Profil Elza Syarief, Pengacara Senior yang Diberitakan Terkena Serangan Jantung
Elza masih memerlukan pengawasan dari pihak rumah sakit untuk memulihkan kondisinya. Sebelumnya, Elza terlihat sehat dan bugar saat berdiskusi mengenai AD/ART.
Sosok pengacara senior, Elza Syarief, dilaporkan mengalami serangan jantung. Berita ini mulai beredar di media sosial setelah terlihat dirinya terbaring di rumah sakit. Kabar tersebut diperkuat oleh rekannya, Farhat Abbas, yang juga seorang pengacara.
Ia mengungkapkan bahwa Elza sedang dirawat di ruang ICCU, Rumah Sakit Siloam, Jakarta Barat, sejak hari Jumat (13/12) lalu. Saat ini, Elza tengah menjalani perawatan intensif untuk memulihkan kesehatannya.
Elza Syarief telah lama berkarier di bidang hukum dan memiliki pengalaman yang luas dalam menangani berbagai kasus selama puluhan tahun. Di antara kasus-kasus besar yang pernah ia tangani adalah kasus tukar guling Bulog yang terjadi beberapa tahun lalu.
Ia dikenal sebagai sosok yang disegani dalam dunia peradilan di Indonesia. Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai Elza dan kondisi terkininya, yang dirangkum oleh Merdeka.com pada hari Senin (16/12).
Masih Dirawat di Rumah Sakit
Menurut Farhat, Elza mengalami serangan jantung pada hari Jumat yang lalu. Sebelumnya, Elza tampak dalam keadaan sehat saat menghadiri sebuah kongres hukum, di mana ia menunjukkan semangat yang tinggi saat membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
Namun, beberapa hari setelah acara tersebut, kondisinya tiba-tiba menurun dan ia harus mendapatkan perawatan medis. Saat ini, keluarga serta teman-temannya terus memberikan dukungan moral. Meskipun kondisi Elza dinyatakan stabil, ia masih berada di bawah pengawasan ketat dari tim medis.
Dalami Ilmu Hukum hingga Hukum Bisnis
Elza Syarief lahir di Jakarta pada 29 Juli 1957. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Jayabaya pada tahun 1987, kemudian melanjutkan studi Magister Hukum di Universitas Padjadjaran. Tidak hanya itu, Elza juga meraih gelar Doktor di bidang Hukum Bisnis pada tahun 2009.
Sebagai seorang advokat, ia dikenal karena dedikasi dan komitmennya dalam dunia hukum. Pada tahun 1991, Elza mendirikan firma hukumnya sendiri yang bernama Elza Syarief & Partners. Firma ini menjadi salah satu yang paling terkenal di Indonesia, menawarkan layanan hukum yang mencakup litigasi, non-litigasi, serta konsultasi hukum di berbagai sektor.
Selain berkarier sebagai pengacara, Elza juga terjun ke dunia politik dengan mendirikan Partai Hanura pada tahun 2006. Ia kemudian berpindah-pindah antara partai politik, termasuk bergabung dengan Gerindra dan Partai Pandai.
"Elza Syarief mendirikan kantor hukum tanggal 3 Maret 1991. Layanan hukum kami meliputi konsultasi hukum, litigasi dan non-litigasi," tulis Elza di laman elzalaw.com, dikutip dari Liputan6.
Tangani Kasus Tukar Guling Bulog hingga Sengketa Artis dengan Production House
Nama Elza Syarief sering kali diasosiasikan dengan berbagai kasus besar di Indonesia. Salah satu yang paling terkenal adalah kasus tukar guling antara Bulog dan Goro, di mana ia berperan sebagai kuasa hukum Tommy Soeharto. Di samping itu, Elza juga pernah terlibat dalam menangani kasus korupsi yang melibatkan Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat.
Selain kasus-kasus tersebut, Elza juga aktif menangani perkara-perkara yang melibatkan selebriti, seperti perceraian Maia Estianty dan Ahmad Dhani, sengketa antara Cinta Laura dengan MD Entertainment, serta kasus perceraian artis Kristina. Berkat pengalaman yang luas dalam berbagai bidang hukum, Elza telah menjadi sosok pengacara yang sangat dipercaya oleh kalangan selebritas maupun pengusaha.
Merintis Lewat Kantor Hukum Milik Pengacara O.C. Kaligis
Elza Syarief memulai kariernya dengan bergabung di kantor hukum yang dimiliki oleh O.C. Kaligis. Pengalaman yang diperolehnya di sana menjadi modal penting bagi Elza, sehingga ia berhasil mendirikan firma hukumnya sendiri pada tahun 1991. Firma Elza Syarief & Partners memiliki spesialisasi dalam menangani berbagai kasus hukum, mulai dari hukum perdata, pidana, hingga tata negara.
Selain itu, Elza juga dikenal sebagai individu yang sangat aktif dalam komunitas hukum. Ia merupakan anggota Ikatan Warga Satya, organisasi yang terdiri dari mantan anggota CPM dan POM AD. Keterlibatannya dalam organisasi ini menunjukkan komitmennya untuk mendukung supremasi hukum di Indonesia.
Sosok yang Tenang dan Berwibawa
Elza Syarief merupakan sosok yang dikenal memiliki kepribadian tenang, sabar, dan berwibawa. Banyak rekan kerjanya yang memberikan pujian atas sikap simpatiknya serta kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai masalah hukum dengan solusi yang efisien. Ia sangat dihormati baik oleh klien maupun oleh rekan sesama pengacara.
Selain berkarier di bidang hukum, Elza juga pernah menjajal dunia akting dengan membintangi beberapa film, seperti "Kutunggu Jandamu" (2008) dan "Mursala" (2013). Meskipun perannya hanya kecil, hal ini menunjukkan bahwa ia adalah individu yang dinamis dan memiliki banyak kemampuan.
Apa penyebab serangan jantung yang dialami Elza Syarief?
Hingga kini, penyebab yang tepat masih belum teridentifikasi. Meskipun demikian, ia terlihat dalam kondisi sehat dan penuh energi sebelum kejadian tersebut.
Bagaimana kondisi terbaru Elza Syarief?
Elza saat ini berada dalam keadaan stabil dan masih menjalani perawatan intensif di ruang ICCU Rumah Sakit Siloam.
Apa saja kasus besar yang pernah ditangani oleh Elza Syarief?
Di antara sejumlah kasus yang mencuat, terdapat situasi yang menarik perhatian publik, seperti kasus tukar guling antara Bulog dan Goro.
Apakah Elza Syarief pernah terlibat di dunia politik?
Ia pernah mendirikan Partai Hanura dan juga terlibat dengan beberapa partai politik lainnya. Di antara partai-partai tersebut adalah Gerindra dan Partai Pandai, yang menunjukkan keterlibatannya dalam dunia politik yang beragam.