Candi Borobudur Jadi Wisata Ziarah Umat Buddha, InJourney Hadirkan Penerbangan Langsung Thailand ke Yogyakarta
InJourney dan Thai Airways melihat peluang besar dalam memfasilitasi akses menuju kawasan Candi Borobudur.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama Thai Airways International Public Company Limited (Thai Airways) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) untuk memperkuat konektivitas udara antara Thailand dan Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempermudah akses menuju Candi Borobudur, yang dicanangkan sebagai destinasi wisata ziarah atau pilgrim tourism.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, mengungkapkan kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen InJourney untuk menjadikan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah yang inklusif bagi penganut agama Buddha.
"Kami memahami bahwa animo wisatawan dengan minat khusus seperti spiritual pilgrim di Candi Borobudur ini sangat tinggi, untuk itu kami mengembangkan konektivitas dari sisi udara berkolaborasi dengan Thai Airways," kata Maya dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Selasa (20/8).
InJourney dan Thai Airways melihat peluang besar dalam memfasilitasi akses menuju kawasan Candi Borobudur. Mengingat jumlah pemeluk agama Buddha yang mencapai 530 juta di seluruh dunia. Apalagi mereka mayoritas berada di Asia, termasuk Thailand dengan 64 juta pemeluk ajaran Buddha.
Saat ini, Candi Borobudur menerima sekitar 1,4 juta pengunjung setiap tahun. Sebanyak dengan 10 persen di antaranya wisatawan mancanegara.
"Dengan jumlah yang sangat potensial ini dan dengan dibukanya konektivitas udara antara Thailand via Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), kami targetkan terdapat kenaikan kunjungan dari wisatawan mancanegara sebesar 5 kali lipat ke depannya,” jelas Maya.
Candi Borobudur Jadi Wisata Religi Umat Buddha
Di sisi lain, InJourney Destination Management (IDM), anak perusahaan InJourney yang mengelola Candi Borobudur, menerapkan empat pilar pengelolaan yakni konservasi, spiritual, edukasi, dan pariwisata.
Direktur Komersial IDM, Hetty Herawati, menekankan pentingnya aspek spiritual dari Candi Borobudur sebagai destinasi wisata pilgrim.
"Kami menyadari bahwa Borobudur memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pilgrim dunia karena selain Candi Borobudur memiliki nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa, nilai-nilai serta filosofi kehidupan dalam relief dan arsitektur Candi Borobudur sangat relevan untuk umat Buddha sekaligus untuk semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya," tutur Hetty.
Hetty menyampaikan berbagai aktivitas spiritual seperti Festival Purnama Waisak dan Indonesia Tipitaka Chanting telah rutin dilaksanakan di Candi Borobudur.
Selain itu, familiarization trip untuk operator tur dari Thailand dan negara Asia berbasis Buddha telah dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendukung pertumbuhan ekosistem pariwisata di kawasan Borobudur.
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) akan menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan yang menuju Yogyakarta dan sekitarnya, termasuk Candi Borobudur.