Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Forum G-33 kecewa pengurangan subsidi ekspor tak tercapai

Forum G-33 kecewa pengurangan subsidi ekspor tak tercapai Gita Wirjawan berkunjung ke merdeka.com. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Forum 46 Menteri Perdagangan yang tergabung dalam kelompok G-33 kecewa kesepakatan untuk mengurangi subsidi ekspor tidak tercapai dalam konferensi tingkat menteri World Trade Organization (WTO) ke-9 di Bali.

"Kami melihat kekecewaan mendalam para anggota G-33 karena batas waktu untuk mengurangi subsidi ekspor pada tahun 2013 telah lewat," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Nusa Dua, Senin (2/12).

Proposal ketahanan pangan menjadi isu penting yang dibahas selama pertemuan forum G-33. Forum ini menyepakati dilakukannya reformasi di sektor pertanian, yakni perlunya kesepakatan soal Special Products dan Special Safeguards Mechanism yang memberikan ruang negara berkembang memperhitungkan kebutuhan pangan masing-masing.

Orang lain juga bertanya?

Gita mengajak para anggota WTO untuk mencari solusi mengatasi kebuntuan tersebut. "Termasuk mengurangi hambatan perdagangan yang dapat menurunkan produktivitas dan daya saing jutaan petani di negara-negara berkembang," ujar dia.

Anggota Forum G-33 terdiri Antigua dan Barbuda, Barbados, Belize, Benin, Botswana, Bolivia, China, Pantai Gading, Kongo, Kuba, Republik Dominika, El Salvador, Grenada, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, India, Indonesia, Jamaika, Kenya, Korea Selatan, Madagaskar, Mauritius, Mongolia, Mozambik, Nikaragua, Nigeria, Pakistan, Panama, Filipina, Peru, Saint Kitts & Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grendines, Senegal, Sri Lanka, Suriname, Tanzania, Trinidad dan Tobago, Turki, Uganda, Venezuela, Zambia dan Zimbabwe.

Pertemuan forum G-33 juga menyoroti pentingnya KTM ke-9 dalam memperkuat peranan WTO sebagai organisasi internasional yang menjamin berfungsinya sistem perdagangan yang sehat, adil dan dapat memberikan kepastian bagi perekonomian global. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Solusi Ketahanan Pangan Indonesia Ditolak Dunia
Solusi Ketahanan Pangan Indonesia Ditolak Dunia

Bicara soal sektor pertanian terkendala beberapa kepentingan dari negara anggota. Tak hanya soal public stockholding, tapi juga terkait domestic support.

Baca Selengkapnya
Masa Depan Industri Kelapa Sawit di Tengah Ketidakpastian Global
Masa Depan Industri Kelapa Sawit di Tengah Ketidakpastian Global

Ketidakpastian global memberikan pengaruh terhadap industri sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Janji Ganjar ke Petani: Utamakan Produk dalam Negeri, Tak Langsung Impor agar Mandiri
Janji Ganjar ke Petani: Utamakan Produk dalam Negeri, Tak Langsung Impor agar Mandiri

Ganjar mengaku mengutamakan produk dalam negeri dan tidak harus serta merta melakukan impor.

Baca Selengkapnya
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor

Sudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan

Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.

Baca Selengkapnya
Mahfud Tanya soal Janji Jokowi Tak Impor Pangan, Gibran: Sepertinya Prof Mahfud Agak Ngambek
Mahfud Tanya soal Janji Jokowi Tak Impor Pangan, Gibran: Sepertinya Prof Mahfud Agak Ngambek

Gibran menduga Mahfud agak ngambek atau kesal dengan pertanyaan Gibran sebelumnya yang Mahfud tidak bisa jawab.

Baca Selengkapnya
Curhatan Petani Palembang dan Lampung ke Ganjar: Harga Karet Hancur dan Pupuk Mahal
Curhatan Petani Palembang dan Lampung ke Ganjar: Harga Karet Hancur dan Pupuk Mahal

"Mereka cerita apa tolong kami pak, karet kami harganya hancur sudah, pupuknya mahal, obat-obatanya mahal," kata Ganjar

Baca Selengkapnya
Jokowi: Satu Negara Maju di Eropa Anak Sekolah Sudah Tak Sarapan karena Kekurangan Pangan
Jokowi: Satu Negara Maju di Eropa Anak Sekolah Sudah Tak Sarapan karena Kekurangan Pangan

Jokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Visi Misi, Mahfud Ngegas Kutip Ayat Quran: Food Estate Gagal dan Rusak Lingkungan
VIDEO: Visi Misi, Mahfud Ngegas Kutip Ayat Quran: Food Estate Gagal dan Rusak Lingkungan

Mahfud mengatakan ada yang salah dalam sistem subsidi pertanian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula
Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula

Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Kritik Mahfud MD: Food Estate Tidak Gagal, Tapi Perlu Dievaluasi
Istana Jawab Kritik Mahfud MD: Food Estate Tidak Gagal, Tapi Perlu Dievaluasi

membantah food estate yang diperintahkan Presiden Jokowi kepada Menhan Prabowo gagal.

Baca Selengkapnya
Dialog Bareng Petani Bawang di Brebes, Ganjar Dikeluhkan soal Pupuk Subsidi
Dialog Bareng Petani Bawang di Brebes, Ganjar Dikeluhkan soal Pupuk Subsidi

Ganjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak

Baca Selengkapnya