Bukan China, Ini Negara Rajin Beri Utang ke Amerika Serikat
Merdeka.com - Negara adidaya Amerika Serikat (AS) tengah terlilit utang dalam jumlah sangat besar. Per Februari 2023, total utang pemerintah AS mencapai USD 31,45 triliun atau setara Rp462.000 triliun
Tingginya nilai utang yang ditanggung Pemerintah AS dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Antara lain, pandemi Covid-19 yang menyebabkan anjloknya penerimaan negara.
Di sisi lain, pengeluaran pemerintah AS melonjak tajam untuk berbagai kebijakan penanganan Covid-19. Selain itu, Pemerintah AS juga harus menanggung beban bunga untuk kebijakan perang di masa lalu hingga meningkatnya angka penduduk yang memasuki usia pensiun. Akibatnya, negara adidaya AS terancam gagal bayar utang (default).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
Melansir dari laman investopedia.com di Jakarta, Jumat (12/5), jenis utang nasional AS dikategorikan sebagai utang antar pemerintah dan utang publik. Utang antar pemerintah adalah utang yang dipegang di AS oleh lembaga dan entitas federal.
"Itu membuat sekitar seperlima dari total hutang AS yang belum dibayar. Utang ini termasuk uang yang terutang kepada Jaminan Sosial, dana pensiun militer, Medicare, dan dana pensiun lainnya," tulis Investopedia
Sementara itu, sisanya adalah utang publik. Di mana pemerintah asing memegang sebagian besar utang publik, sedangkan sisanya dimiliki oleh bank AS dan investor individu, Federal Reserve, pemerintah negara bagian dan lokal, reksa dana, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan pemegang obligasi tabungan.
Negara Pemberi Utang ke Amerika Serikat
Berikut 5 daftar negara pemberi utang terbanyak ke Amerika Serikat:
1. Jepang
Jepang merupakan pemegang surat utang terbesar ke AS, dengan kepemilikan treasury (surat utang atau obligasi) sebanyak USD 1,08 triliun per November 2022. Dengan ini, Jepang mengalahkan China sebagai pemegang utang asing terbesar di AS.
"Jepang memegang 14,87 persen dari utang AS milik asing," ungkap Investopedia.
2. China
China mendapat banyak perhatian karena memegang sebagian besar utang pemerintah AS. Mengingat ekonominya berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, mungkin hal ini seharusnya tidak mengejutkan.
China menempati posisi kedua di belakang Jepang. Tercatat, kepemilikan treasury terhadap AS mencapai USD 870 miliar per November 2022.
Di sisi lain, utang milik China sering dijadikan bahan pembicaraan politik. Faktanya, Treasuries adalah investasi logis untuk negara dengan cadangan mata uang asing yang tinggi. China saat ini memegang hampir 11,96 persen dari utang luar negeri AS.
3. Inggris
Investor Inggris meningkatkan kepemilikan mereka atas utang AS menjadi USD 645,8 miliar pada November 2022. Ini meningkat dari USD 641,3 miliar bulan sebelumnya.
Investasi Inggris dalam utang AS mungkin terkait dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi di Inggris. Inggris memegang 8,87 persen dari utang luar negeri AS
4. Belgia
Kepemilikan besar Belgia atas Treasuries AS telah meningkat secara substansial dalam beberapa bulan terakhir. Peningkatan ini sebagian dapat dikaitkan dengan peningkatan aktivitas di perusahaan Euroclear yang berbasis di Brussel, yang merupakan lembaga keuangan utama Eropa yang berspesialisasi dalam penyelesaian transaksi sekuritas.
Pada November 2022, Belgia memiliki utang AS sebesar USD 332,9 miliar. Nilai ini setara 4,57 persen dari total utang luar negeri.
5. Luksemburg
Luksemburg adalah pemegang utang AS terbesar kelima di antara negara-negara asing sekaligus memiliki salah satu PDB per kapita tertinggi USD 133.590 pada 2021, data terbaru tersedia.
Peringkat ini mungkin karena status Luksemburg sebagai surga pajak, di mana investor kaya memarkir dananya di perusahaan induk lokal.
Sebagian besar kekayaan ini kemudian diinvestasikan dalam berbagai sekuritas, termasuk Perbendaharaan. Pada November 2022, Luxembourg memegang USD 312,9 miliar dalam Departemen Keuangan AS. Ini setara dengan 4,3 persen dari total kepemilikan asing.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaNegara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya