Tega Bombardir Anak-Anak Gaza Lagi Vaksinasi Polio, Israel Malah Tidak Mengaku
Empat dari enam orang yang terluka dalam serangan itu adalah anak-anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan empat dari enam orang yang terluka akibat serangan bom Israel pada Sabtu (2/11/2024) di sebuah pusat vaksinasi polio di Gaza utara adalah anak-anak. Laporan ini diambil dari AFP pada Minggu (3/11).
WHO baru saja melanjutkan putaran kedua vaksinasi di Gaza utara setelah sebelumnya program tersebut terpaksa dihentikan akibat serangan udara dari Israel.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa pusat kesehatan tersebut berlokasi di area yang telah disepakati untuk jeda kemanusiaan agar vaksinasi dapat dilanjutkan. Serangan tersebut bisa berdampak pada orang tua yang membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan vaksin kedua.
Meskipun Tedros tidak menyebutkan pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu, Israel membantah klaim dari sumber di Gaza yang menyebutkan bahwa pesawat nirawak mereka menembakkan rudal ke pusat vaksinasi polio.
Menurut sumber dari badan pertahanan sipil Gaza yang dihubungi AFP, serangan itu dilakukan oleh "sebuah quadcopter Israel yang meluncurkan dua rudal yang mengenai dinding klinik Sheikh Radwan."
Dalam pernyataan militer Israel, mereka menyatakan IDF menyadari klaim mengenai cedera warga sipil Palestina di pusat vaksinasi Sheikh Radwan di Jalur Gaza utara. Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa bertentangan dengan klaim tersebut, tinjauan awal menunjukkan bahwa IDF tidak melakukan serangan di area tersebut pada waktu yang disebutkan.
"Kami menerima laporan yang sangat memprihatinkan bahwa pusat perawatan kesehatan primer Sheikh Radwan di Gaza utara diserang pada hari ini saat orang tua membawa anak-anak mereka untuk vaksinasi polio yang menyelamatkan nyawa di kawasan yang telah disepakati untuk jeda kemanusiaan," ujar Tedros.
Dia menambahkan, enam orang, termasuk empat anak-anak, mengalami luka-luka. Militer Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di Gaza utara selama beberapa minggu dengan alasan untuk menghentikan pengumpulan kembali militan Hamas.
Pimpinan lembaga-lembaga PBB menyebutkan bahwa situasi di Gaza utara saat ini berada dalam kondisi "apokaliptik," di mana penduduk telah "ditolak bantuan dasar dan perlengkapan penyelamat nyawa."
Tedros melanjutkan, tim WHO berada di lokasi tepat sebelum serangan pada hari Sabtu tersebut. Dia menegaskan serangan ini, yang terjadi selama jeda kemanusiaan, mengancam integritas perlindungan kesehatan bagi anak-anak dan dapat menghalangi orang tua untuk membawa anak-anak mereka untuk divaksinasi.
119.000 Anak Sedang Menunggu Dosis Kedua Vaksin Polio
Vaksinasi di wilayah Palestina dimulai pada 1 September setelah berhasil melaksanakan putaran pertama, menyusul konfirmasi kasus polio pertama dalam 25 tahun terakhir. Menurut laporan dari WHO, sekitar 119.000 anak di bagian utara wilayah tersebut sedang menunggu dosis kedua.
Sementara 452.000 anak telah menerima vaksin di Gaza tengah dan selatan. Virus polio, yang umumnya menyebar melalui air dan limbah yang terkontaminasi, sangat menular dan dapat menyebabkan cacat serta kelumpuhan. Risiko paling tinggi terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun, dan infeksi ini bisa berakibat fatal.
Serangan militer Israel ke Gaza telah mengakibatkan puluhan ribu nyawa warga Palestina di Gaza melayang. Menurut informasi dari kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB, 43.314 orang di Gaza telah wafat. Sementara puluhan ribu lainnya luka.
Namun jumlah itu tak termasuk warga yang meninggal dan tertumpuk reruntuhan yang belum ditemukan.