Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPS: Daya Beli Masyarakat Naik Karena Ibu-Ibu Malas Masak

BPS: Daya Beli Masyarakat Naik Karena Ibu-Ibu Malas Masak Katering. ©2017 Merdeka.com/Muhammad Hasits

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2018 sebesar 5,18 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dari kuartal I hingga kuartal IV-2018 mencapai 5,17 persen. Angka ini juga menjadi salah satu capaian tertinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2014 lalu.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Sri Soelistyowati mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada 2018 tidak terlepas dari daya beli masyarakat yang mulai tumbuh. Tercatat, pada periode tersebut konsumsi rumah tangga pada 2018 mencapai 5,05 persen, atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,94 persen.

Soelostyowati mengatakan, pada umumnya trend konsumsi rumah tangga sudah dalam kondisi baik yakni berada dikisaran 5 persen. Hal ini terlihat pada kuartal III-2018 saja sektor konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 5,03 persen.

Orang lain juga bertanya?

"Tapi semua indikator ini bagus, tapi sharenya ke leisure itu sekarang agak meningkat. Terlihat sekarang ibu-ibu agak males masak, jadi kalau kita belanja makanan jadi, akomodasi, transportasi, rekreasi sekarang shifting ke sana," katanya saat dijumpao di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (6/2).

Di samping itu, lanjut dia, makanan jadi juga menjadi faktor penyebab konsumsi rumah tangga meningkat. Berdasarkan data BPS, untuk sektor restoran telah terjadi peningkatan sebanyak 5,74 persen. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 5,43 persen.

"Mungkin orang lebih suka selfie daripada masak makanan karena barang makanannya itu relatif melambat, sementara yang konsumsi makanan jadi naik. Jadi makanan jadi misalnya yang beli di restoran dan belanja lewat go-food itu naik," katanya.

Dia menagatakan, peningkatan pengiriman tersebut juga terlihat berdasarkan dari hasil survei di seluruh kabupaten kota yang dilakukan oleh BPS. Sehingga dari hasil survei tersebut, setiap perkuartalnya ditemukan besaran angkanyam

"Setiap triwulan kami tracking. Ke pelaku jasa delivery juga kami cross check tapi kami ada survei ke pengeluaran, pertanyaannya detail dan itu dilakukan setiap bulan. Ada panel dan pergerakannya," pungkasnya.

Perlu diketahui, peetumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang 2018 sebesar 5,05 2018 menjadi tertinggi sejak 2015 lalu. Di mana pada 2015, konsumsi rumah tangga hanya capai 4,96 persen. Kemudian di 2016 meningkat sebesad 5,01 persen, dan menurun kemnali di 2017 sebesar 4,94 persen.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daya Beli Kelas Menengah Terseok-seok, Gaji Habis Buat Beli Makan
Daya Beli Kelas Menengah Terseok-seok, Gaji Habis Buat Beli Makan

Erosi daya beli masyarakat kelas menengah ini tercermin dari peningkatan porsi pengeluaran untuk makanan.

Baca Selengkapnya
Temuan Sri Mulyani soal Pelemahan Daya Beli Masyarakat dan Penurunan Kelas Menengah
Temuan Sri Mulyani soal Pelemahan Daya Beli Masyarakat dan Penurunan Kelas Menengah

Soal pergeseran kelas menengah, menurutnya pergeseran kelas itu tidak hanya terjadi pada satu kelompok.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Wanti-Wanti Masyarakat Menengah ke Bawah, Daya Beli Bakal Turun Imbas Harga Pangan Naik
Sri Mulyani Wanti-Wanti Masyarakat Menengah ke Bawah, Daya Beli Bakal Turun Imbas Harga Pangan Naik

Inflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi

Pemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Airlangga Ungkap Rahasia Ekonomi RI Kuartal II-2023 Tumbuh di Atas 5 Persen
Airlangga Ungkap Rahasia Ekonomi RI Kuartal II-2023 Tumbuh di Atas 5 Persen

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal II-2023 Tumbuh 5,17 Persen Ditopang Musim Liburan, THR dan Gaji Ke-13 PNS
Ekonomi Kuartal II-2023 Tumbuh 5,17 Persen Ditopang Musim Liburan, THR dan Gaji Ke-13 PNS

Edy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Anjlok, Produsen Makanan Minta Pemerintah Kembali Salurkan BLT
Daya Beli Masyarakat Anjlok, Produsen Makanan Minta Pemerintah Kembali Salurkan BLT

BPS mencatat jumlah kelas menengah pada tahun 2019 mencapai 57,33 juta orang.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah

Menurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024

Kategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani soal Ekonomi Deflasi Lima Bulan Berturut-turut: Ini Karena Penurunan Harga Pangan
Sri Mulyani soal Ekonomi Deflasi Lima Bulan Berturut-turut: Ini Karena Penurunan Harga Pangan

Sri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya