Daftar Lima Negara yang Terjerat Utang dari China, Ada Indonesia?
Merdeka.com - China selama ini dikenal menjadi salah satu negara yang loyal memberikan utang ke berbagai negara. Salah satunya Indonesia.
China kini menjadi rujukan pemberi pinjaman baru yang disukai negara-negara berpenghasilan rendah. Di tahun 2020, China memegang 37 persen dari utang negara-negara berkembang.
Menurut data Bank Dunia (World Bank) yang dianalisis oleh Statista, negara-negara yang berutang banyak ke China sebagian besar berlokasi di Afrika, tetapi juga dapat ditemukan di Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa yang didominasi China dalam perlombaan global? China mendominasi perlombaan global dalam paten kecerdasan buatan generative atau AI Generative.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang mendesak peningkatan daya teknologi di China? Para pejabat tinggi di China mendesak agar untuk ditingkatkannya daya teknologi di China karena Presiden AS, Joe Biden melakukan pembatasan kemajuan teknologi dan pembangunan di China.
-
Teknologi apa yang dikuasai China? China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute. Bidang itu meliputi baterai listrik, hipersonik, dan komunikasi frekuensi radio canggih seperti 5G dan 6G.
Sebagai pemberi pinjaman baru yang disukai untuk negara-negara berpenghasilan rendah, China memegang 37 persen dari utang negara-negara ini pada tahun 2020. Hanya 24 persen dari utang bilateral negara-negara tersebut berasal dari seluruh dunia pada tahun itu.
"Jalur Sutera Baru, yang membiayai pembangunan infrastruktur pelabuhan, kereta api, dan darat di seluruh dunia, telah menciptakan banyak utang ke China untuk negara-negara peserta," tulis Statista dikutip, Selasa (6/6).
Pada tahun 2021, China telah secara resmi meminjamkan sekitar USD180 miliar kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Angka ini naik dari hanya sekitar USD 40 miliar pada tahun 2010.
Padahal, pinjaman atau utang dari China memiliki suku bunga yang lebih tinggi daripada pinjaman dari lembaga internasional. Baik Dana Moneter Internasional (IMF), bahkan Bank Dunia (World Bank) atau pinjaman bilateral dari negara-negara Paris Club, dan juga memiliki jendela pembayaran yang lebih pendek.
Namun, China memiliki kemampuan yang lebih luwes dalam memberikan pinjaman komersial dengan memudahkan persyaratan pembayaran. Khususnya untuk untuk mendanai proyek infrastruktur tertentu daripada mengejar tujuan pembangunan secara umum.
Alhasil, tanpa disadari tak sedikit negera yang terjebak dalam jerat utang China. Berikut rinciannya:
1. Djibouti: utang kepada China mencapai 39 persen dari Pendapatan Nasional Bruto (PNB) atau Gross national income (GNI)
2. Angola: utang kepada China mencapai 41 persen dari PNB
3. Maldives: utang kepada China mencapai 38 persen dari PNB
4. Laos: utang kepada China mencapai 30 persen dari PNB
5. Kongo: utang kepada China mencapai 29 persen dari PNB
Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), utang luar negeri (ULN) Indonesia ke China hingga akhir Maret 2023 mencapai USD20,38 miliar atau setara Rp301,62 triliun. Angka ini naik USD370 juta jika dibandingkan dengan posisi utang pada Februari 2023 yang sebesar USD20,01 miliar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaDia mengaku siap membantu langsung para investor asal China yang ingin berinvestasi di ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaResponden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca Selengkapnya