Ulama Ini Santer Dikabarkan Bakal Gantikan Posisi Gus Miftah, Pernah Beri Pendapat soal Penjual Es Teh yang jadi Sorotan
Dia pun terungkap memiliki pandangan tersendiri mengenai permasalahan yang kini menimpa ulama pemilik nama lengkap Miftah Maulanna Habiburochman itu.
Salah seorang ulama kondang di tanah air santer dikabarkan bakal menggantikan posisi Gus Miftah pasca mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Dia terungkap memiliki pandangan tersendiri mengenai permasalahan yang kini menimpa ulama pemilik nama lengkap Miftah Maulanna Habiburochman itu.
Dia menyebut jika kedua belah pihak sama-sama mendapat kebaikan dari Tuhan. Seperti apa pernyataannya yang sukses menuai sorotan itu? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Beri Pendapat soal Permasalahan Gus Miftah
Ulama tersebut ialah Ustaz Adi Hidayat. Sosok pendakwah yang akrab disebut dengan UAH itu sukses membuat kalangan pengguna media sosial merasa takjub.
Dia mengungkapkan pendapatnya yang begitu menyejukkan hati mengenai permasalahan Gus Miftah baru-baru ini.
UAH menyebut jika dirinya justru bersyukur kepada Allah SWT. Dia merasa takjub menyaksikan cara Allah menaikkan derajat para hamba-Nya.
"Yang kemarin ramai-ramai itu, saya memuji Allah. Luar biasa masya Allah ya, takdir Allah begitu luar biasa," terang UAH, demikian dikutip dari salah satu unggahan pada akun Instagram @undercover.id.
UAH bahkan tak hanya menyebut jika kebaikan datang ke salah satu pihak saja. Dia justru mengungkap jika kemuliaan didatangkan langsung dari Allah SWT bagi keduanya.
"Satu sisi memuliakan pihak. Yang satu, diangkat jadi baik, mengubah nasibnya. Tangannya kan sakit dan bermasalah, alih profesi ya kemudian berjualan. Diangkat oleh Allah statusnya dengan satu cara," imbuhnya.
Di satu sisi, sang penjual es teh mendapat kesejahteraan. Sementara di sisi lainnya, Gus Miftah disebutnya mendapat pendidikan luar biasa yang berasal dari Allah SWT.
"Dan cara itu pun mengangkat lagi derajat hamba yang lainnya untuk mengoreksi keadaan dirinya menjadi lebih baik. Diberikan pendidikan dengan cara yang lain supaya bisa mengatur diri lagi. (Agar) berubah menjadi lebih baik lagi yang belum tentu didapatkan tidak dengan keadaan yang dialaminya," katanya.
Sebut Allah Maha Adil
Sehingga, UAH berpendapat jika keduanya sama-sama mendapat keberuntungan satu sama lain. Bahkan, UAH menyebut pula jika hal itu menggambarkan betapa adilnya Tuhan memberikan kebaikan bagi setiap manusia.
"Jadi dua-duanya diberikan kebaikan dengan jalan yang berbeda. Adil tidak? Cuma kan manusia melihatnya dengan perspektif yang tidak sama, ya kan?" ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, UAH tak ketinggalan ikut memberikan saran kepada para jemaahnya agar tak memberi caci maki ke salah satu pihak atau keduanya. Dia meminta agar setiap orang mampu bersyukur dan mengambil hikmah dari kejadian yang belum lama ini menuai banyak sorotan itu.
"Kalau sudah seperti itu apa yang kita perbuat? Tidak mencaci, tidak mencela, tidak kepada satu atau yang keduanya ya. Cukup kita selalu bersyukur kepada Allah selalu memberikan hidayah dengan cara yang sangat adil," terangnya.
Dikabarkan Bakal Gantikan Posisi Gus Miftah
Melansir dari Liputan6, nama Ustaz Adi Hidayat (UAH) kini santer dibicarakan sebagai sosok potensial untuk menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Kepopuleran UAH didukung oleh latar belakang pendidikan yang mendalam serta kiprah dakwahnya yang luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Kabar ini muncul setelah pengunduran diri Gus Miftah, yang sempat menjadi perhatian publik. Sebagai tokoh sentral dalam dakwah Islam, UAH dikenal tak hanya sebagai penceramah tetapi juga sebagai pendiri Quantum Akhyar Institute yang fokus pada pendidikan Islam berbasis Al-Qur'an dan Sunnah.
Profil Singkat Ustaz Adi Hidayat
Ulama yang akrab disapa dengan singkatan UAH itu diketahui sempat mengenyam pendidikan formal di SDN Karaton 3 dan SDN III Pandeglang. Di sana, dia dikabarkan sering mendapat predikat sebagai siswa unggulan.
Selain itu, UAH juga pernah duduk di Madrasah Salafiyah Sanusiyah hingga tamat pada 1997. Dia pun kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut.
Pada 2003, Ustaz Adi Hidayat mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di sini, ia menunjukkan kemampuan akademik luar biasa, meraih IPK 3,98 sebelum akhirnya meninggalkan program untuk melanjutkan studi ke Kulliyyah Dakwah Islamiyyah di Tripoli, Libya.