Arahan Menteri Jonan, bahan bakar lokomotif kereta api dicampur biodiesel 5 persen
Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menerapkan campuran biodiesel sebesar 5 persen (B5) pada bahan bakar solar lokomotif kereta. Ini menjadi salah satu langkah memperluas program mandatori penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, pencampuran solar dengan biodisel yang berbahan dasar minyak kelapa sawit sebesar 5 persen pada lokomotif kereta, merupakan arahan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
"Pak Menteri (ESDM) mengatakan, dari pada nunggu campuran 20 persen nggak jalan dimulai dulu 5 persen untuk lokomotif kereta," kata Rida, di Kantor Direktorat Jenderal EBTKE, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
-
Apa itu Biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Bagaimana kelapa sawit diubah menjadi biodiesel? Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa sawit yang dicampur dengan metanol atau etanol.
-
Bagaimana cara membuat Biodiesel? Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Dimana Biodiesel bisa digunakan? Biodiesel dapat digunakan sebagai pengganti atau campuran dengan bahan bakar diesel fosil dalam berbagai aplikasi.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi melalui biodiesel? Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 telah berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahunnya.
-
Kapan teknologi Biodiesel pertama kali ditemukan? Proses yang disebut dengan transesterifikasi ini sebenarnya pertama kali dilakukan pada tahun 1853 oleh seorang pria bernama Patrick Duffy.
Rida mengungkapkan, saat ini penggunaan solar yang telah dicampur biodiesel pada lokomotif kereta sedang diuji coba dengan campuran biodiesel sebanyak 20 persen. Sementara untuk pelaksanaannya nanti dengan campuran 5 persen. Percobaan dilakukan selama enam bulan dari Januari hingga Juli 2017.
"Sekarang masih uji tes B20. Yang akan dijalankan B5, uji tes dilakukan dengan empat lokomotif, kita lihat perbedaannya," tutur Rida.
Menurut Rida, setelah uji coba pencampuran biodiesel dengan solar pada lokomotif kereta selesai dilakukan, maka semua lokomotif kereta akan menggunakan campuran solar dengan biodiesel. Dalam setahun total konsumsi biodiesel pada transportasi kereta diperkirakan 20 ribu kiloliter per tahun.
"Setelah uji tes campuran biodiesel untuk semua lokomotif. Untuk B5 penggunaan biodieselnya 20 ribu kl per tahun," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun depan pemerintah akan rilis B40 dan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaTes sudah mulai dilakukan dengan pencampuran 2,4 persen bioavtur dalam komposisi bahan bakar pesawat.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyiapkan program ini dengan bauran solar yang mencakup 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak sawit
Baca SelengkapnyaB40 merupakan campuran minyak solar dengan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) yang berbasis minyak sawit.
Baca SelengkapnyaSaat ini buah kelapa menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioavtur.
Baca SelengkapnyaPertamina telah meluncurkan Pertamax Green 95 untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga butuh investasi untuk bisa mengalihkan subsidi APBN yang selama ini dijatuhkan kepada produk gasoline kepada campuran etanol dan gasoline.
Baca SelengkapnyaStrategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPertamina terus mencanangkan Program Langit Biru dengan mengembangkan Bahan Bakar Kendaraan berbasis nabati atau bioenergi.
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaSubsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran.
Baca Selengkapnya