Potret Seragam TNI di Zaman Awal Kemerdekaan, Banyak yang Masih Pakai Sisa Jepang dan Belanda
Berikut ini adalah penampakan seragam TNI di awal kemerdekaan Indonesia, sangat sederhana dan banyak yang memakai seragam sisa peninggalan Jepang dan Belanda.
Berikut ini adalah penampakan seragam TNI di awal kemerdekaan Indonesia, sangat sederhana dan banyak yang memakai seragam sisa peninggalan Jepang dan Belanda.
Potret Seragam TNI di Zaman Awal Kemerdekaan, Banyak yang Masih Pakai Sisa Jepang dan Belanda
Indonesia adalah negara yang merdeka dari penjajahan pada tahun 1945. Sebelumnya, Indonesia harus tunduk di bawah pemerintahan penjajah Belanda dan kemudian Jepang.
Saat baru merdeka, Indonesia masih dalam tahap membentuk sebuah negara dan pasukan pertahanan.
Mereka belum memiliki persenjataan dan seragam yang memadai. Oleh karena itu, sebagian tentara Indonesia pada awal kemerdekaan masih menggunakan seragam peninggalan zaman Belanda dan Jepang. Bagaimana potretnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Seragam TNI di Awal Kemerdekaan
Dalam video yang diunggah oleh akun Tiktok @divisi_sejarah memperlihatkan potret anggota TNI (saat itu TKR) yang hidup pada masa awal kemerdekaan. Mereka tampak belum mampu memenuhi perlengkapan prajurit yang memadai.
Saat itu, Jenderal Oerip Soemohardjo yang menjadi Kepala Staf TKR memerintahkan para komandan di Jawa dan Madura untuk membuat seragam. Namun, belum ada peraturan pasti terkait warna yang digunakan oleh tentara Indonesia.
Oleh karena itu, banyak dari prajurit tentara Indonesia yang menggunakan seragam seadanya. Beberapa di antaranya menggunakan seragam termasuk sepatu dan helm bekas tentara Jepang (PETA) dan tentara Belanda (KNIL).
Keterbatasan Perlengkapan TNI Awal Kemerdekaan
Meski tidak menggunakan seragam dengan warna yang sama, para prajurit pada masa awal kemerdekaan rata-rata menggunakan seragam berwarna coklat terang sampai coklat gelap. Hal itu karena kain tersebut mudah didapatkan.
Selain itu, para prajurit juga banyak yang menggunakan penutup kepala model garrison cap karena topi jenis tersebut mudah didapatkan dan tampak sangat sederhana.
Oleh karena itu, banyak dari anggota tentara Indonesia pada masa awal kemerdekaan yang menggunakan seragam yang berbeda-beda. Tidak hanya warna dan aksesoris, model seragam pun dibuat berbeda-beda karena keterbatasan.
Rela Membeli di Pasar Gelap Singapura
Selain menggunakan seragam yang sangat sederhana dan mengambil peralatan bekas tentara Jepang dan Belanda, fakta baru juga mengatakan jika para tentara Indonesia rela membeli senjata dari pasar gelap Singapura.
Seorang tentara bernama John Lie memimpin operasi pembelian senjata tersebut melewati blokade Belanda. Ia adalah seorang Laksamana Muda TNI yang berhasil menyelundupkan senjata, bahan pangan, dari daerah operasi seperti SIngapura, Penang, Bangkok, hingga New Delhi.