Orangtua Se-Tasikmalaya Resah Pihak Sekolah Jual Buku Paket Rp200 Ribu Sedangkan di Online Hanya Rp25 Ribu
Sekolah di Tasikmalaya diduga lakukan jual beli buku senilai Rp200 ribu hingga membuat orang tua siswa resah.
Orang tua murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kawalu Kota Tasikmalaya mengeluh usai mendapat kabar adanya isu jual beli buku pelajaran senilai Rp200 ribu.
Kejadian tersebut dialami oleh para orang tua siswa kelas 3 dan mempertanyakan fungsi dana BOS yang diberikan pemerintah.
Salah satu orang tua siswa mengaku keberatan dengan praktik jual beli buku yang konon harga aslinya adalah Rp25 ribu tersebut.
Lantas seperti apa informasi selengkapnya? Melansir dari Instagram @lagi.viral, Kamis (3/10) berikut informasinya.
Curhat Ortu Siswa Diminta Beli Buku Paket Rp200 Ribu
Salah satu orang tua siswa kelas 3 SDN 2 Kawalu mencurahkan isi hatinya saat harus membeli buku senilai Rp200 ribu oleh pihak sekolah guna menunjang pembelajaran anaknya.
Meski mendapat diskon Rp20 ribu, menurutnya harga tersebut masih termasuk mahal dan tidak semua orang tua siswa mentolerir.
“Anak saya disuruh beli buku dengan nominal Rp200 ribu kalau gak salah, cuma sekarang katanya ada diskon menjadi Rp 180 ribu," ucapnya pada Senin (1/10).
Mirisnya, saat diselidiki di platform jual beli online, harga buku tersebut aslinya adalah Rp25 ribu.
Ia mempertanyakan kebijakan tersebut karena di sekolah lain tidak ada praktek jual beli buku pelajaran.
“Pertanyaan saya kok di sekolah lain tidak ada jual beli buku kaya gini, kok di sekolah anak saya SDN 2 Kawalu ada buku yang diperjualbelikan," tambahnya.
Selain mahal, menurutnya buku tersebut digunakan hanya untuk satu semester sehingga dinilai tidak sebanding dengan harga yang dikeluarkan.
"Ini bukan bukan buku pendamping, justru dipakai keseharian pelajaran itu dari sini," lanjutnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tak sedikit orang tua siswa yang merasa keberatan hingga harus mencicil dan berhutang demi bisa membeli buku.
“Kasihan sama yang orang tidak mampu, bukan berarti saya tidak mampu. Beli 10 atau 20 kali lipat membeli buku ini bisa beli. Tetapi jangan disamakan dengan orang lain, mungkin orang lain ekonominya sedang kekurangan, makanya saya tidak dulu ngambil buku, karena ingin tahu kebenarannya,” tambahnya dikutip dari berbagai sumber.
Kepala Sekolah Bantah Memperjualbelikan Buku
Menanggapi isu jual beli buku di lingkungan sekolah, Kepala SDN 2 Kawalu Andri, membantah pihak sekolah telah memperjualbelikan buku.
Menurutnya, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara guru dan orang tua siswa serta penerbit buku. Orang tua pun tidak diwajibkan untuk membeli.
“Hal itu (jual beli buku) tidak benar, karena itu sudah ada pertemuan antara pihak orang tua murid dan penerbit buku. Pembelian buku ini tidak diwajibkan,” ucapnya.
Andri juga menambahkan bahwa pihak sekolah hanya memfasilitasi anak-anak dalam proses belajar-mengajar. Pihak sekolah tidak mencoba memperjualbelikan buku kepada siswa.
"Kami (sekolah) hanya membantu jika anak-anak mau belajar begitu. Masalah anak-anak mau membeli atau tidak."
"Sekali lagi pihak sekolah sama sekali tidak menjual buku," tegasnya.
Terkait dengan harga buku yang mahal, Andri mengaku tidak tahu menahu. Terlebih buku dijual langsung oleh penerbit meski melalui sekolah.
“Sekali lagi sekolah tidak menjual buku, kami sudah komitmen dengan orang tua, itu pun kalau seandainya kalau memerlukan untuk literatur silahkan. Tetapi di luar kapasitas saya, itu kerja sama antara penerbit dengan orang tua dan bayarnya juga tidak cash, tetapi dicicil. Tapi itu dari orang tua dan kami hanya memfasilitasi saja,” terangnya.
Sebelumnya pihak sekolah juga sudah mewanti-wanti kepada orang tua siswa agar tidak berpikir sekolah menjual buku.
"Jadi kalau ada yang bilang itu dijual tidak benar," tegasnya lagi.
Ramai Disorot Publik
Kejadian itu juga tak luput dari pantauan publik dalam kolom komentar unggahan.
Selain menyayangkan pihak sekolah yang diduga memperjualkan buku, publik juga mempertanyakan sikap kepala sekolah yang dianggap kurang tanggap dalam menjawab masalah tersebut.
"Kepala sekolah nya langsung kelihatan," tulis akun @panduwrdhn_
"200rb x 20 murid 4jt mantaps cuan tu bisa buat depo😂," tulis akun @goplayholic
"Dri dlu BUKU LKS atau yg lainnya itu y hnya proyekan skolah 😂...Skrang aja ad internet JD lbh mudah cri apapun...komplain deh sana ,,paling sekolahnya bnyak alesan," tulis akun @suseno_subakti
"Mana mgkn kepala sekolah gak tau brp harga bukunya...lawak," tulis akun @Noniwahyuni52
"Masa disini gak ada guru yang mau komentar? 😂, Buka Bukaan Ajalah, Memangnya Gak Ada Deal Dealan antara penerbit dengan Sekolah (Kepala Sekolah) ?? 😂😂😂," tulis akun @farizannawawi