Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BI: Penurunan Ekspor Impor Akibat Pembatasan Perdagangan di Berbagai Negara

Bos BI: Penurunan Ekspor Impor Akibat Pembatasan Perdagangan di Berbagai Negara Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. ©2019 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut bahwa penurunan aktivitas ekspor-impor terjadi karena adanya pembatasan perdagangan dari berbagai negara. Pembatasan ini dilakukan untuk memitigasi penyebaran wabah virus corona.

Ekspor tercatat menurun karena para eksportir tidak bisa mengirim barang ke negara tujuan. Misalnya seperti ekspor ke China terhambat karena terjadi penutupan akses di sana. Pengusaha juga tidak bisa melakukan impor lantaran negara asal melakukan pembatasan.

"Jadi bukan karena ada pelemahan permintaan impor tapi, karena terganggunya mata rantai perdagangan dunia," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, (31/3).

Orang lain juga bertanya?

Perry menyebut, langkah-langkah pencegahan penyebaran virus corona menyebabkan pengurangan drastis aktivitas ekonomi. Termasuk interaksi orang. Sehingga menyebabkan gangguan aktivitas ekonomi, baik itu ekspor, impor atau investasi. Hal ini tentu saja akan dampak pada konsumsi masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu dia mengimbau para investor luar negeri dan korporasi luar negeri untuk bijak dalam menggunakan kebutuhan dolar. Penggunaan dolar sebaiknya hanya untuk kebutuhan yang bersifat mendesak.

"Kalau kebutuhannya sebulan, 3 bulan tidak perlu nubruk-nubruk. Lakukan lindung nilai bisa forward atau DNDF," kata Perry.

Perry meyakinkan bahwa pasar keuangan tetap beroperasi. Bank-bank akan tetap melayani, sehingga aktivitas bisa terjaga. Kemudian risiko nilai tukar bisa terlindungi tanpa harus saling bertabrakan. Lalu menyebabkan kepanikan dan berpengaruh ke nilai tukar.

Dia menyarankan kepada para investor mulai sekarang lebih baik melakukan lindung nilai lewat DNDF atau domestic clustary.

"Bahkan mereka mendirikannya dengan control part dengan perusahaan mereka," ujarnya.

Kebijakan Genjot Perdagangan

Pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan ekonomi dalam rangka penanganan dampak penyebaran virus corona di Indonesia. Paket kebijakan ini disusun beberapa saat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga negara Indonesia positif terpapar covid-19.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan ada empat kebijakan baru yang telah dirumuskan pemerintah. Kebijakan ini diberi nama second stimulus yang tujuannya untuk mendorong kelancaran arus impor dan ekspor.

"Kalau dari siklus logistik barang saat ini sudah waktunya memikirkan pasokan bahan baku industri dan ekspor kita," kata Susiwijono di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Empat kebijakan tersebut yaitu, penyederhanaan aturan larangan pembatasan atau tata niaga di seluruh sektor. Mulai dari aturan SPLK, untuk produk kayu misalnya, kemudian health certificate dan surat keterangan asal.

Mengenai implementasi ini, Kemenko Perekonomian bersama dengan Kementerian Perdagangan sedang membahas formulasinya. "Intinya seluruh tata niaga ekspor diminta disederhanakan, kalau tidak perlu dihapuskan," kata Susi.

Langkah selanjutnya, pemerintah akan melakukan pengurangan larangan pembatasan impor, terutama impor bahan baku agar tidak terkendala di dalam impornya. "Larangan pembatasan ini kita kurangi, sebisa mungkin kita hapuskan," ujarnya.

Ketiga, percepatan proses impor. Importir yang memiliki reputasi tinggi diminta untuk mengurangi treatment pemeriksaan apapun, sehingga prosesnya jadi lebih cepat. Hal ini juga telah dikoordinasikan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Keempat, pemerintah meminta mengurangi logistik cost dan melakukan efisiensi di proses logistik dengan cara mendorong yang national logistic ecosystem. Pada tahap awal akan menggunakan sistem Indonesia National Single Window (INSW) dengan sistem Inaportnet.

"Siang ini kami diminta untuk tindak lanjuti, dan kami akan konkretkan," kata Susi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia

Ekspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik

Penurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot

Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Kebijakan Anti Dumping Bakal Buat Harga Keramik Semakin Mahal
Hati-Hati, Kebijakan Anti Dumping Bakal Buat Harga Keramik Semakin Mahal

Dikhawatirkan terjadinya retaliasi yang akan dilakukan oleh pihak China. Retaliasi adalah tindakan balasan oleh suatu negara terhadap negara lain.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya

Tak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Zulkifli Hasan Bantah Industri Tekstil Gulung Tikar Akibat Aturan Impor Kemendag
Zulkifli Hasan Bantah Industri Tekstil Gulung Tikar Akibat Aturan Impor Kemendag

Zulhas menyebut, bahwa tren kebangkrutan industri tekstil dalam beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan Permendag 8 2024.

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia

Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar

China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu
Harga Komoditas Anjlok, Ekspor 2023 Diperkirakan Tak Setinggi Tahun Lalu

Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.

Baca Selengkapnya
Asal Muasal Produk China Dijual Harga Murah di Banyak Negara
Asal Muasal Produk China Dijual Harga Murah di Banyak Negara

Pemerintah China memiliki dukungan yang penuh kepada para pelaku usahanya.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023
Data BPS: Kinerja Ekspor Indonesia Anjlok 10,43 Persen di Oktober 2023

Realisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.

Baca Selengkapnya