Mirip Pejabat Dinasti Song, Para Murid China Ini Pakai Topi Miring saat Jaga Jarak
Merdeka.com - China merupakan salah satu negara yang juga merasakan dampak pandemi virus corona atau Covid-19. Namun, seiring berjalannya waktu kini masyarakat China sudah dapat memulai aktivitas seperti biasanya.
Meski belum sepenuhnya, penerapan kebijakan jaga jarak tetap dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Seperti anak-anak yang kini sudah memulai aktivitas sekolahnya di China, mereka tengah membuat topi guna melindungi kepala dari paparan virus corona.
Ingin tahu seperti apa? Berikut ulasannya dari berbagai sumber.
-
Kapan anak harus memakai masker di musim hujan? Jika anak sering bepergian dengan kendaraan umum, bertemu dengan orang banyak, polusi udara, maka anak-anak perlu menggunakan masker untuk mengurangi risiko penularan dari orang lain dan bahan-bahan pencemar udara.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Apa yang ditemukan di topi remaja itu? Kertas putih bergaris itu ditemukan terselip di dalam topi milik remaja laki-laki itu. Tulisannya begitu memilukan:'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
-
Topi untuk apa saja? Umumnya, topi digunakan sebagai pelindung dari sinar matahari dan sebagai aksesoris pakaian. Topi juga dapat digunakan sebagai media promosi perusahaan atau sebagai souvenir.
-
Apa yang penting untuk anak sebelum sekolah? Keterampilan dasar seperti pergi ke toilet, memakai sepatu, makan bekal sendiri, dan menyiapkan perlengkapan sekolah perlu diajarkan sebelum anak mulai proses belajar di sekolah.
-
Bagaimana cara melindungi anak dari polusi udara? Polusi udara, baik di luar maupun di dalam rumah, dapat memperburuk kondisi paru-paru anak. Penggunaan filtrasi udara di dalam rumah menjadi salah satu solusi yang disarankan untuk menjaga kualitas udara yang dihirup anak.
Buat Topi Anti-Corona
Diketahui, pertengahan April lalu semua tempat guna masyarakat beraktivitas kembali dibuka oleh Pemerintah China. Namun masyarakat tetap diimbau untuk tetap menjaga jarak mengingat pandemi virus corona yang belum juga reda.
Brain Berries / ©2020 Merdeka.com
Salah satu sekolah di Hangzhou, China memiliki cara unik tersendiri, para guru memberikan tugas kepada muridnya untuk membuat topi dengan ukuran 1 meter (3,2 kaki) dalam pelajaran praktik keselamatan Virus Corona. Topi tersebut pada nantinya akan dikenakan murid saat proses belajar mengajar berlangsung.
Tingkatkan Kreativitas Anak
Para guru mengharuskan siswa membuat topi dengan menambahkan dua sayap berada di sisi kanan dan kirinya. Siswa juga diperbolehkan untuk menambahkan kreasi ala mereka sendiri dalam topi tersebut.
Brain Berries / ©2020 Merdeka.com
Hal ini dilakukan guna mengasah dan meningkatkan kreativitas pada para siswa. Selain itu, topi ini juga memiliki manfaat yakni untuk menambah pasokan alat pelindung yang dibuat secara mandiri.
Sederhana
Tidaklah terlalu rumit, topi yang dibuat cukup sederhana. Para guru juga menyarankan bahan-bahan yang begitu mudah didapatkan.
Brain Berries / ©2020 Merdeka.com
Sehingga tugas tersebut tidak menyulitkan para siswa dan mereka dibebaskan dalam menentukan desain sesuai dengan kreativitas masing-masing anak.
Mirip Topi Pejabat Dinasti Song
Dilansir dari Liputan6.com via Brain Berries topi unik yang dirancang para siswa ini memiliki kemiripan dengan topi yang pernah dikenakan oleh para pejabat pada zaman kekaisaran Song (960-1279 M), bedanya bentuk topi memanjang yang ada di kedua sisi yang dikenakan oleh pejabat guna mencegah orang berbisik.
Brain Berries / ©2020 Merdeka.com
"Bulu horisontal panjang pada tutup kepala pada Dinasti Song seharusnya untuk mencegah para pejabat dari berkonspirasi bersuara satu sama lain sementara di pengadilan - jadi jarak sosial sebenarnya jadi fungsi asli mereka," tulis Eileen Chengyin Chow, seorang profesor Universitas Asia dan Timur Tengah Duke studi di Twitter.
Tetap Gunakan Alat Pelindung
Dalam mencegah penularan virus corona, semua siswa juga harus memakai alat pelindung diri. Terlihat dalam potretnya, para siswa yang sudah mulai bersekolah tetap mengenakan masker.
Brain Berries / ©2020 Merdeka.com
Dengan tambahan alat pelindung diri yakni topi yang sudah dirancang masing-masing anak, diharapkan mampu membuat mereka lebih aman dan tenang dalam menerapkan jaga jarak selama di sekolah. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAda cara yang benar-benar tak terduga ala memberikan kejutan. Hal ini menjadikan momennya unik dan tak biasa.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaMasinis ini tampak berbeda saat tak mengenakan masker.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaKegiatan simulasi ini diadakan untuk mengedukasi para pelajar agar memahami kesiapsiagaan menghadapi gempa sejak dini.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca SelengkapnyaAda-ada saja aksi anak-anak yang berhasil membuat orang dewasa tertawa.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca Selengkapnya