemukan fakta baru jika pelaku ternyata positif memakai narkoba.
Kepala Polres Pinrang AKBP Andiko Wicaksono membenarkan jika hasil tes urine pelaku penganiayaan terhadap anak positif menggunakan narkoba.
"Hasil tes urine terhadap yang bersangkutan ini positif narkoba kandungan metamfetamin. Dapat ditarik kesimpulan yang bersangkutan dalam pengaruh narkoba," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (6/8).
Andiko juga mengungkapkan, saat ini kondisi balita korban kekerasan oleh ayah kandungnya itu sudah membaik.
Ia menambahkan, kondisi psikologi korban juga mulai membaik. Hal itu ditunjukkan dari sikap korban yang ceria dan mau berinteraksi dengan orang lain.