Gaji Agen Asuransi Bisa Sampai Rp25 Juta, Ternyata Ini Rahasianya
Agen asuransi menjadi salah satu pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
Agen asuransi menjadi salah satu pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
Gaji Agen Asuransi Bisa Sampai Rp25 Juta, Ternyata Ini Rahasianya
Mendapatkan pendapatan dengan nominal cukup tinggi, menjadi impian semua pekerja saat ini.
Di antara beberapa profesi dan pekerjaan, agen asuransi merupakan satu dari beberapa pekerjaan dengan pendapatan cukup tinggi.
Beberapa laman pencari kerja menampilkan pendapatan agen asuransi per bulan bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp25 juta.
Namun, perlu diketahui jika agen asuransi bukanlah sebuah pekerjaan tetap, sehingga orang yang bekerja sebagai agen asuransi tidak akan mendapatkan gaji tetap setiap bulannya.
Agen asuransi berkesempatan mendapatkan penghasilan yang tinggi dan tidak terbatas melalui komisi dari penjualan produk asuransi.
Peran agen asuransi tidak hanya sekadar menjual produk asuransi kepada calon peserta, berikut alasan peran agen asuransi begitu penting;
1. Pemandu Pribadi
Asuransi merupakan sebuah proyeksi yang cukup kompleks, maka dari itu para agen asuransi dilatih untuk memahami berbagai aturan atau kebijakan yang tertera pada asuransi.
Agen asuransi dapat memandu Anda menentukan pilihan produk asuransi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
2. Membantu Proses Klaim
Jika Anda membutuhkan klaim asuransi, maka agen asuransi yang akan membantu Anda mengurus prosesnya. Agen asuransi juga memastikan Anda menerima fasilitas yang benar-benar Anda butuhkan.
3. Membantu Mengelola Keputusan
Agen dapat membantu Anda mengelola keputusan yang akan Anda ambil, atau melakukan penyesuaian atau pembaruan bila diperlukan, seperti saat Anda membeli mobil baru, pindah ke rumah baru, atau mengalami perubahan hidup.
4. Penghematan
Agen mungkin mengetahui diskon dan promosi yang mungkin tidak Anda temukan sendiri. Mereka dapat membantu Anda menghemat biaya asuransi. Meskipun sebagian orang lebih menyukai kemudahan membeli asuransi secara online, keahlian agen dan layanan yang dipersonalisasi dapat bermanfaat bagi banyak orang lainnya.
Namun, Asuransi merupakan satu hal yang tidak cukup diminati oleh masyarakat Indonesia. Dibandingkan menjadi peserta asuransi, masyarakat cenderung menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada tahun 2022, jumlah tertanggung industri asuransi jiwa berjumlah 85,01 juta orang, atau meningkat 30,4 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021.
Sementara jika membandingkan jumlah kepesertaan BPJS Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2022 yaitu mencapai 248,77 juta jiwa atau setara dengan 90,73 persen dari total penduduk Indonesia.
Pengalaman yang merugikan nasabah asuransi menjadi pertimbangan masyarakat Indonesia enggan menjadi peserta asuransi yang dikelola swasta ataupun negara.
Di satu sisi, asuransi merupakan proteksi diri agar tidak menimbulkan biaya lebih jika mengalami sakit, atau bahkan meninggal dunia.