BPS: Daya Beli Masyarakat Naik Karena Ibu-Ibu Malas Masak
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2018 sebesar 5,18 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dari kuartal I hingga kuartal IV-2018 mencapai 5,17 persen. Angka ini juga menjadi salah satu capaian tertinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2014 lalu.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Sri Soelistyowati mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada 2018 tidak terlepas dari daya beli masyarakat yang mulai tumbuh. Tercatat, pada periode tersebut konsumsi rumah tangga pada 2018 mencapai 5,05 persen, atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,94 persen.
Soelostyowati mengatakan, pada umumnya trend konsumsi rumah tangga sudah dalam kondisi baik yakni berada dikisaran 5 persen. Hal ini terlihat pada kuartal III-2018 saja sektor konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 5,03 persen.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa daya beli petani Sulut semakin baik? Ia menjelaskan, perubahan NTP dikarenakan kenaikan nilai Indeks Harga yang diterima Petani (It) lebih tinggi dari pada kenaikan niIai Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib). Indeks Harga yang diterima petani naik 1,74 persen. Sementara Indeks Harga yang dibayar petani naik hanya 0,98 persen.
"Tapi semua indikator ini bagus, tapi sharenya ke leisure itu sekarang agak meningkat. Terlihat sekarang ibu-ibu agak males masak, jadi kalau kita belanja makanan jadi, akomodasi, transportasi, rekreasi sekarang shifting ke sana," katanya saat dijumpao di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (6/2).
Di samping itu, lanjut dia, makanan jadi juga menjadi faktor penyebab konsumsi rumah tangga meningkat. Berdasarkan data BPS, untuk sektor restoran telah terjadi peningkatan sebanyak 5,74 persen. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 5,43 persen.
"Mungkin orang lebih suka selfie daripada masak makanan karena barang makanannya itu relatif melambat, sementara yang konsumsi makanan jadi naik. Jadi makanan jadi misalnya yang beli di restoran dan belanja lewat go-food itu naik," katanya.
Dia menagatakan, peningkatan pengiriman tersebut juga terlihat berdasarkan dari hasil survei di seluruh kabupaten kota yang dilakukan oleh BPS. Sehingga dari hasil survei tersebut, setiap perkuartalnya ditemukan besaran angkanyam
"Setiap triwulan kami tracking. Ke pelaku jasa delivery juga kami cross check tapi kami ada survei ke pengeluaran, pertanyaannya detail dan itu dilakukan setiap bulan. Ada panel dan pergerakannya," pungkasnya.
Perlu diketahui, peetumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang 2018 sebesar 5,05 2018 menjadi tertinggi sejak 2015 lalu. Di mana pada 2015, konsumsi rumah tangga hanya capai 4,96 persen. Kemudian di 2016 meningkat sebesad 5,01 persen, dan menurun kemnali di 2017 sebesar 4,94 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erosi daya beli masyarakat kelas menengah ini tercermin dari peningkatan porsi pengeluaran untuk makanan.
Baca SelengkapnyaSoal pergeseran kelas menengah, menurutnya pergeseran kelas itu tidak hanya terjadi pada satu kelompok.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat jumlah kelas menengah pada tahun 2019 mencapai 57,33 juta orang.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya