Citibank ingatkan Jokowi tidak salah pilih kabinet
Merdeka.com - Presiden terpilih Jokowi diminta untuk memperhatikan perkembangan pasar modal. Paling tidak ada lima hal yang harus jadi perhatian. Diantaranya manufacture Indonesia rate, penyusunan dan perencanaan APBN, kebijakan kenaikan harga BBM dan tidak melakukan akuisisi lahan untuk infrastruktur, stock selection serta defisit transaksi berjalan.
"Saya masih positif, outlook masih oke 12 persen tapi basis kita masih seleksi sektor," kata kepala riset Citibank, Ferry Wong dalam investor summit and capital market 2014 di Jakarta, Kamis (18/9).
Manufaktur Indonesia rate naik 77 persen sampai semester 1 ini. Tetapi tingkat investmen belum naik di semester satu 2014. "Karena pemilu, orang menunda. Tapi pemilu selesai, orang mulai ekspansi. Tapi ada beberapa sektor yang tidak ekspansi," kata dia.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
Foreign direct investment atau investasi langsung masih tetap banyak. Bahkan menurut survei perbankan Jepang, Indonesia masih menjadi negara pertama untuk tujuan investasi.Dia mengatakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bakal memberikan angin segar pada pasar. Dampak negatif berupa kenaikan inflasi sebesar 7,8 persen dan pengaruhnya hanya berjalan sebentar.Selain itu, capital market dalam satu tahun ke depan, diprediksi bakal mencapai 5995 dan akhir tahun 2014, hanya berada di level 5300. "Perlu ada perubahan, perlu kabinet yang bagus, baru indeks naik tinggi. Kalau 2015 saya kira naik 12 persen," katanya. (mdk/arr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stabilitas politik di tanah air selalu menjadi perhatian internasional.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin berharap pejabat yang nanti dilantik Jokowi responsif dengan masalah yang dihadapi Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain itu, dia juga meminta agar pengusaha berhati-hati memilih pemimpin Indonesia Selanjutnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaRAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca SelengkapnyaSederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaOptimisme itu muncul lantaran Menteri Keuangan kembali isi oleh Sri Mulyani Indrawati yang dinilai memiliki integritas yang tinggi dalam mengelola keuangan.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN merespons pernyataan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo soal pemimpin pengganti Presiden Jokowi harus melanjutkan
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menugaskan Kembali Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Merah Putih.
Baca SelengkapnyaSudaryono akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo sore ini sekira 15.00 di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaLuhut memilliki sejumlah kriteria sosok presiden idaman.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca Selengkapnya