Agar Tak Seperti China, Indonesia Harus Mampu Manfaatkan Bonus Demografi
Merdeka.com - Tim Ahli Menteri Perekonomian, Ngakan Timur Antara, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara-negara dunia saat ini dipengaruhi dengan seberapa besar generasi pemuda yang produktif. Oleh karenanya, kata dia, bonus demografi pada 2030 menjadi peluang Indonesia untuk mencapai pertumbuhan tertingginya.
Ngakan menyampaikan setiap negara berkesempatan mendapatkan peluang bonus demografi. Seperti halnya China, dalam puncak bonus demografi negeri Tirai Bambu itu mampu tumbuh dua angka, sementara pasca melewati bonus demografi pertumbuhan China terkoreksi menjadi 6 persen.
"Indonesia tidak ingin seperti itu kita harus persiapkan SDM. Kalau tidak siapkan SDM dengan baik, bukan jadi bonus tapi jadi beban pemerintah dan membuat ekonomi sulit," kata Ngakan di Jakarta, Selasa (24/12).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Siapa yang menilai perlu disiapkan generasi muda untuk Indonesia Emas 2045? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing dan unggul.
-
Kenapa target pertumbuhan ekonomi penting? Sehubungan dengan itu, salah satu manfaat yang dirasakan pemerintah ketika terjadi pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan dan pemerataan infrastruktur masyarakat dapat dilaksanakan secara cepat karena pendapatan per kapita sudah melonjak.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
Ngakan menambahkan jumlah tenaga kerja di Indonesia pun akan semakin produktif apabila SDM dipersiapkan sejak dini. Namun dalam menyiapkan SDM butuh bergandengan tangan, artinya menjadi tanggungjawab bersama baik pemerintah, perguruan tinggi, hingga masyarakat.
"Ini adalah tugas kita bersama, kampus, pemerintah, dan masyarakat, kampus merupakan produsennya yang mengambil langkah-langkah dalam menyiapkan kurikulum. Karena buatan manusia bisa berubah suatu saat dengan kondisi dan dinamika yang ada," pungkas dia.
Kadin Ingatkan Pentingnya Pemanfaatan Bonus Demografi Raup Peluang di Era Digital
Ketua Umum Kadin, Rosan P Roeslani, menilai Indonesia harus dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi dengan jumlah angkatan kerja usia muda yang tinggi.
Dia bilang, saat ini sangat penting mencetak SDM yang punya keterampilan di bidang teknologi serta industri kreatif guna menyambut peluang besar di era ekonomi digital.
"Saat ini jumlah penduduk usia produktif kita begitu besar dan kita harus mempersiapkan mereka agar menjadi SDM yang terampil, siap menjawab tantangan ekonomi digital, bahkan hingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan," katanya dalam acara, Kamis (7/11).
Roeslan pun merujuk pada hasil riset terbaru dari laporan e-Conomy SEA 2019 yang disusun Google, Temasek dan Bain Company yang mencatat tren pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, termasuk Indonesia melaju pesat.
"Transformasi ekonomi Indonesia yang luar biasa menjadi pendorong pertumbuhan yang dinamis bagi Asia Tenggara. Tahun ini pun diprediksi internet ekonomi Indonesia mencapai USD 40 miliar," ucapnya.
Dia menambahkan, riset terbaru itu juga melaporkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai 49 persen. Paling pesat di Asia Tenggara dengan potensi hingga USD 133 miliar pada 2025.
"Pertumbuhan ekonomi digital itu mencakup lima sektor, yaitu e-commerce, media daring, transportasi berbasis aplikasi daring, wisata dan perjalanan, serta jasa keuangan digital," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker Ida berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca SelengkapnyaIndonesia punya semua persyaratan untuk menjadi negara maju
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi ke-2 di antara negara-negara G20, di tengah permasalahan perekonomian global yang kompleks saat ini.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan bonus demografi bisa mewujudkan Indonesia emas.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi ditargetkan capai 6-7 persen di 2045.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan peluang besar yang membuat Indonesia menjadi Indonesia Emas
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang puncaknya terjadi pada tahun 2030 hingga 2035.
Baca Selengkapnya