Bank Mandiri Tegaskan Penggunaan AI Bukan untuk Gantikan Peran Manusia
Pengembangan AI di Bank Mandiri bukan untuk menggantikan peran manusia.
Direktur IT Bank Mandiri Timothy Utama, menegaskan komitmen perseroan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Termasuk serta memperbaiki manajemen risiko, tanpa menggantikan peran manusia.
Dia menyebut penerapan AI di Bank Mandiri sudah dimulai beberapa tahun lalu dan telah menunjukkan hasil yang signifikan.
“Perusahaan kami punya framework yang tepat kalau enggak nanti akan lari kesini kesana mengikuti tren yang ada Framework yang kami buat mempunyai goals yang sangat jelas yaitu semua yang dilakukan dalam hal AI related atau pengembangan,” kata Timothy dalam konferensi pers, dikutip Kamis (1/8).
Dia menerangkan Perseroan telah memanfaatkan AI dalam berbagai aspek operasionalnya, termasuk dalam model propensity untuk mengidentifikasi peluang pinjaman dan personalisasi penawaran produk melalui platform Livin’.
Menurutnya dengan adanya AI, proses-proses ini menjadi lebih efektif dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
"Disini kita melakukan coding assistance sebagai contoh ini sangat meningkatkan produktivitas kecermatan ketepatan dan juga keakurasi daripada coding risk management," kata Timothy.
"Tentunya ini menjadi hal yang sangat penting sebagai bank yang melakukan fungsi intermediari dalam hal menjalankan berbagai fungsinya di kredit dan operational risk," tambah Timothy.
Dalam hal manajemen risiko, AI digunakan untuk sistem peringatan dini dan verifikasi transaksi real-time menggunakan teknologi face recognition. Timothy menekankan AI di Bank Mandiri dirancang untuk memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikannya.
“Tetapi kami sangat percaya bahwa di Bank Mandiri ini kita mempunyai satu pemahaman dimana sebenarnya AI tidak akan menggantikan human tetapi AI akan melakukan augmentasi daripada orang-orang kita peningkatkan kinerja,” jelasnya.
Perseroan juga fokus pada pengembangan kapasitas pegawai melalui pelatihan dalam machine learning dan large language models, serta membentuk task force untuk mengelola implementasi AI secara efektif.
“Kami harus kembangkan terus kemampuan pegawai kami dalam hal pelatihan dalam hal machine learning di train apalagi dengan adanya LLM dan large language model jadi ini menjadikan menjalin partnership dengan praktisi AI di seluruh Mandiri untuk bisa meningkatkan capability ini dalam hal proses AI tidak semata-mata hanya menjalankan tapi kita harus membentuk task force,” tambah Timothy.