Potret Makam Sahabat Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Tiba di Sumut saat Zaman Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq
Begini potret makam sahabat Nabi di Barus yang datang pada masa Khalifah Abu Bakar.
Di Indonesia ternyata ada sebuah makam sahabat nabi. Lokasinya berada di Barus, Sumut. Sebuah kota dahulu digdaya karena perdagangan sekaligus dikenal sebagai awal mula penyebaran agama Islam di Indonesia.
Makam tersebut adalah milik Syekh Mahmud bin Abdurrahman bin Muadz bin Jabal yang berangka tahun 678 M. Makam tersebut berada di puncak bukit dan memiliki panjang sekitar 8 meter.
Diketahui, Syekh Mahmud datang ke Indonesia pada masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam. Bagaimana penampakan makamnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Potret Makam Sahabat Nabi di Indonesia
Sebagai kota perdagangan, Barus ternyata mampu menarik perhatian para saudagar dari berbagai negara untuk datang. Salah satunya adalah Syekh Mahmud.
Ia merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang datang ke Indonesia pada masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq dan meninggal di sana.
Makam Syekh Mahmud terletak di atas bukit. Dahulu, warga menduga bahwa lokasi makam tersebut berada di pinggir pantai ketika dataran rendah di sekitar bukit tersebut masih berupa lautan.
Pada makam Syekh Mahmud terdapat sebuah nisan batu bertuliskan hadis hadis Rasulullah. Salah satu hadis yang tertulis adalah tentang pentingnya bersilaturahmi dan berdakwah.
“Makamnya yang panjangnya sekitar 8 meter dihiasi bebatuan yang bertuliskan hadis-hadis Rasulullah,” tulis keterangan di akun @hikayatislami.
Rombongan Pendakwah Pertama di Indonesia
Menurut catatan, Syekh Mahmud bin Abdurrahman bin Muadz bin Jabal adalah seorang pendakwah asal Arab yang berdagang di Barus sekaligus menyebarkan ajaran Islam. Ia datang pada masa khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq.
Seperti diketahui, Barus adalah kota tertua di Indonesia yang terletak di Pantai Barat Sumatera Utara. Tepatnya di Tapanuli Tengah. Kota ini dahulu terkenal dengan perdagangan hasil buminya yang diekspor hingga ke mancanegara.
Syekh Mahmud sebagai salah satu gelombang pertama penyebaran Islam di Indonesia wafat di usia 51 tahun. Sampai sekarang, komplek pemakaman tersebut menjadi situs sejarah yang menjadi bukti penyebaran Islam di Indonesia.
“Syekh Mahmud datang ke Indonesia 400 tahun sebelum kedatangan Belanda. Beliau wafat pada 678 M di usia 51 tahun dan dimakamkan di Barus, Sumatera Utara,” pungkasnya.