Terungkap, Tahun 2022-2023 Pakar AJC Organisasi Pendukung Israel Hadir di Masjid Istiqlal Jadi Pembicara
Perwakilan anggota pro-Israel ternyata pernah jadi pembicara seminar di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Terungkap, Tahun 2022-2023 Pakar AJC Organisasi Pendukung Israel Hadir di Masjid Istiqlal Jadi Pembicara
American Jewish Committee (AJC) belakangan ramai disorot di tanah air. Sebab diundang menjadi pembicara di acara seminar di Masjid Istiqlal, Jakarta.Namun, agenda tersebut dibatalkan karena menuai kontroversi di tengah masyarakat. Hal ini dikarenakan AJC merupakan organisasi pro-Israel.
Ternyata, kegiatan tersebut bukan pertama kalinya dilakukan. Di tahun 2022 dan 2023, perwakilan pendukung Israel juga pernah datang menjadi pembicara. Simak ulasannya:
Pihak Pro-Israel Pernah Jadi Pembicara di Istiqlal
Direktur Hubungan Muslim-Yahudi AJC Ari Gordon, sempat dijadwalkan akan mengisi seminar di Perpustakaan Masjid Istiqlal, Rabu (17/7/2024).
Namun, acara tersebut dibatalkan setelah menuai beragam kritik oleh berbagai kalangan masyarakat.
Agenda tersebut dinilai kurang etis di tengah situasi global yang mengecam genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Dilansir dari laman resmi ajc.org, Masjid Istiqlal melalui Imam Besar Nasaruddin Umar, telah menyelenggarakan beberapa program untuk meningkatkan literasi agama lintas budaya.
Sebelumnya, pernah dilakukan pelatihan virtual selama seminggu bagi para pendidik Indonesia. Tujuannya untuk pengenalan dasar tentang Yudaisme yang diajarkan oleh dosen AJC.
Dalam artikel yang dibagikan, disebut juga diadakan kelas-kelas tentang Islam, Kristen, dan kolaborasi antar kelompok.
Pada tahun 2022 dan 2023, Imam Masjid Istiqlal juga menyambut delegasi AJC pada program panel tentang "Pendidikan Lintas Agama' dan 'Antisemitisme dan Islamofobia di Dunia Saat Ini,"
Berdasarkan penelusuran merdeka.com, isi dari seminar tersebut sebelumnya sempat dimuat dalam artikel yang diunggah di kanal https://lklb.org/islamofobia-dan-antisemitisme-punya-kesamaan-ciri-perlu-ditepis-dengan-seperangkat-kompetensi/
Namun, pada Minggu (21/7/2024), artikel itu terpantau sudah tak dapat lagi diakses.
Tak hanya itu, Nasaruddin Umar juga disebut pernah memenuhi undangan AJC dan Jewish Theological Seminary (JTS) untuk mengikuti program fellowship selama enam minggu.
Program tersebut mencakup studi akademis, pertemuan dengan pejabat pemerintah, serta partisipasi dalam dialog antar agama di Amerika Serikat. Selama kegiatan tersebut, Imam Masjid Istiqlal itu terlibat dengan komunitas Ortodoks, Konservatif, Reformasi, dan non-denominasi.
Serta Yahudi Ashkenazi, Sephardic, dan Mizrahi yang mewakili perspektif Yahudi Amerika yang liberal dan konservatif.
Selain itu, dia juga berpartisipasi dalam pertukaran substantif dengan para pemimpin akademis dan agama dari tradisi Kristen, Muslim, dan agama lainnya.
Apa itu AJC?
Dikutip dari website resminya, American Jewish Committee (AJC) merupakan lembaga global pro-Israel yang berpusat di Amerika Serikat.
Mereka aktif membela Israel menghadapi antisemitisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang menyatukan orang-orang Yahudi.
AJC aktif mempromosikan Zionis Israel ke dunia internasional, khususnya dunia Islam. Tujuannya agar negara-negara Islam luluh dan mengakui Israel dengan membangun hubungan diplomatik.
Hal itu seperti yang terjadi dengan beberapa negara Timur Tengah, termasuk Emirates, Bahrain, Sudah, Mesir, dan Jordan.
Semua hubungan itu bermula dengan dialog-dialog antar agama yang dibumbui janji solusi dua negara (two states solution) sesuai dengan 'Abrahamic Accord'.
Sebagai organisasi pro-Israel, AJC juga secara implisit menampik peristiwa penyerangan Israel ke Palestina sebagai sebuah genosida.
Organisasi tersebut justru menuding Hamas sebagai pelaku pembantaian terburuk yang menimpa kaum Yahudi sejak Holocaust.