Erick Thohir Prediksi Tren Kenaikan Harga Komoditas Berlangsung Hingga 2030
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memprediksi tren kenaikan harga komoditas utama dunia akan berlangsung hingga 2030 mendatang.
Menurutnya, tren kenaikan ini dipicu oleh tiga persoalan besar yang tengah dihadapi dunia. Yakni, pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, gangguan supply chain atau rantai pasok, hingga perang Rusia vs Ukraina.
"Gonjang-ganjing supply chain, itu karena covid juga. Sehingga, kenaikan harga komoditas yang kita lihat hari ini akan meningkat sampai 2030," katanya dalam Sidang Dewan Pleno HIPMI di Bali, Jumat (18/3).
-
Kenapa harga bahan pangan naik? Situs Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kebutuhan pokok apa yang harganya naik drastis? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa penyebab inflasi tinggi di beberapa daerah? “Ini yang tinggi sekali seperti Minahasa Selatan 7,56 persen, kita memiliki data lengkap semua daerah, Minahasa Utara 7,46 persen, Toli Toli 7,21 persen, Nabire 6,38 persen, ini tinggi kalau di atas 6 persen 7 persen ini sudah tinggi sekali.““Artinya apa? Ini daerah-daerah ini masyarakatnya sudah susah, kita tidak bisa mengambil patokan gembira dengan angka 3 persen nasional,“ ungkapnya.
-
Kenapa kasus Covid-19 meningkat? “Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.“ Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bahan pangan apa yang naik harganya? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang menjadi trending? Daftar wartawan di Indonesia yang tewas dibunuh usai meliput kasus sensitif.
Meski begitu, Erick meminta masyarakat tidak perlu mengalami ketakutan berlebihan dalam merespon tren kenaikan harga komoditas dunia, termasuk bahan pangan. Mengingat, perekonomian Indonesia terus menunjukkan perbaikan seiring melandainya kasus harian Covid-19.
Selain itu, Pemerintah juga terus memperbaiki pengelolaan sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah. Antara lain dengan mendorong hilirisasi di sektor pertambangan mineral dan batubara (minerba).
"Kemudian, potensi ekonomi digital kita sangat besar dan terus tumbuh," imbuhnya.
Selanjutnya, pemerintah melalui Kementerian BUMN juga terus meluas cakupan Program Makmur untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Program makmur sendiri merupakan bentuk pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian yang didukung teknologi maju.
"Artinya, agriculture juga menjadi kunci pertumbuhan ekonomi kita. Karena itu, Program Makmur ini yang awalnya ditargetkan 50 ribu hektare, InsyaAllah tahun ini akan 200 ribu hektare," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini.
Baca SelengkapnyaErick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adanya opsi diversifikasi itu memberikan para investor kesempatan yang lebih luas untuk mulai terjun di dunia kripto.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaAdapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga mobil baru juga dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik akibat perang.
Baca SelengkapnyaUMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca Selengkapnya