Paskhas Diubah Jenderal Andika Jadi Kopasgat, Ini Sejarahnya Pasukan Elite TNI AU
Merdeka.com - Tak sedikit terobosan baru diciptakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Salah satunya pergantian nama satuan elite TNI AU.
Jenderal Andika mengubah Korps Pasukan Khas (Paskhas) menjadi Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Hal itu tertuang dalam SK Panglima TNI tertanggal 21 Januari silam.
Rupanya, nama tersebut bukanlah istilah asing lagi di satuan TNI AU. Berikut sejarahnya,
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Siapa yang punya nama unik di TNI AD? 'Praka Yayang H.F dari satuan Pusat Kesenjataan Kavaleri atau Pussenkav, asli dari Bandung, kampung saya Cigondewa Kidul Kecamatan Bandung Kulon. Tamtama lulusan tahun 2015 gelombang ke-2,' kata Yayang saat mengenalkan diri.
-
Kenapa nama angkatan penting? Nama angkatan atau kelas merupakan salah satu identitas yang melekat dalam dunia pendidikan.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Apa yang unik dari nama prajurit TNI AD? 'Ini namanya Yayang, ini suka bikin masalah orang, kalau dia telepon saya oke Yang. Istri saya dengar dikira Ayang saya, Sayang-sayang manggilnya gara-gara kau nanti orang salah persepsi,' ujar Edward.
-
Kenapa Menkominfo ubah singkatan nama kementeriannya? 'Komdigi,' jelasnya.
Penerjunan Pasukan Pertama
Satuan Paskhas lahir dari permintaan Gubernur Kalimantan Pangeran Muhammad Noor yang tengah membutuhkan pasukan payung guna membuka stasiun radio penghubung. Saat itu, 12 pasukan yang terdiri dari putra daerah serta PHB AURI terjun menggunakan pesawat C-47 Dakota RI-002 pada 17 Oktober 1947.
©handout/Dispenau
Para personel yang turut ikut di dalam operasi yakni Hari Hadi Soemantri, FM Soejoto, Iskandar, Ahmad Kosasih, Bachri, J. Bitak, C. Williem, Imanuel Nuhan, Amirudin, Ali Akbar, M. Dahlan, JH. Darius, serta Marawi.
Setelah mendarat, pasukan lantas disergap Belanda hingga harus berujung ke pengadilan. Setelah menjalani hukuman, para personel lantas diangkat menjadi anggota AURI.
Pembentukan Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP)
Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) bentukan Badan Keamanan Rakyat Oedara (BKRO) turut berperan penting pada masa awal kemerdekaan. Meski masih bersifat lokal dan didirikan di daerah tertentu, namun PPP telah berperan saat RI tengah digempur Agresi Militer I dan II.
PPP berjibaku mempertahankan pangkalan Maguwo bersama 150 pasukan serta 45 teknisi AURI. Tercatat 71 personel gugur.
PPP ini yang lantas merupakan bibit dari munculnya Pasukan Payung. Terhitung hingga dua kali percobaan penerjunan sebelum akhirnya berlangsung peresmian Pangkalan Udara Gadut di Bukittinggi.
Disebut Air Base Defence Troop (ABDT)
Tahun 1950, PPP lantas dijuluki sebagai Air Base Defence Troop (ABDT). Dipimpin Kapten (U) RHA Wiriadinata, ABDT secara langsung menaungi 8 kompi.
Pada tahun yang sama, terbentuk pula Sekolah Terjun Payung (Sekolah Para) di Pangkalan Udara Andir, Bandung. Saat itulah, pasukan AURI lantas berkembang menjadi PPP, PGT, serta PSU.
©handout/Dispenau
Hingga pada tahun 1962, terbentuk Komando Pertahanan Pangkalan Angkatan Udara (Koppau) menurut Keputusan Men/Pangau Nomor: 195. Lalu, Koppau kemudian berganti nama menjadi Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat) pada tanggal 17 Mei 1966 yang terdiri dari 3 resimen meliputi Bandung, Jakarta, dan Surabaya.
Berganti Nama jadi Korpaskhasau
Seiring berjalannya waktu, Kopasgat kemudian diubah kembali guna penyempurnaan serta pemantapan antar satuan TNI. Sesuai Keputusan KASAU No. Kep/22/III/ 1985, Kopasgat lalu diubah menjadi Pusat Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Puspaskhasau).
Namun, tertanggal 17 Juli 1997 berdasarkan Skep PANGAB No. SKEP/09/VII/1997 terjadi perubahan status yang melibatkan Puspaskhasau. Semula bersifat Badan Pelaksana Pusat, pergantian tersebut membuat Puspaskhasau berubah menjadi Komando Utama Pembinaan.
Lantaran hal itu, Puspaskhasau berubah menjadi Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhasau).
Diubah Menjadi Kopasgat
Belum lama ini, nomenklatur satuan Paskhas diubah oleh Panglima TNI Jenderal Andika. Bukan istilah baru, Jenderal Andika justru mengembalikan sebutan Kopasgat ke satuan baret jingga tersebut.
©REUTERS/Willy Kurniawan
Dalam surat keputusan, tertulis bahwa Marsekal Muda TNI Eris Widodo diubah jabatannya yang semula menduduki Komandan Kops Paskhas ke Komandan Pasukan Gerak Cepat.
Sementara rotasi jabatan juga terjadi pada Marsekal Pertama TNI Deny Muis yang kini menduduki posisi sebagai Inspektur Korps Pasukan Gerak Cepat. Hal ini menandai, Paskhas telah kembali disebut sebagai Kopasgat.
(mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI AU memiliki pasukan elitenya yang dinamakan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Baca Selengkapnya"Polri tetap menyebut KKB,” kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBO Bayu
Baca SelengkapnyaKebijakan Panglima TNI mengubah penyebutan nama KKB menjadi OPM berdampak pada kinerja TNI.
Baca SelengkapnyaSejarah terbentuknya korps Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Baca SelengkapnyaMomen Kasad Jenderal Agus Subiyanto berikan penghargaan kepada prajurit malah ingat dengan sosok ayah.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaTNI AL memberikan brevet kehormatan kepada Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Hasan.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Agus Subiyanto lahir pada 5 Agustus 1967. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Baros Mandiri 4 Cimahi.
Baca SelengkapnyaKopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Jenderal TNI menjadi bodyguard Presiden Jokowi yang baru.
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi, rotasi, serta memberikan promosi kepada 256 perwira tinggi atau pati.
Baca Selengkapnya