Cerita Unang, Produsen Tas Wanita dari Tasikmalaya yang Omsetnya hingga Miliarah Rupiah per Bulan
Unang bercerita, di tahun 2009 dia sudah mulai merintis usaha dengan berjualan online melalui Facebook.
Unang bercerita, di tahun 2009 dia sudah mulai merintis usaha dengan berjualan online melalui Facebook.
Cerita Unang, Produsen Tas Wanita dari Tasikmalaya yang Omsetnya hingga Miliarah Rupiah per Bulan
Perjalanan Unang jadi Produsen Tas Wanita dari Tasikmalaya
Tidak antipati terhadap perubahan menjadi kunci Unang Saepulloh tetap eksis dalam menjalankan bisnis Kamiya, produsen tas wanita asal Tasikmalaya, Jawa Barat.
Unang bercerita, di tahun 2009 dia sudah mulai merintis usaha dengan berjualan online melalui Facebook.
Saat itu, dia berjualan jam tangan. Stok jam tangan yang dia jual didapat dari Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Satu waktu, ketika dia membeli jam tangan, distributor tersebut bertanya lokasi penjualan jam tangannya.
Sebab, pembelian Unang cukup sering dan dalam jumlah banyak.
"Saya bilang saya enggak punya toko, saya jualan online," kata Unang sebagaimana dikutip Dari YouTube Naik Kelas, Rabu (11/10).
Unang kemudian menjelaskan teknik menjual produk melalui online.
Distributor tersebut juga kemudian merambah ke penjualan online.
Alhasil, penjualan jam tangan Unang tidak optimal karena harga yang dia jual otomatis lebih tinggi dibandingkan harga yang dijual distributor.
"Dari situ, saya pikir harus jadi tangan pertama kalau bertahan di jualan online," kata dia.
Hingga kemudian, Unang memutuskan untuk membuat tas wanita.
Alasannya, fesyen wanita cukup tinggi dibandingkan produk fesyen lainnya.
Promosi dan penjualan tas yang diberi nama Kamiya pun dipromosikan melalui Facebook hingga tahun 2012-2013.
Di tahun 2013, fokus penjualan tas beralih ke Instagram. Saat itu, kata Unang, Instagram menjadi media sosial yang paling digemari.
"Saat menjual produk di medsos sebenarnya banyak yang mengejek. Medsos itu untuk hiburan bukan untuk jualan, ya sudah biar saja saya tetap jalan," kata dia.
Penjualan tas Kamiya semakin meningkat, bahkan Unang sudah memiliki banyak pengecer atau reseller.
Hingga beberapa reseller menyarankan Unang fokus penjualan di marketplace. Usulan itu kemudian dilakoni.
Namun di awal membuka usaha di marketplace nyatanya tidak mudah. Unang harus memastikan produknya berkualitas baik.
Dia pun sempat membuka toko di mal dengan tujuan meningkatkan popularitas sekaligus kredibilitas Kamiya.
Hingga kini, omset Kamiya per bulan bisa mencapai ratusan bahkan miliaran rupiah.
Hal ini bisa didorong dengan penjualan tas Kamiya per hari bisa mencapai 3.000 barang, tergantung momen yang disediakan marketplace.