Profil Pensiunan Letjen Bongkar Kecurangan Rekrutmen TNI, 3 Kali Operasi di Timtim
Merdeka.com - Mantan Asisten Personal (Aspers) Kasad, Letjen (Purn) Mulyo Aji blak-blakan membongkar adanya kecurangan dalam rekrutmen penerimaan prajurit TNI kurun waktu 2020-2021, saat dia masih menjabat Aspers.
Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui video terbaru di kanal Youtube Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa. Usai dibagikan, banyak yang langsung penasaran dengan sosoknya.
Berikut profil Mulyo Aji, pensiunan jenderal bintang tiga yang pernah tiga kali mengikuti operasi militer di Timor Timur. Simak ulasannya:
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Siapa yang mengajukan Jenderal Agus sebagai calon Panglima TNI? Agus mengaku tidak tahu bahwa namanya diajukan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono lewat surat presiden (Surpres) yang dikirim ke DPR RI pada Selasa, (31/10) lalu.
-
Siapa yang periksa dugaan kecurangan seleksi ASN? Ditreskrimsus Polda Papua sudah diperintahkan untuk turun tangan memeriksa dugaan permainan dalam seleksi itu.
-
Apa yang dilakukan Ade Arya Koswara untuk lolos TNI? Ade membuktikan jika kerja keras serta doa orang tua menjadi pembuka jalan untuk menggapai cita-citanya.
-
Kenapa Jenderal Agus menjadi calon Panglima TNI? Agus mengatakan, prajurit TNI yang mau memegang jabatan Pangdam harus bintang dua. Pun demikian, untuk prajurit TNI yang ingin menduduki jabatan Wakasad. Dia mengatakan, harus menjadi Pangdam dahulu, karena Pangdam itu membawahi satuan teritorial dan satuan operasi.
Profil Mulyo Aji
Letjen Mulyo Aji merupakan seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat yang berpengalaman di bidang infanteri. Sebelum pensiun dari militer, jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Sesmenko Polhukam dengan masa jabatan 12 Januari 2022 – 27 Juni 2022.
©2023 Merdeka.com
Sebelum menjadi Sesmenko Polhukam, dia menjabat sebagai Pangdam Jaya. Aji merupakan lulusan Akmil tahun 1987, satu angkatan dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.
Ia juga pernah menjadi Asisten Personal rekan seangkatannya itu, saat Andika masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Pernah Ditugaskan di Timor Timur
Selama berkarir menjadi prajurit, Aji sudah banyak menduduki berbagai jabatan penting. Ia juga pernah beberapa kali mengikuti beberapa operasi militer. Tercatat, Aji pernah tergabung dalam penugasan Operasi Timor Timur sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1989, 1992, dan 1999.. Ia juga diketahui pernah ditugaskan di beberapa negara seperti Kamboja, Inggris, Belanda, Singapura, Filipina, dan Kolombia. Pada tahun 2022 lalu, Aji juga sempat menduduki jabatan sebagai Sesmenko Polhukam RI setelah pensiun dari militer. Ia menjabat sejak 12 Januari 2022 sampai 27 Juni 2022.
Bongkar Kecurangan Rekrutmen
Aji blak-blakan mengungkap ada banyak sekali kecurangan dalam proses rekrutmen TNI saat dirinya menjadi Aspers Kasad pada 2020-2021. Hal itu diungkapkannya melalui video di akun Youtube Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.Kecurangan itu ia temukan saat dirinya menjabat sebagai Aspers Kasad Jenderal Andika Perkasa pada tahun 2020 sampai 2021 lalu. Saat itu Aji diperintah Jenderal Andika untuk membereskan masalah tersebut.
Aji mengatakan, dulu dirinya menerima lebih dari 200 laporan kecurangan setiap harinya.
"Jadi yang mengajukan saya sehari itu ada sampai dengan lebih dari 200 WA sehari. Kadang waktu pertama kali itu booming itu, waduh," kata Mulyo Aji. Bahkan, sampai saat ini ketika sudah tidak lagi menjabat sebagai anggota TNI, dia masih mendapatkan laporan dari masyarakat yang mendapatkan nomornya dari channel Youtube Andika Perkasa.
©2023 Merdeka.com
Sebut Sistem Tak Sempurna
Menurutnya, adanya kecurangan dalam proses rekrutmen TNI disebabkan karena sistem yang yang tak sempurna selama bertahun-tahun. Sehingga, tercipta kecurangan-kecurangan yang terstruktur.“Akhirnya kan dari situ ketahuan bahwa dari sistem yang selama ini kita percaya, tidak sempurna, mbak. Maka harus ada sistem baru ataupun sesuatu yang kita jadikan sebagai fungsi pengawasan,” jelas Mulyo Aji. Dari laporan itulah kemudian Mulyo Aji bisa menindak semua kecurangan yang dilakukan oleh bawahannya. Sehingga pada saat ia menjabat, tidak ada satupun yang berani melakukan kecurangan.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI gadungan tersebut beraksi saat gladi upacara HUT TNI ke-79 pada Jumat (27/9).
Baca SelengkapnyaKe tujuh korbannya atas nama inisial Prada F, Prada T, Prada A, Prada TP, Prada MS, Prada BS dan Prada AD.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok tiga teman satu letting Panglima TNI yang pangkatnya masih Kolonel.
Baca SelengkapnyaLaksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit dan Marsekal Madya TNI (Purn) Tatang Harlyansyah. Desi dan Tatang juga menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaJokowi tak mau lagi ada korupsi di instansi atau jabatan yang strategis.
Baca SelengkapnyaModus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaKunto Arief Wibowo melakukan aksi tak terduga yang berhasil membuat 7 anggota TNI ‘tertipu’. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo meresmikan Gedung Graha Utama Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).
Baca SelengkapnyaBerikut jejak mentereng Mayjen Hasan yang kini menjadi Jenderal Bintang 3 TNI.
Baca SelengkapnyaSatreskrim Polrestabes Makassar menetapkan dua lagi tersangka kasus joki CPNS Kemenkumham. Dua tersangka baru yakni AL dan S.
Baca SelengkapnyaUjang ditangkap masih mengenakan seragam lengkap. Dan dia menjadi TNI gadungan demi menipu wanita idaman.
Baca SelengkapnyaDalam sebuah video, Jefri memasuki barisan, ketika TNI sedang berlatih menjelang HUT ke-79 di Monas
Baca Selengkapnya