Begini Cara Pemerintah Korsel Bantu Pekerja Asing yang Terkendala Bahasa
Pemerintah telah menunjuk 41 lembaga yang dapat mengakomodir pekerja asing belajar bahasa Korea secara gratis.
Pemerintah telah menunjuk 41 lembaga yang dapat mengakomodir pekerja asing belajar bahasa Korea secara gratis.
Pemerintah Korea Selatan membuka beragam layanan khusus bagi para pekerja asing. Layanan yang diutamakan kali ini adalah konseling, penerjemahan, pendidikan vokasi.
Melansir The Korea Times, langkah ini dilakukan agar para pekerja asing bisa menyesuaikan diri selama berada di Korea Selatan.
Berdasarkan data yang masuk ke Kementerian Ketenagakerjaan Korea Selatan, bahasa menjadi salah satu kendala terbesar bagi para pekerja.
Untuk itu, kementerian ini membuka layanan konseling multibahasa yang kemudian disebut konselor bahasa asing bagi Employment Permit System (EPS).
Konselor ini menawarkan konseling tatap muka dan telepon serta dukungan administratif terkait EPS, program tenaga kerja migrasi, yang memungkinkan pekerja dari 16 negara Asia, termasuk Filipina, Vietnam, Thailand, dan Indonesia, bekerja di Korea dengan visa khusus.
Sedikitnya, 60 konselor diterjunkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan yang disebar ke seluruh Korea yang banyak pekerja asing seperti di Uijeongbu, Provinsi Gyeonggi dan Changwon di Provinsi Gyeongsang Selatan.
Kementerian telah menugaskan satu hingga enam penerjemah tambahan ke setiap kantor tenaga kerja setempat untuk meningkatkan dukungan komunikasi dengan pekerja asing. Saat ini, terdapat 137 penerjemah yang beroperasi di 45 kantor setempat.
Pusat Konseling untuk Pekerja Asing, yang juga dikenal sebagai HUG Korea, merupakan pusat panggilan bagi pekerja imigran, yang buka sepanjang tahun.
Sejak 2011, pusat panggilan tersebut telah menyediakan layanan dalam 16 bahasa bagi mereka yang tidak fasih berbahasa Korea dan karena itu, mengalami kesulitan dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Misalnya, ketika pekerja asing mengunjungi kantor ketenagakerjaan setempat untuk melaporkan upah yang terlambat tetapi mengalami kendala bahasa, mereka dapat menghubungi juru bahasa dengan menghubungi 1577-0071.
Konselor kemudian akan memverifikasi detail pengaduan dan memfasilitasi prosedur penyelesaian masalah menggunakan fungsi panggilan tiga arah.
Pusat Dukungan Pekerja Asing juga menawarkan konseling langsung dan telepon untuk pertanyaan dari pekerja asing tentang berbagai masalah tentang kehidupan di masyarakat lokal, termasuk perumahan, perawatan kesehatan, dan masalah hukum.
Pusat-pusat ini saat ini beroperasi di sembilan lokasi Busan, Daegu, Incheon, Gwangju, Changwon, Gimhae, Yangsan, Provinsi Chungcheong Selatan, dan Provinsi Jeolla Utara. Di antaranya, pusat-pusat di Busan dan Provinsi Jeolla Utara baru saja didirikan.
Di setiap pusat, sekitar tiga konselor menyediakan layanan konseling dan pendidikan dalam berbagai bahasa untuk membantu pekerja beradaptasi di setiap wilayah.
Setiap pusat juga menyelenggarakan acara budaya yang disesuaikan dengan tradisi atau ciri khas setempat.
Misalnya, pusat Gimhae mengadakan acara yang mempromosikan pertukaran budaya antara warga negara asing.
Sementara pusat Yangsan mengadakan festival bagi mereka yang berasal dari latar belakang multikultural.
Pusat Changwon memiliki program dukungan bagi pekerja asing yang ingin memperoleh SIM di sini.
Kementerian juga telah berupaya memperluas pendidikan bagi pekerja asing, dengan memilih 41 lembaga, termasuk universitas, yang didedikasikan untuk menawarkan pendidikan bahasa Korea gratis di akhir pekan.
Selain itu, pelatihan kejuruan di bidang-bidang seperti perawatan mobil dan pengelasan telah ditawarkan sejak 2010 bagi pekerja asing yang bekerja di Korea untuk meningkatkan kinerja pekerjaan mereka dan meningkatkan produktivitas bagi para pemberi kerja.
Selain itu, bagi mereka yang akan kembali ke negara asal, pendidikan dan pelatihan kejuruan yang relevan telah ditawarkan untuk membantu mereka dipekerjakan oleh perusahaan lokal atau mendirikan bisnis mereka sendiri setelah mereka kembali.
Walaupun tak mudah, para siswa sangat antusias dalam belajar Bahasa asing.
Baca SelengkapnyaAdapun, dana BOS merupakan bantuan pendidikan yang berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca SelengkapnyaPekerja paruh waktu menilai bekerja dengan AI dapat mengurangi stres.
Baca SelengkapnyaDengan belajar bahasa asing, seseorang dapat memperluas cakrawala koneksi dan komunikasi internasional.
Baca SelengkapnyaBelajar Bahasa Korea tidak sesulit yang kita kira. Bahkan Bahasa Korea terbilang lebih mudah jika dibandingkan dengan Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Indonesia, mewakili 11 negara ASEAN di Seoul.
Baca SelengkapnyaKoordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul, Teuku Zulkaryadi mengungkapkan standar yang harus dipenuhi calon pekerja asing di Korsel.
Baca SelengkapnyaDi sini pengunjung bisa mendapatkan literasi seputar antikorupsi dengan mudah dan gratis.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan belum ada keputusan lebih lanjut mengenai skema anggaran program makan siang gratis tersebut.
Baca Selengkapnya