Bareng Kemenkeu, Bea Cukai Laporkan Capaian Penerimaan APBN
Merdeka.com - Memasuki bulan keempat tahun anggaran, Bea Cukai yang tergabung dalam perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di beberapa provinsi menyampaikan hasil kinerja dan capaian penerimaan APBN triwulan I tahun 2021.
"Kegiatan rutin ini dilakukan untuk memberikan informasi keuangan negara yang akurat dan akuntabel sebagai informasi publik yang sangat dibutuhkan masyarakat," jelas Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Hatta Wardhana.
Hatta menyebutkan, kali ini Kantor Bea Cukai yang turut memaparkan capaian penerimaannya yaitu Bea Cukai di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Jambi dan Batam.
-
Apa yang sedang dilakukan Kementerian ATR/BPN? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset dengan estimasi nilai yang terselamatkan mencapai ± Rp643,9 triliun.
-
Apa yang diraih BRI pada triwulan I 2024? PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencetak laba Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024.
-
Apa alasan dibekukannya Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Siapa yang memimpin Bea Cukai saat dibekukan? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Bagaimana Kemenkeu RI dibentuk? Bermula dari Departement of Financien Departemen ini dibentuk di masa pemerintahan Hindia Belanda, dengan alasan keadaan ekonomi yang memprihatinkan kala itu.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
Kantor Perwakilan Kemenkeu Sulawesi Utara yang terdiri dari Kantor Pajak, Bea Cukai, Perbendaharaan, dan Kekayaan Negara menggelar konferensi pers di Gedung Keuangan Negara Manado, Senin (26/4).
Penerimaan negara pada triwulan I tahun 2021 di Provinsi Sulut mencapai Rp1,115 triliun, atau mencapai 23,14% dari target sebesar Rp 4,818 triliun.
Penerimaan negara dari Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) sebesar Rp25,83 miliar atau mencapai 103,84% dari target sebesar Rp 24,87 miliar. Penerimaan tersebut dihimpun dari dua kantor yakni Bea Cukai Manado dan Bea Cukai Bitung.
Selain itu, kata Hatta, kinerja dari Kanwil Bea Cukai Sulbagtara juga didukung oleh terlaksananya direct call export dari Manado ke Jepang. Sejak bulan September 2020, ekspor langsung ini telah menghasilkan devisa sebanyak USD 3,889 juta, dengan tonase barang sebesar 490,97 ton.
Menurut Hatta, direct call export ini sangat membantu mendongkrak volume ekspor dari Sulawesi Utara, karena dengan adanya ekspor langsung ini, biaya pengiriman dapat dihemat hingga mencapai 50% jika dibandingkan harus ‘mampir’ dahulu di Jakarta atau Surabaya. Dan juga keuntungan lainnya yaitu waktu tempuh yang jauh lebih singkat menjadi hanya 5-6 jam, sehingga kualitas produk ekspor dapat terjaga dengan baik.
Sinergi instansi Kemenkeu dalam menyampaikan capaian penerimaan juga dilaksanakan di wilayah Sulawesi Selatan. Konferensi pers yang digelar di Gedung Keuangan Negara II Makassar ini menyampaikan informasi terkini terkait capaian dan usaha yang telah dilakukan Kemenkeu termasuk Bea Cukai Sulbagsel dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional pada kurun waktu triwulan I di tahun 2021.
Hatta menyampaikan dengan dukungan ekspor luar biasa, Bea Cukai Sulbagsel optimis bahwa target penerimaan senilai Rp466 miliar akan dapat dipenuhi.
Kegiatan serupa turut digelar Kemenkeu di Provinsi Jambi via daring dan secara terpisah, Bea Cukai Batam juga menyampaikan hasil penerimaan yang telah mencapai 99,44% berkat pelunasan berbagai piutang yang telah dibayarkan hingga Maret 2021.
Hatta mengatakan bahwa laporan capaian penerimaan ini akan diadakan setiap tiga bulan sekali.
"Diharapkan dengan adanya press release ini, masyarakat dapat mengerti APBN kita ini digunakan untuk apa saja dan seperti apa proses penggunaannya," pungkasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
APBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaKinerja APBN masih menunjukkan hasil positif hingga September 2023. Pendapatan negara dan belanja negara tetap tumbuh.
Baca SelengkapnyaDi tengah gejolak perekonomian dunia, ekonomi Indonesia mampu bertahan dengan didukung inflasi yang terkendali.
Baca SelengkapnyaBea dan Cukai juga mengemban fungsi penting dengan memfasilitasi industri dan perdagangan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBea Cukai menopang postur APBN sepanjang tahun 2023
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal II-2024, pihaknya sudah menggunakan Rp119,75 miliar dari pagu anggaran Rp 284,36 miliar.
Baca SelengkapnyaPenerimaan ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen.
Baca SelengkapnyaBea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan
Baca Selengkapnya