Berapa Konsumsi BBM Pesawat Raksasa A380-800 yang Mendarat di Bali?
Merdeka.com - PT Pertamina memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis avtur sebanyak 118 kiloliter sekali terbang untuk armada Emirates Airbus A-380 yang melayani rute penerbangan langsung dari Bali menuju Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).
"Emirates A380 pesawat penumpang terbesar di dunia jadi banyak menyerap avtur," kata Manager Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi dikutip dari Antara Denpasar.
Ada pun satu kiloliter setara 1.000 liter sehingga konsumsi 118 kiloliter mencapai sekitar 118.000 liter avtur. BUMN minyak dan gas itu mencatat apabila dibandingkan konsumsi avtur untuk maskapai dan rute yang sama namun dengan jenis pesawat berbeda yakni Boeing 777, konsumsi avtur mencapai sekitar 20 kiloliter.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Apa yang diluncurkan oleh Pertamina? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Dari mana Etihad Airways terbang ke Bali? Maskapai penerbangan nasional Uni Emirat Arab (UEA), Etihad Airways melakukan pendaratan untuk pertama kalinya di Denpasar, Bali pada hari Rabu (3/7) lalu.
-
Bagaimana cara Pertamina membantu mobil yang kehabisan BBM? 'Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
Penerbangan langsung Bali-Dubai dengan maskapai di kawasan Timur Tengah itu diperkirakan memakan waktu sekitar sembilan jam penerbangan.
Berdasarkan data Emirates, pesawat jumbo itu mampu menampung menampung 484 hingga 615 konfigurasi tempat duduk, tergantung kelas dan jarak penerbangan.
Sementara itu, data One Solution Pertamina, harga avtur di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali untuk rute internasional periode 1-14 Juni 2023 mencapai 88,9 sen dolar AS per liter.
Sedangkan, Pertamina MOR V mencatat konsumsi avtur harian di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencapai sekitar 1.495 kiloliter dengan kapasitas tampung mencapai sekitar 24.300 kiloliter.
Sebelumnya, pesawat penumpang terbesar di dunia itu untuk penerbangan reguler perdana mendarat di Bali sehingga menjadi yang pertama di Indonesia pada Kamis (1/6).
Penerbangan perdana Emirates A380 dengan nomor penerbangan EK-368 membawa 482 orang penumpang termasuk kru, pesawat menyentuh landasan pacu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pukul 16.35 WITA yang berangkat dari Dubai pada Kamis (1/6) pukul 03.49 waktu setempat.
Untuk penerbangan rute sebaliknya, yakni Bali-Dubai, pesawat Airbus A380 dengan seri 800 tersebut menggunakan nomor penerbangan EK369 yang berangkat pukul 20.18 WITA, yang membawa 474 penumpang.
Saat ini, berdasarkan data operator PT Angkasa Pura 1, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani penerbangan komersial reguler rute Dubai-Bali-Dubai yang dioperasikan Emirates dengan frekuensi dua penerbangan setiap hari.
Dua penerbangan tersebut sebelumnya dioperasikan oleh Emirates dengan menggunakan pesawat tipe Boeing 777-300ER.
Dengan beroperasinya pesawat Airbus A380-800 tersebut, mulai 1 Juni Airbus A380-800 resmi menggantikan peran salah satu dari pesawat Boeing 777-300ER untuk melayani rute Dubai-Bali-Dubai.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali resmi menjadi salah satu dari 53 bandara di dunia yang melayani penerbangan komersial reguler menggunakan Airbus A380.
Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat hingga saat ini dilayani 13 maskapai domestik dan 36 maskapai internasional yang melayani 29 rute internasional dengan rata-rata penumpang harian saat ini mencapai 30.133 orang dan 166 pergerakan pesawat.
Selama Januari-April 2023, salah satu bandara tersibuk di Tanah Air ini melayani enam juta penumpang, sebanyak 3,2 juta orang di antaranya penumpang internasional dan sisanya 2,8 juta orang adalah penumpang domestik.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Emirates akan menawarkan lebih dari 2.600 kursi tambahan setiap minggu ke dan dari Bali.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami berapa kapasitas bahan bakar pesawat dan harga per liter avtur yang harus dibayar oleh setiap maskapai.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kapal tanker yang dioperasikan lantaran kebutuhan Indonesia per hari terhadap BBM mencapai 1,3 juta barrel dan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
Baca SelengkapnyaBahan Bakar Pertamina Patra Niaga Dukung Kesuksesan Pelaksanaan F1 Power Boat
Baca SelengkapnyaDistribusi SAF demi mendorong energi keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaBeredar beberapa potret lawas memperlihatkan kondisi bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di masa lampau. Berikut penampakannya.
Baca SelengkapnyaPengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Baca SelengkapnyaPertamina mendukung operasional penerbangan Indonesia dengan penyediaan avtur melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 kilang.
Baca SelengkapnyaPenggunaan bahan bakar ini akan dilanjutkan ke pesawat komersil untuk uji coba Ground Test hingga Flight Test.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga sukseskan rangkaian pengujian SAF sebagai upaya pengembangan dan penyaluran bahan bakar yang lebih ramah lingkungan bagi industri aviasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia diprediksi akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade ke depan.
Baca Selengkapnya