Didesak Dahlan, Jero belum juga putuskan status Blok Mahakam

Merdeka.com - Empat tahun menjelang habisnya masa kontrak Blok Mahakam di Kalimantan Timur, pemerintah belum juga mengambil keputusan mengenai siapa yang akan mengelola blok tersebut setelah 2017 nanti. Total E&P Indonesie dan Inpex saat ini masih mengelola blok tersebut sejak 50 tahun yang lalu.

"Nanti 2017 kontrak kan habis, ini yang kami bahas apakah dilanjutkan seperti dulu, tetap atau berubah, Pertamina akan ikut berapa persen," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Rabu (3/4).

Meski begitu, Jero mengakui bahwa cadangan gas Blok Mahakam semakin menurun. Meski begitu, harus diperlukan penghitungan yang lebih dalam lagi mengenai sisa gas di blok tersebut.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan ikut ngotot bahwa 100 persen saham Blok Mahakam dimiliki oleh Pertamina. Dahlan tergiur dengan keuntungan yang akan diperoleh Pertamina jika memiliki Blok Mahakam, yaitu Rp 171 triliun bisa menandingi Petronas.

Namun, pihak Total E&P Indonesie sendiri meragukan penghitungan tersebut. Pasalnya, keuntungan bersih kontraktor tahun ini saja hanya Rp 15 triliun.

Saat ini Blok Mahakam menjadi penghasil gas terbesar di Indonesia yaitu sekitar 30 persen dari produksi nasional. Sebagian besar gas blok tersebut dikirim ke kilang Bontang untuk dijadikan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) dan dikirim ke beberapa negara termasuk Jepang dan Korea Selatan serta untuk PLTGU Muara Tawar. (mdk/rin)