Alasan Citilink Putuskan Mendarat Darurat Usai Penutup Pintu Darurat Dilepas
Merdeka.com - Pesawat Citilink Indonesia bernomor penerbangan QG 944 rute Jakarta-Batam terpaksa mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan pada Senin (27/9).
Pendaratan darurat ini dilakukan setelah penumpang anak-anak yang berada di seat row 11 didapati melepas penutup tuas pintu darurat. Pesawat Citilink itu diketahui membawa total 124 penumpang dengan 121 orang dewasa, 3 orang anak-anak dan 1 infant.
"Mereka berangkat bersama dengan kedua orang tua, dengan tiket yang di-booking secara bersama," ungkap Capt.Teguh Kristiono, Vice president Safety, Security & Quality PT Citilink Indonesia, dalam acara live Instagram Alviation pada Kamis (30/9).
-
Dimana pesawat mendarat darurat? Untungnya, berkat kerja sama tim yang solid dan kepemimpinan yang tenang dari awak pesawat, mereka berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di Bandara Southampton, Inggris.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Siapa yang menemukan tombol rahasia di kursi pesawat? Tombol rahasia itu juga pernah diungkap oleh seorang pramugari yang membagikan informasi tersebut di Tiktok.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Bagaimana penumpang di bantu ke gate? Untuk membantu para pelancong, beberapa bandara telah memasang rambu-rambu elektronik yang memberikan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai gate atau mengetahui waktu kedatangan.
Teguh mengatakan kemungkinan ketika penumpang anak duduk di seat row 11, saat itu orang tuanya lengah atau tertidur, sehingga tidak mengawasi anak.
"Jadi, si anak tidak pindah duduk, tapi berdiri dari tempat duduknya dan membuka tutup pelindung tuas pintu darurat atau cover handle emergency exit di luar pengawasan orang tuanya. Ketika tutup pelindung terbuka lampu indikator menyala di kabin dan kokpit menandakan pintu darurat tidak tertutup dengan baik."
"Penumpang di seat row 15 dan pramugari langsung aware dan mengembalikan tutup pelindung tuas pintu darurat seperti sediakala," tambahnya.
Terkait keputusan penerbangan QG 944 rute Cengkareng - Batam dialihkan (divert) ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, lanjut Teguh, captain pilot memutuskan untuk melakukan pengecekan secara teknis kondisi pesawat dan memastikan pesawat dalam kondisi aman, guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Kemudian, operasional penerbangan Citilink tetap berjalan dengan normal dan seluruh penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut berada dalam kondisi baik. Pesawat mendarat dengan selamat di Batam," katanya.
Langkah Tepat
Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengapresiasi kesigapan pilot dan awak kabin maskapai Citilink dalam insiden penumpang anak yang melepas penutup pelindung tuas pintu darurat dalam penerbangan QG-944 rute Cengkareng-Batam.
Alvin mengatakan penumpang anak-anak yang berada di seat row 11 dalam penerbangan tersebut melepas penutup pelindung tuas pintu darurat atau cover handle emergency exit di luar pengawasan orang tuanya.
"Terlihat, ternyata penumpang anak duduk di seat row 11 di depan green zone emergency row, jadi tidak duduk di kursi emergency. Sedangkan, kursi darurat Citilink ada di kursi 12 dan 14," ujarnya dikutip dari Antara.
Mantan anggota Ombudsman RI itu menambahkan awak kabin yang bertugas terlihat sudah melakukan tindakan sesuai prosedur dengan segera menginformasikan kejadian tersebut kepada captain pilot.
Kemudian, captain segera memutuskan untuk mengalihkan (divert) penerbangan ke bandara terdekat untuk dilakukan pengecekan secara teknis kondisi pesawat dan memastikan pesawat dalam kondisi aman, guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Jadi, safety is everbody bussiness, menjadi tanggung jawab bersama. Baik pilot, awak kabin dan penumpang saling menjaga," katanya dalam bincang-bincang "AviaTalk, Insiden Pesawat! Penumpang Anak Membuka Jendela Darurat".
Kemudian, mengenai pertanyaan soal Citilink mengangkut anak-anak, Alvin menunjuk keputusan ada di tangan pemerintah.
Terpisah, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyampaikan penjelasan mengenai keberadaan penumpang tersebut bahwa pada prinsipnya anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun dilarang melakukan perjalanan untuk menghindari penyebaran Covid-19.
"Tetapi, di lapangan ada diskresi yang diberikan, misal anak-anak yang memang harus ikut bepergian karena mengikuti orang tuanya yang sedang pindah tugas atau bepergian karena memang harus sekolah di tempat/kota lain, serta anak yang berkebutuhan khusus dan harus mengikuti orang tuanya," katanya.
Novie menuturkan bahwa terkait diskresi ini harus mendapat persetujuan dari Satgas Covid-19 setempat dengan menunjukkan dokumen/bukti penunjang perjalanan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mesin pesawat Boeing 737-500 Trigana Air dengan kode penerbangan IL237 terbakar pada Selasa (5/11).
Baca SelengkapnyaMaskapai asal Amerika Serikat Alaska Airlines tengah disorot usai insiden jendela pesawat lepas di udara. Ternyata ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Sentani maupun PT Trigana sedang menunggu hasil pengecekan oleh KNKT.
Baca SelengkapnyaHampir seluruh penumpang nampak memadati lorong kabin dan berusaha untuk segera keluar dari pesawat karena AC juga padam.
Baca SelengkapnyaHarga pesawat Boeing baru berkisar antara USD89 juta hingga USD440 juta atau setara Rp1,3-Rp6,8 triliun.
Baca SelengkapnyaInsiden pesawat milik Trigana Air itu menyebabkan dua penerbangan lainnya mengalami keterlambatan keberangkatan.
Baca SelengkapnyaGeneral Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar pun membenarkan soal adanya ulah penumpang bercanda membawa bom.
Baca SelengkapnyaKembali Terjadi, Pesawat Qatar Airways Alami Turbulensi, 12 orang Terluka
Baca SelengkapnyaTurbulensi dahsyat itu menciptakan guncangan luar biasa di dalam kabin pesawat Singapore Airlines SQ321. Satu penumpang dilaporkan tewas.
Baca SelengkapnyaPesawat Alaska Airlines ini membawa 177 penumpang dan kru, berhasil mendarat darurat dengan selamat.
Baca SelengkapnyaDemi alasan keamanan, jendela pesawat dibuat memiliki sisi yang melengkung. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Baca SelengkapnyaWarga dan petugas yang berjaga langsung melakukan evakuasi saat kecelakaan pesawat.
Baca Selengkapnya