Bos Binance Akui Langgar UU Pencucian Uang, Investor Ramai-Ramai Tarik Dana Rp15,46 Triliun dalam 24 Jam
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mewajibkan Binance membayar denda dan penyitaan aset sekitar Rp66,93 triliun.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mewajibkan Binance membayar denda dan penyitaan aset sekitar Rp66,93 triliun.
Bos Binance Akui Langgar UU Pencucian Uang, Investor Ramai-Ramai Tarik Dana Rp15,46 Triliun dalam 24 Jam
Investor Ramai-Ramai Tarik Dana Rp15,46 Triliun dalam 24 Jam
Kepala eksekutif bursa kripto, Binance, Changpeng Zhao, mengundurkan diri setelah mengaku bersalah atas pelanggaran pencucian uang.
Akibatnya, investor kripto menarik dana mereka lebih dari USD1 miliar atau setara Rp15,56 triliun. Penarikan dana tersebut tak lebih dari 24 jam.
"Saya melakukan kesalahan, dan saya harus bertanggung jawab. Ini yang terbaik untuk komunitas kami, untuk Binance, dan untuk diri saya sendiri",
ujar Zhao dalam postingan di X, dikutip Jumat (24/11).
Mengutip BBC News, Departemen Kehakiman Amerika Serikat mewajibkan Binance, bursa kripto terbesar di dunia, untuk membayar denda dan penyitaan aset sebesar USD4,3 miliar atau sekitar Rp66,93 triliun.
Binance dinilai menjadi platform yang mewadahi transaksi hampir Rp14 triliun antara pengguna kripto Amerika dan Iran.
Binance juga dituding memfasilitasi transaksi jutaan dolar pengguna aset kripto di Suriah, Krimea, Donetsk, dan Luhansk yang diduduki Rusia di Ukraina.
Binance, yang terdaftar di Kepulauan Cayman, dikenal sebagai platform terbesar di dunia untuk membeli dan menjual mata uang kripto dan aset digital lainnya.
Juru Bicara Departemen Kehakiman mengatakan, pertukaran transaksi tersebut memudahkan para penjahat dan teroris untuk memindahkan uang.
“Antara Agustus 2017 dan April 2022, terdapat transfer langsung sekitar USD106 juta dalam bentuk bitcoin ke dompet Binance.com dari Hydra," kata juru bicara.
Department Kehakiman mengklasifikasikan Hydra sebagai pasar gelap Rusia yang populer dan sering digunakan oleh penjahat.
Alasannya karena mereka memfasilitasi penjualan barang dan jasa ilegal.
merdeka.com
"Binance sekarang harus melaporkan aktivitas mencurigakan kepada otoritas federal. Ini akan memajukan penyelidikan kriminal kami terhadap aktivitas dunia maya yang berbahaya dan penggalangan dana terorisme, termasuk penggunaan pertukaran mata uang kripto untuk mendukung kelompok seperti Hamas,”
kata Departemen Kehakiman.
Selanjutntya, Kepala Pasar Regional Perusahaan, Richard Teng menggantikan Chengpeng Zhao sebagai CEO baru.
Dalam sebuah postingan di X, Changpeng Zhao mengatakan.
"Tidak mudah untuk melepaskannya secara emosional," kata Richard.