Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Indonesia Optimis Inflasi 2020 Terkendali, Ini Pemicunya

Bank Indonesia Optimis Inflasi 2020 Terkendali, Ini Pemicunya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. ©2020 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama bulan Februari 2020 sebesar 0,28 persen. Lebih rendah dari inflasi Januari 2020 sebesar 0,39 persen. Sementara, inflasi tahun kalender sebesar 0,66 persen dan inflasi tahun ke tahun 2,98 persen.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meyakini, inflasi tahun ini akan rendah dan terkendali di sasaran yaitu 3 plus minus 1 persen. Ada empat alasan yang meyakini Bank Indonesia tetap optimis.

Pertama, permintaan dalam ekonomi masih lebih rendah dari kapasitas produksi. Dalam arti, kesenjangan output negatif.

Orang lain juga bertanya?

"Sehingga kenaikan itu dampaknya kecil ke inflasi," kata Perry di Komplek Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Kedua, harga-harga impor rendah, sehingga dampaknya pun rendah. Ketiga, dampak pelemahan Rupiah terhadap inflasi juga rendah.

"Kami yakin pelemahan ini , karena memang kenaikan premi risiko duluan, bukan fundamental," ungkap Perry.

Kondisi ini terjadi akibat investor mengalami risk off, yaitu mengambil dana investasi. Perry meyakini, investor akan kembali menanamkan modalnya setelah kondisi kembali semula. "Keseluruhan rupiah akan stabil dan karenanya dampak inflasi rendah," ujar dia.

Keempat, inflasi akan terus terjaga rendah karena koordinasi antara Bank Indonesia dan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Koordinasi dilakukan melalui tim pusat inflasi di bawah komando Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Termasuk mengatasi gangguan jangka pendek saat terjadi kenaikan harga pada komoditas bawang putih dan minyak goreng. Pasokan beras juga cukup di seluruh daerah.

"Insya allah inflasi terjaga dalam kisaran 3 plus minus 1 persen sampai akhir tahun," kata Perry.

Harga Bawang Putih Jadi Andil Terbesar Inflasi Februari 2020

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama bulan Februari 2020 sebesar 0,28 persen. Lebih rendah dari inflasi Januari sebesar 0,39 persen. Sementara, inflasi tahun kalender sebesar 0,66 persen dan inflasi tahun ke tahun 2,98 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Risanti menyatakan, angka inflasi didasari kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberi kontribusi paling tinggi, di mana inflasinya sebesar 0,95 persen dengan andil 0,25 persen.

"Untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau, komoditas yang memberi sumbangan terbesar adalah bawang putih sebesar 0,09 persen, dikarenakan harga bawang putih ini naik, ya," ujar Yunita dalam paparannya, Senin (2/3).

Meski demikian, dia belum mengetahui secara pasti apakah kenaikan harga bawang putih dipicu penahanan impor dari China imbas penyebaran virus Corona. Namun, pasokan bawang putih di RI memang kurang.

"Yang jelas, pasokannya kurang, bisa jadi karena pengaruh dari isu virus ini juga. Sedangkan kita tahu, mayoritas bawang putih kita diimpor dari China," imbuhnya.

Selain itu, komoditas lainnya yang memberikan kontribusi tinggi terhadap inflasi adalah cabai besar sebesar 0,66 persen, daging ayam ras dan jeruk masing-masing 0,02 persen. Lalu, rokok kretek filter, beras, minyak goreng, rokok putih, cabai rawit, bawang bombay dan kentang memberi kontribusi inflasi 0,01 persen.

"Sementara untuk deflasi, kacang panjang menyumbang -0,01 persen," ujar Yunita.

Selain kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga menyumbang angka inflasi sebesar 0,41 persen dan kelompok kesehatan menyumbang 0,34 persen.

Di kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar, inflasinya 0,09 persen dengan andil 0,02 persen dan disebabkan karena kenaikan kontrak rumah dan bahan bakar rumah tangga, dengan andil 0,01 persen. "Ada beberapa komoditas di bahan bakar ini seperti minyak tanah, gas LPG 12 kg dan 3 kg, blue gas. Ini bervariasi antar kota, sharenya 0,01 persen," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Kuartal III-2024 Melambat, Gubernur BI: Tahun Ini Bisa 5,1 Persen
Ekonomi Kuartal III-2024 Melambat, Gubernur BI: Tahun Ini Bisa 5,1 Persen

Bank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bos BI Pede Ekonomi Indonesia di Kuartal II Tetap Terjaga, Ini Alasannya
Bos BI Pede Ekonomi Indonesia di Kuartal II Tetap Terjaga, Ini Alasannya

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Rumah Tangga Positif, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh Capai 5,2 Persen
Konsumsi Rumah Tangga Positif, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh Capai 5,2 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Baca Selengkapnya
Inflasi Indonesia Jadi Salah Satu Terendah di Dunia, Jokowi: Segar Kalau Seperti Ini
Inflasi Indonesia Jadi Salah Satu Terendah di Dunia, Jokowi: Segar Kalau Seperti Ini

Jokowi meminta kementerian/lembaga beserta kepala daerah terus berkolaborasi untuk menjaga level inflasi sesuai sasaran pemerintah.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya

Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.

Baca Selengkapnya
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20

Inflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,2 Persen, Ini Penopangnya
Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,2 Persen, Ini Penopangnya

Konsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp16.000, Gubernur BI: Nggak Usah Kaget, Nggak Usah Bingung
Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp16.000, Gubernur BI: Nggak Usah Kaget, Nggak Usah Bingung

Perry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.

Baca Selengkapnya
Bos BI Tak Peduli dengan IMF: Kami Tahu Anda Lebih Pintar, Tapi Kami Lebih Berpengalaman!
Bos BI Tak Peduli dengan IMF: Kami Tahu Anda Lebih Pintar, Tapi Kami Lebih Berpengalaman!

Perry menyebut International Monetary Fund (IMF) mengkritis cara kerja kebijakan moneter Indonesia.

Baca Selengkapnya